hampir semua negara di dunia melanggar HAM..
  jadi kalo mau ikutan boikot....introspeksi dulu....
  Indonesia juga gak usah ikut2an...
  kerusuhan Mei 1998, bukankah itu pelanggaran HAM juga?
  maling teriak maling..
  di China, negara manapun yang mau merdeka (Taiwan dan Tibet), pasti dihajar..
  itu politik mereka...
  kalo ada Amerika di belakang Tibet yang memang sengaja memporak-porandakan 
negara orang..
  siapa yang salah dan benar?
  mending urus negara sendiri...apakah HAM di negara sendiri sudah berjalan 
dengan benar?
  tidak ada diskriminasi lagi?
   
   
   
  

mangucup88 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Seruan boikot inilah yang semakin hari semakin santer terdengar dan 
dimuat diberbagai media barat. Memboikot Olimpiade Beijing 2008 
secara keseluruhan; hal ini tidak akan mungkin bisa terlaksana. 
Mereka hanya bisa memboikot secara politik dengan cara dimana wakil 
atau pimpinan negaranya tidak turut hadir dalam upacara pembukaan 
Olimpiade nanti. 

Hal pemboikotan politik ini telah dinyatakan secara resmi oleh 
beberapa pimpinan negara, mulai dari Pangeran Charles, Perdana 
Menteri Inggris Gordon Brown, Kanslir Jerman Angela Merkel, Presiden 
Ceko Václav Klaus maupun oleh sekjen PBB Ban Ki-moon. Sedangkan yang 
masih mikir-mikir adalah Presiden Perancis Nicolas Sakozy. 

Beda dengan Presiden AS George W. Bush menunjukan sikap yang lebih 
pragmatis terhadap Cina. Bush tidak hanya menolak boikot Olimpiade, 
bahkan ia juga menegaskan akan hadir dalam upacara pembukaan di 
Beijing.

Mungkin karena Bush juga sebenarnya menyadarinya, bahwa negaranya 
pun tidak lebih baik daripada Cina dalam kasus pelanggaran HAM. 
Misalnya di penjara Guantanamo (Gitmo) apabila tawanan meratap minta 
minum, maka para penjaga memberinya tendangan. Tidak hanya itu saja, 
tahanan juga disuruh mandi air kencing dan kotorannya. Pelecehan 
terhadap Islam dipertontonkan oleh para penjaga. Alquran dilempar, 
ditendang, diinjak dan disobek. Lemparan batu juga dilakukan pada 
tahanan yang sedang salat berjamaah. (Sumber: Buku For God and 
Country - James Yee). Jadi sebenarnya lebih buruk daripada Film 
Fitna, tapi anehnya tidak ada yang demo tuh terhadap Amerika.

Orang Tibet ditangkap, karena berani mengibarkan bendera Tibet, tapi 
apakah ini beda dengan di Indonesia, orang yang berani mengakibarkan 
bendera RMS pun dihukum seumur hidup penjara.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Cina termasuk negara yang di cap sebagai 
pelanggar HAM misalnya kejadian di Tiananmen pada tahun 1989 dan 
juga Cina sebagai penindas bangsa Tibet. Atau Cina membeli 2/3 hasil 
minyak dari Sudan sebagai hasil dari penjualan senjatanya. Ini 
semuanya bukanlah sesuatu hal yang baru, tetapi kenapa kritikan-
kritikan baru di lontarkan akhir-kahir ini menjelang Opimpiade.

Stephen Spielberg & Zhang Yimou telah menyatakan kesediaannya pada 
tahun 2006 untuk mendisain upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade 
Beijing, tetapi pada bulan Juli 2007 Stephen Spielberg mendadak 
protes atas dukungan Cina terhadap Sudan, sehingga ia mengundurkan 
diri dari rencana semula. Apakah sebelumnya ia tidak tahu, bahwa 
Cina itu salah satu mitra bisnisnya dari pemerintah Sudan ?

Setelah Asian Games ke XI pada th 1990 di Beijing, Deng Xiaoping 
menyatakan hasratnya untuk menyelenggarakan Olimpiade di Cina. 
Permohonan ini di tolak oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional) 
pada tahun 1999 dengan alasan Cina termasuk negara pelanggar HAM, 
sehingga Sydney terpilih. Tetapi pada tahun 2001 di Moskow hanya 
dalam dua kali putaran saja semuanya menyatakan sepakat dan 
menyetujui Cina sebagai penyelenggara Olimpiade 2008. Apa yang beda 
antara tahun 1999 dan 2001 ? Pada tahun 1999 raksasa Cina masih 
belum bangkit, alias masih kere, tetapi pada tahun 2001 mereka 
melihat kehebatannya Cina hal inilah yang merubah pikiran para 
petinggi IOC. Apakah ini bukannya sikap hipokritis dari pihak IOC ?

IOC memang kebablasan dan salah ketika memberikan penyelenggaraan 
pesta olahraga ini kepada Cina, di mana standar minimal perlindungan 
hak asasi tidak ada. Tuan rumah Cina ingin melancarkan propaganda 
untuk memperbaiki citra politiknya, sedangkan semua pihak lain hanya 
diizinkan ikut bertepuk tangan. Barulah awal pekan ini presiden IOC 
Jacques Rogge mulai sadar, bahwa langkah organisasinya bisa saja 
dinilai sebagai persekongkolan dengan rezim penindas.

VW, Adidas, Coca Cola, Schenker, Microsoft dan banyak lagi 
perusahaan-perusahaan Eropa & Amerika yang dengan senang hati 
bersedia menjadi sponsor utama dari Olimpiade Beijing ini, tetapi 
kenapa sekarang ini mereka bahkan menilai bahwa Olimpiade Beijing 
tidak sesuai dengan misi Olimpiade negara mereka ? Bukankah 
tercantum dalam Charta Olimpiade; bahwa politik tidak boleh di 
campur adukan dan dibawa ke dalam Olimpiade. Mungkin negara barat 
bisa memboikot Olimpiade Beijing, tetapi apakah mereka mampu 
memboikot semua produk dari Cina yang sudah merebak dan meraja lela 
di hampir semua negara barat, karena murah harganya.

Pada tahun 1936 Olimpiade Berlin, pemerintah Nazi mengeluarkan 
pengumuman bahwa orang Kulit Hitam (Negro) sebaiknya tidak hadir di 
Berlin. 1980 Olimpiade di Moskow telah diboikot oleh banyak negara 
barat, karena Rusia menduduki Afganistan. 1984 Olimpiade di Los 
Angeles di boikot sebagai balasan oleh negara-negara komunis.

Saya akhiri tulisan ini dengan mengutip komentar dari harian Prancis 
L'Alsace: Prancis dahulu sedang melancarkan perang kolonial di 
Aljazair, tapi ketika itu tidak ada yang menyerukan boikot terhadap 
para atlit Prancis. Karena jika hal itu dilakukan, reaksinya akan 
sama dengan reaksi Cina sekarang ini. Yakni, para pemboikot diminta 
jangan ikut campur urusan orang lain dan lebih baik mengurusi 
masalahnya sendiri.

Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.org



                           

 between 0000-00-00 and 9999-99-99        

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke