Dimuat di Soeara Kita Edisi No.02 Tahun X Maret 2008. Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966.
Laporan Penelitian Korban Pembunuhan 1965-1966 di Surabaya, Malang, dan Pasuruan Sejak tahun 1999, YPKP 65 sudah melakukan penelitian korban peristiwa 1965-1966 di hampir seluruh Indonesia yang diyakini terdapat korban-korban. Diduga korban mencapai jutaan orang yang terdiri dari korban pembunuhan dan penghilangan paksa, penahanan sewenang-wenang, dan perampasan hak milik atau pembatasan hak-hak dasar. Berikut ini, kami tampilkan salah satu laporan penelitian korban pembunuhan di daerah Surabaya, Malang, dan Pasuruan berdasarkan kesaksian tertulis dari relawan kami, Umar (bukan nama sebenarnya) tertanggal 1 Mei 1999, juga dilakukan relawan-relawan lainnya yang tersebar di 150 cabang di Indonesia. Umar dalam hal ini adalah saksi yang masih hidup sampai saat ini. Dia mengetahui sendiri beberapa jenasah di Berantas dan Pasuruan dalam jangka waktu 10 Oktober 1965 24 November 1965, sebelum akhirnya dia ditahan di kamp Batu Malang, Jawa Timur, tempat penahanan sementara di daerah Malang sebelum dipindahkan ke penjara. Dari 29 kecamatan dan kabupaten di Malang, hanya dua kecamatan yang tidak mengirim tahanan, yaitu kecamatan Gondanglegi dan Tumpang yang dari beberapa sumber mengatakan sudah diselesaikan. Orang-orang yang masuk dalam kamp ini merupakan sisa dari yang sudah dikirim ke negoro cacing. Di kamp ini, telah terjadi banyak penyiksaan dan pembunuhan, setidaknya terus berlangsung sampai bulan puasa, Desember 1965. Saat itu yang melakukan pembunuhan adalah salah satu kelompok pemuda berbasis agama dan perorangan yang biasa didampingi oleh PUTERPA (sekarang Koramil). Para tahanan di kamp Batu Malang yang masih hidup dipindahkan berkala ke penjara Lowowaru, masih di daerah Malang. Di tempat ini juga terjadi pembunuhan, terlebih di blok belakang, sel Wagen, yang setiap malam diambil oleh militer dan diikat ibu jarinya dengan kawat kabel dan diangkut dengan mobil tahanan. UMAR bersama tahanan yang lain melihat kejadian ini melalui ventilasi hampir setiap hari. Beberapa teman UMAR justru pernah ditugasi membersihkan Sel Wagen dari sisa-sisa darah tahanan yang telah dibunuh karena terjadi perlawanan. Perlakuan tidak manusiawi dan biadab ini juga terjadi pada para anggota Gerwani. Mereka sebagian ditempatkan di tempat saya berada dan sebagian lagi di alun-alun jalan Pejajaran No.4. UMAR mengenali dua orang saat ditahan di kamp ini, yakni ibu Isnania dan ibu Akep. Di kamp ini, para perempuan yang sebagian besar merupakan anggota Gerwani dibawa pada malam hari oleh petugas militer untuk diperiksa, tapi kenyataannya mereka diperkosa kemudian dibunuh. Pada tahun 1968, penjara Lowokwaru mengalami penambahan tahanan dari wilayah Blitar Selatan. UMAR kenal beberapa diantaranya, antara lain Suwandi (CDB Jatim), Tjugito, Rewang, Sukatno, dan Sri Sukatno. Mereka mengatakan bahwa seluruh warga di desanya dibunuh kecuali kepala desa. Termasuk seorang anak yang berasal dari Ngunut Tulungagung bernama Liem Tiong Tjek. Anak ini ditangkap, diarak, kemudian dibunuh. Foto anak itu masih dapat dilihat di museum Brawijaya Malang. Pada tahun 1967 terdapat tiga tokoh masyarakat Malang, yakni Sudjarwo, orang terkaya di Malang, Suwarso Kanapi SH, Bupati Banyuwangi, dan Drs. Tan Hwie Liong, Wakil Ketua Baperki Cabang Malang, yang dibawa sewenang-wenang dari kediamannya oleh Den Pom Malang yang sampai sekarang belum kembali. Pihak keluarga hanya menerima pakaian dan peralatan yang saat itu melekat di tubuh ketiga orang ini. Selain itu, berikut ini beberapa tempat yang diduga oleh UMAR sebagai tempat eksekusi pembunuhan massal berdasarkan penelusurannya sendiri dan keterangan yang dia dapatkan dari orang lain, namun sayangnya jumlah korban belum bisa diidentifikasi karena sulit menetapkan jumlah korban yang sudah terkubur lama. yaitu: 1. Pantai Pasuruan UMAR mendapat keterangan dari salah satu pelaku pembunuhan. Dia menceritakan bahwa ada seorang keturunan bangsawan bernama RPG, seorang guru tari dan aktif dalam kesenian daerah. Di rumahnya sering dijadikan untuk para anggota Lekra berlatih tari Genjer-genjer. Pada Desember 2005, orang-orang yang berada di sini ditangkap oleh salah satu kelompok pemuda berbasis agama, diarak, kemudian di bawa ke pantai Pasuruan untuk dibunuh. Beberapa pelaku pembunuhan ini di kemudian hari bunuh diri dan ada mengalami gangguan jiwa. 2. Kali Bening Bakroto Dampit Kali ini cukup curam kurang lebih 300 meter dari jembatan ke dasar kali. Di tahun 1965, tercium bau mayat cukup menyengat yang diduga banyak anggota Gerwani menjadi korban pembunuhan disini. 3. Perkebunan Gunung Pasang Jember Disini para tahanan politik banyak berasal dari luar kota Jember, seperti Surabaya dan Malang. Sampai saat ini, menurut keterangan beberapa saksi masih terlihat sisa-sisa tulang-tulang di perkebunan ini karena setelah eksekusi pembunuhan, banyak korban tidak dikuburkan. 4. Kebun Raya Purwodadi Dibawah air terjun ini terdapat sungai yang lebar dengan pusaran air. Pada tahun 1965-1967, banyak orang-orang yang dibunuh dan dibuang di pusaran air ini. 5. Penjaringan dan Tambak di Surabaya Pada tahun 1965, tempat ini merupakan daerah hutan dan rawa. Di tempat ini, menurut keterangan warga setempat, sekitar jam 24.00 masuk beberapa kendaraan militer membawa para jenasah para tahanan dan kendaraan penggali tanah membuat lubang begitu besar untuk menguburkan jenasah-jenasah korban. Saat ini, wilayah itu sudah menjadi perumahan. Suatu ketika, seorang warga perumahan itu menemukan tengkorak kepala manusia. 6. Luweng Ambo Pada tahun 1980-an, para mahasiswa dari Universitas Indonesia Fakultas Biologi mengadakan riset tentang tumbuhan yang tidak terkena matahari dengan menggali tanah sedalam mungkin. Saat itu, mereka menemukan tulang-tulang manusia yang berserakan. [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ===================================================== Pojok Milis Forum Pembaca KOMPAS : 1.Milis FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS 2.Topik bahasan disarankan bersumber dari KOMPAS dan KOMPAS On-Line (KCM) 3.Moderator berhak mengedit/menolak E-mail sebelum diteruskan ke anggota 4.Moderator E-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] 5.Untuk bergabung: [EMAIL PROTECTED] KOMPAS LINTAS GENERASI ===================================================== Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/Forum-Pembaca-Kompas/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/