Salam,
Thailand berhadapan dengan  situasi seperti  ini JUSTRU jelas karena soal 
kepemimpinan.Demikian juga ekonomi Amerika yang rusak adalah akibat 
kepemimpinan Bush jr.
Memang sulit bagi manusia pada umumnya dan orang Indonesia pada khususnya,untuk 
mengakui  keterbatasan kemampuan apalagi mengundurkan diri dan memberi 
kesempatan kepada orang lain.Bahkan yang sudah jelas gagal sebagai  gubernur 
atau walikota, masih tetap ingin maju bahkan untuk pimpinan yang lebih 
tinggi.Sangat komis tetapi tragis.
Wasalam,
Wal Supamo


--- Pada Sab, 6/12/08, Agus Hamonangan <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: Agus Hamonangan <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Presiden: Kepemimpinan Tidak Bisa Atasi Semua
Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 6 Desember, 2008, 6:12 AM






http://cetak. kompas.com/ read/xml/ 2008/12/03/ 00210016/ presiden. 
kepemimpinan. tidak.bisa. atasi.semua

Jakarta, Kompas - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan,
kepemimpinan adalah faktor penting dan kunci upaya mengatasi persoalan
di suatu negara. Namun, Presiden mengingatkan, ada sejumlah faktor
lain yang tidak bisa diatasi hanya dengan kepemimpinan.

"Jangan seolah-olah dianggap kepemimpinan can do everything, can do
many things, can do a lot of things. Kepemimpinan saja tidak bisa
selesaikan semuanya dengan banyak sekalinya faktor. Meskipun demikian,
saya setuju kepemimpinan sangat penting dalam kehidupan apa pun,
termasuk dalam politik," ujar Presiden pada pengarahan Program
Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) Ke-42 Lembaga Ketahanan Nasional di
Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/12).

Presiden menyebut, faktor lain untuk bisa mengatasi semua masalah
adalah sistem, nilai dan kultur, tingkat kompleksitas permasalahan
yang dihadapi, situasi, serta faktor eksternal atau luar negeri. Ia
ingin menunjukkan, masalah yang kini dihadapi Indonesia cukup banyak
faktornya, bukan hanya kepemimpinan.

"Kita lihat Thailand saat ini, apakah masalahnya kepemimpinan? Amerika
Serikat apakah masalahnya kepemimpinan sehingga ekonominya runtuh. Ada
suasana yang tidak disadari," ujarnya.

Arahan Presiden disampaikan kepada 90 peserta PPRA Ke-42 untuk
menanggapi hasil seminar mereka tentang peningkatan kualitas sistem
kepemimpinan tingkat nasional guna mendukung penyelenggaraan negara
dalam rangka pencapaian tujuan nasional. PPRA Ke-42 Lemhannas
berlangsung selama sembilan bulan sejak 11 Maret 2008.

Presiden tak memungkiri, kepemimpinan itu urusannya adalah tanggung
jawab. Karena itu, untuk setiap keputusan yang telah
ditandatanganinya, Presiden mengaku, risiko sepenuhnya berada di
pundaknya. (INU)

 














      Selalu bersama teman-teman di Yahoo! Messenger. Tambahkan mereka dari 
email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Reply via email to