Salam, Yang diceritakan sudah mengarah ke diskriminasi kulit, bukan antian.Saya juga mempunyai pengalaman sejenis ketika naik peswat terbang dari Hongkong.Ternyata orang kulit putih dibelakang saya, entah bagaimana dilayani� terlebih dulu oleh Counter Clark. Waktu saya protes, wanita itu mengatakan bahwa� � turis� kulit putih itu telah menaruh bagasinya terlebih dulu di timbangan daripada saya.Padahal sebagai seorang turis yang hanya bertkaos singlet dia hanya membawa ransel saja.Demikian juga waktu saya dengan pakaian rapi (jas dan dasi) naik peswat terbang di Eropa dan membawa masuk tas seukuran tas crew .Seorang stewardes mengomel pada kawannya dalam bahasanya, yang dikira tidak saya ketahui: " ada orang bawa sampah masuk pesawat terbang." Tetapi stewardes itu diam saja ketika seorang turis kulit putih berambut panjang dan berpakaian singlet menggendong dipunggung semacam karung yang besarnya hampir seukuran dirinya sendiri.Juga di dalam peswat saya dilewati ketika stewardes membawa bahan bacaan.Waktu saya tegur dikatakan tidak ada bahan bacaan untuk saya.Waktu saya tetap� minta untuk saya baca, ia hanya tersenyum kecut saja, Wasalam, Wal Suparmo�
--- Pada Jum, 30/1/09, Haniwar Syarif <haniwarsya...@yahoo.co.id> menulis: Dari: Haniwar Syarif <haniwarsya...@yahoo.co.id> Topik: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tau gak apa kata orang singapore ttg indo kita? Kepada: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Tanggal: Jumat, 30 Januari, 2009, 6:57 AM soal antri kan mesti dibudayakan. .dilatih. .kita gak terbiasa ya sampai sekarang.., bahkan mau salaman dgn pengantin aja..ada yg nyeronot antrian...:( ada pengalaman saya 30 tahun lalu.., di sebuah meja utk cek in di Singapore.., ada yg lagi dilayani.. saya jadi orang kedua.. tapi sy gak ngantri di belakangnya melainkan ada dissmping si no 1.., lalu ada orang ketiga datang antri di belakang orang yg lagi dilayani.. eh ketika yg pertama selesai.., si petugas maunya ngelayani orang ketiga itu dan gak mau ngelayani saya.. walau dia tahu sy datang duluan.. hal sejenis kali ini di jerman lagi Queu taksi.., aku mau naik taksi.. si taksi ngomel bilang orang ketiga itu yg mesti naik.., untungnya si ornag ketiga menjelaskan. . eh memang si kulit coklat lebih dulu kok.. , lalu naiklah aku sanbil si supir tetap ngomel.. artinya..., 30 puluh tahun lalu orang Singapore dan Jerman sudah terbiasa antri..dan kita 30 puluh tahun kemudian pun..masih aja gak bisa antri ( kalau saya sih udah bisa lho...:) siapa yg salah ..gak ?? gak ada character building.. ??? budayanya salingnyerrobot. . budayanya salingjegal. .. yg gaktahu diri yg seolah menang HS