Met pagi semua, setelah saya memerhatikan komentar-komentar atas judul tersebut 
diatas. Pendapat saya hampir sama dengan yang diutarakan mas Iryanto. Mungkin 
banyak orang tidak mengetahui bahwa Prabowo juga memiliki bisnis tapi tidak 
pernah terekspos seperti Bill Gates, Warrent Buffet dll. Saya juga mendengar 
bahwa Prabomo memiliki perusahaan minyak di Kazakstan (untung bukan di 
Indonesia, bisa-bisa komentar miring tambah seru). Tapi terus terang saya 
senang sekali dengan komentar-komentar dari miliser FPK ini. Saya suka 
membayang saat menulis pendapat ada yang kesal, marah, becanda, nyeleneh, 
ngotot dan lain sebagainya. Nah...ini baru yang namanya demokrasi, begitu 
berwarna....

Selanjutnya, melalui media ini, saya ingin menyampaikan kepada 
saudara-saudaraku yang beragama Hindu "Selamat Hari Raya Saka 1931"......

wassalam,
Ad
  ----- Original Message ----- 
  From: Ignas Iryanto 
  To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, March 24, 2009 5:33 PM
  Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Mengintip Pesawat Mewah Prabowo Selama 
Kampanye


  Ha ha ha...sensei osh.....,
  Tahun 2004, Surya paloh juga mencarter pesawat.....selama kampanye untuk 
konvensi Golkar......

  Soal Prabowo ini, yang kita dengar bahwa setelah 98, dia memang menjadi 
pengusaha sekaligus mitra bisnis adiknya.....menurut beberapa sumber termasuk 
george aditjondro, businesnya memang menggurita termasuk perusahan minya di 
kazakstan.

  Yang pasti, tim yang dibentuk oleh mantan jenderal ini benar2 bekerja 
sistematik serta serius........

  Isu yang mengganjel adalah soal 1998, penculikan etc.

  Kita memang marah dengan penculikan tersebut namun coba kita jujur dan agak 
tenang. Saya kira dari seluruh tindakan kekerasan yang dilakukan di masa lalu, 
Prabowo lha yang secara "jantan" menerima akibat dari tindakannya, menghadapi 
pengadilan militer dan menerima hukuman atas tindakan itu. kasus semanggi, 
kasus penembakan Trisakti bahkan kasus lama seperti pembantaian 1965, tanjung 
priok, lampung etc....siapa yang bertanggung jawab dan menerima hukuman secara 
jantan ? Juga kasus 27 juli 1996.

  So, saya pikir....ini warga negara yang sudah mendapatkan hukuman atas 
kesalahannya, dan kini mau bangkit lagi dan ikut berkontribusi dalam dinamika 
politik di tanah air...mengapa tidak ????

  jika sewa pesawat merupakan pelanggaran kampanye, yaa silahkan panwaslu 
mengambil tindakan. namun mana yang lebih bahaya, manipulasi DPT atau 
pencarteran pesawat untuk kampanye ??????

  Salam saya, Ignas Iryanto

  

Kirim email ke