Aduh pak, jangan terlalu keras berkomentar, yang sejuk-sejuk saja hehe.. Secara pribadi, rasanya tidak pas lah pembelian BlackBerry dikaitkan dengan kepedulian sosial. Dalam persepsi saya, rasanya lebih pas harta yang kita dapatkan itu dikaitkan dengan seberapa jauh kita telah membersihkannya. Kalau kita mendapatkannya dengan halal dan sudah kita bersihkan sesuai ketetapan agama (yang tentunya ketetapan agama ini juga merujuk pada kepedulian sosial terhadap fakir miskin, anak yatim, tetangga sekitar yang kekurangan), ya sah-sah saja kita membelanjakannya sesuai keinginan kita (tentunya pembelanjaan yang benar, bukannya pembelanjaan yang haram semacam main cewek).
Tapi ini hanya pendapat pribadi saja pak.. Wassalam, Imam On 4/29/09, B K Partohardono <bkpartohard...@yahoo.co.id> wrote: > Akan KEMANA kita ini...??? > > Tidak TAMPAK-kah oleh kita PENDERITAAN saudara-saudara kita yang > terseok-seok mencari SESUAP NASI untuk MAKAN HARI INI, sementara kita > BUANG 7 (TUJUH) JUTA RUPIAH untuk segumpal BB...??? > > Bila TAMPAK saja TIDAK, bagaimana kita dapat turut MERASAKAN penderitaan > mereka...! > > Rata-rata Rp 6jt/unit kali sekian unit (yg sudah ditangan pengguna > saja), berapa banyak SAUDARA kita yang MENDERITA akan TERBANTU...??? > > EMANGNYE GUWA PIKIRIN....., itukah komentar anda yang SUDAH dan AKAN > PAKAI serta PENDERITA DEMAM BB....????? > > [B K Partohardono]