Kasihan orang2 seperti Ara ini dalam Tim Sukes para Capres Cawapres selalu ada tidak terkecuali capres dan cawapres itu sendiri menyimpan ketakutan dan kecemasan berlebihan karena hasil survey dari berbagai lembaga survey telah menggambarkan kekalahan capres cawapres yang diusungnya sementara tim sukses mereka sendiri baik melalui survey maupun kampanye yg dilakukan tidak mampu mengangkat rating capres cawapresnya untuk mengungguli kandidat lain, sehingga melakukan tuduhan2 konspirasi, survey yg dipesan, menyerang dgn melakukan black campaign, menjelekkan kandidat capres cawapres lain dst.... padahal setiap lembaga survey punya standar survey, metodologi dan data responden yg dapat dipertanggungjawabkan kecuali LRI yg sdh 2x berjanji akan membubarkan lembaga surveynya apabila hasil surveynya tidak terbukti, kita tunggu saja komitmennya dan pembuktian rating survey siapa capres cawapres terbaik yg dipercaya rakyat memimpin negeri ini 5 tahun mendatang.
Salam, Sent from my iPhone On Jun 25, 2009, at 3:06 AM, "Agus Hamonangan" <agushamonan...@yahoo.co.id> wrote: Laporan wartawan KOMPAS.com Inggried Dwi Wedhaswary http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/24/13083494%20/lsi.terlalu.keras.tuduh.lembaga.survei.bagian.dari.konspirasi JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani tampaknya tersinggung dengan tuduhan anggota Timkamnas Mega-Prabowo, Maruarar Sirait, yang mencurigai lembaga survei menjadi bagian dari desain besar melegitimasi pemilu satu putaran. Saiful dan Ara sempat saling bersitegang dan berdiri dengan tatapan tajam satu sama lain. Saiful dengan tegas mengatakan, hasil survei tak bisa disalahkan.. Apalagi, menuduh lembaga survei menjadi bagian dari konspirasi tersebut. "Tim sukses itu seharusnya membicarakan apa yang akan dilakukan dengan hasil survei. Tidak perlu mencari kambing hitam, mengatakan lembaga survei memobilisasi pemilih. Jangan terlalu keras bahwa survei ini bagian dari desain," kata mantan Direktur LSI ini. Mendengar tanggapan ini, Maruarar—yang biasa disapa Ara, langsung menyahut, "Anda tanpa sadar dijadikan bagian dari kecurangan. Dalam film itu ada sutradara, aktor," ujarnya. "Itu hanya spekulasi kalau menuduh survei bagian dari konspirasi kecurangan pemilu. Bahaya sekali kalau banyak orang seperti Ara di negeri ini," timpalnya. Ketegangan antarkeduanya ditengahi oleh moderator, Burhanuddin Muhtadi, yang juga peneliti senior LSI. Saiful juga menegaskan, hasil survei hanya merupakan potret opini publik. Sementara Ara tetap berkeyakinan ada desain seperti yang disangkakannya. "Suatu saat pasti terungkap," kata politisi PDI Perjuangan ini. [Non-text portions of this message have been removed]