Di zaman Moh Hatta belum ada neo-liberal.
 
Neo-liberal itu konsep yang dihadirkan oleh Thatcher dan Reagan, untuk 
mengatasi akibat dari birokrasi/state  yang gagal memenuhi permintaan rakyat. 
Neo-liberal berintikan fundamentalisme sistem ekonomi berbasis pasar.  Konsep 
ini disempurnakan dan kemudian digunakan untuk menjadi agenda perbaikan ekonomi 
negara berkemang. Namun dikritik oleh Stiglitz karena dianggap dapat berpotensi 
mengorbankan masyarakat dunia berkembang (developing countries). Stiglitz 
menilai masyarakat dunia yang sedang berkembang belum 'terbiasa' dengan 
institusi pasar, terutama ketika informasi bersifat asimetrik.
 
Sekarang juga neo-liberal ditinggalkan bahkan di  AS, tatkala negara melakukan 
intervensi besar-besaran di dalam perekonomian dengan dipandu oleh Obama.
 
 
 

--- On Wed, 7/22/09, muttakhidul fahmi <ai...@yahoo.com> wrote:


From: muttakhidul fahmi <ai...@yahoo.com>
Subject: Bls: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Resep neoliberal gagal?
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Wednesday, July 22, 2009, 9:38 AM


 




Pak Mustadjab, gagasan anti-neoliberalisme itu tidak tiba-tiba muncul bersamaan 
dengan Pilpres 2009. Anda ini termasuk orang yang tidak mau membaca sejarah ya? 
Muhammad Hatta, wapres I Indonesia, sudah mengajak rakyat Indonesia untuk 
anti-neoliberalisme dengan cara membentuk koperasi. Karenanya, beliau di sebut 
Bapak Koperasi Indonesia. Bahkan, beliau telah menuliskan ke-anti-annya 
terhadap neoliberalisme itu dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Terpimpin, 
terbit pada 1959.

Jadi, membicarakan anti-neoliberalisme tidak mesti berhubungan dengan Pilpres 
2009. Jauh sebelumnya, para pemimpin Indonesia yang memilih dipenjara, seperti 
Hatta dan Soekarno, dari pada bersekutu dengan kapitalisme kolonial Belanda. 
Ini adalah masalah global. Dan, kompas juga menafsirkan Press Realease UNCTAD 
dalam kontek ekonomi global, tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Apakah Anda 
melihat bahwa Kompas mengaitkan hal itu dengan Pilpres? Tidak Kan?

Maaf Pak Mustadjab, sepertinya Anda lemah analisis, hehehe.

Kirim email ke