Yang ini benar,
external productivity rendah
akademisi yang seharusnya idealis
untuk mewujudkan mimpinya juga
sudah tergerus oleh arus pragmatisme

maka ada istilah seminar arisan, simposium
arisan, diskusi panel arisan, jurnal arisan.
Yang penting Point and Coin :'(

Bagaimana cara memutus lingkaran setan itu?



Ridwan Nyak Baik wrote:
>  
>
> Fakta bicara, karena tuntutan hidup banyak insinyur yang jadi murtad
> dari disiplin ilmu yang dipelajarinya saat kuliah S1 dulu.
>
> Banyak alumni IPB dan ITB atau PT-PT lainnya yang insinyur
> mengembangkankan kariernya selaku jurnalis, penulis lepas, sastrawan,
> ustaz / pengajar agama, Public Relations, Investor Relations, bankir,
> pengusaha minimarket, wirapenjualan,...dst, yang pada dasarnya tidak ada
> hubungan langsung dengan ilmu keteknikan yang ditekuninya semasa
> dikampus.
>
> Pada ujungnya, insinyur hanya target yang diperjuangkan untuk menyenangi
> ortu saja yang telah membiayai pendidikan.
>
> Kenyataan hidup (manusia) yang multi dimensi kerap tidak bisa dipagari
> sebatas lahan insinyur semata.
>
> Hidup memang absurd.
>
> Tabik;
>
> RnB

Kirim email ke