Ini yang sedari zaman beruang makan pizza tidak kunjung selesai.
Tertarik dengan 'hadiah' kapolri untuk presiden mengenai percepatan
proses pembuatan SIM berkomputasi, saya coba ikuti proses membuat baru
sim C. Hasilnya ya...nihil, selalu gagal di ujian teori. Bisa lulus
asal berseragam aparat atau pers, atau nyogok.

Cerita lengkapnya kebetulan saya tulis di
http://m.facebook.com/note.php?r26acb7e6&note_id=136487283011&refid=21#anchor_fbid_136487283011

On 8/12/09, Mamang <udun...@gmail.com> wrote:
> Ass.Wr.Wb.
>
> Saya pun baru saja memperpanjang SIM yg telah mati lebih dari 3 tahun.
> Oleh karena itu harus ikut test Theori lagi, tapi kalau baru tiga bulan
> masih ada toleransi utk dapat diperpanjang.
>
> Sebagai informasi tambahan jika telah 3x gagal dalam mengikuti test Theory
> dapat diminta kembali uang formulir senilai Rp.60,000.- jadi yang hangus
> adalah biaya pendaftaran, kesehatan dan fotocopy KTP dan SIM, yg telah siapa
> melayani pemohon2 didekat pendaftaran yg mana sebenarnya tdk perlu dibuat
> fotocopy SIM meski diminta oleh tukang fotocopy (lumayan utk tambah kocek
> mereka jika diikuti, seperti saya yg tak tahu apa saja yg diperlukan) toh
> SIM aslinya akan ditahan di SAMSAT.
>
> Jadi bagi ibu kalau anaknya sdh gagal 3x, minta saja pengembalian uang
> formulir sebesar Rp.60,000.- ambil lagi dikemudian hari kalau anaknya sdh
> siap dgn Theory atau bisa minta damai dgn mereka dgn alasan tdk bisa
> mengikuti ujian dikemudian hari yg mereka tunjukan karena tugas keluar kota,
> amin.
>
> Wassalam
> Mamang

Kirim email ke