Yang lebih rusak lagi kamus yang berisi bahasa sandi di kalangan tertentu disulap menjadi judul menarik sehingga anak usia 4 tahun pun sudah terbiasa mengucapkan "ember."
Zul --- On Sun, 8/23/09, pudimartini <pudimart...@pirus.co.id> wrote: From: pudimartini <pudimart...@pirus.co.id> Subject: Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Kemampuan Bahasa Indonesia Siswa Rendah To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Sunday, August 23, 2009, 6:26 PM Persis Mas, disitulah masalahnya Pertama, pendidikan Bhs Indonesia di dikdasmen memang berbeda dari sebelum Orba. Ke dua pergaulan sosial dan kecenderungan Jkt sentris sehingga slank itu mudah sekali diadopsi. Simposium Bhs Indonesia tahun 1990 an telah menyimpulkan hal itu. Seandainya dilakukan survey terhadap keluarga menengah ke atas di Indonesia yang memiliki Kamus Bhs Indonesia tentu sampeyan akan terkejut. Ini berbeda dengan yang pernah saya jumpai di keluarga Amerika. Mungkin karena dipikir hanya sebagai alat komunikasi maka asal bisa ngomong sudah cukup. Dio Era Suharto, penggalakan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar pernah dikampanyekan. Setelah Reformasi semua sibuk .... dan munculah kamus Debby Sehartian itu yang laku keras padahal itu jelas merusak. Kalau sampeya mendapat nilai TOFLE bagus tentu linguistiknya bagus. Bagaimana dengan bahasa Indenesia? Apakah juga mencerminkan pemahaman Tata Bahasa Indonesia yang benar?