Juga harus diawasi pulau-pulau kecil didekat Komodo island, karena pulau putri sudah dijual kepada asing, dan dibangun bungalow-bungalow untuk orang-orang asing ber-scuba diving disana. Apalagi sudah begitu banyak orang asing yang bekerja di NGO dan juga diperusahaan asing di Indonesia, yang membeli kapal-kapal Phinisi buatan Sulawesi dan di-labuh-kan/di-tambat-kan didekat pulau-pulau disekitar kepulauan Flores. Dan juga di Bali, area-area yang indah pemandangan-nya hampir semua milik asing. Yang sering dipakai sebagai hotel atau penginapan. Apakah pemerintah mendapatkan pembayaran pajak-pajak mereka secara benar? Semua itu tergantung bagaimana para pengelola daerah-daerah tersebut. Jika pada mau di-sogok, ya udah negara yang selalu merugi. Salam, Yuli
--- On Thu, 8/27/09, Bertha Suranto <berth...@mac.com> wrote: From: Bertha Suranto <berth...@mac.com> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Tiga Pulau di Mentawai Dijual ke Orang Asing? To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Thursday, August 27, 2009, 4:51 PM Soal Jual Menjual Pulau sudah tidak asing lagi. Saya sudah 4 kali ke Karimunjawa dan prihatin dengan keadaan pulau2 dan tanah2 disana. Pulau Sambangan dimana Resort kura-kura berada adalah milik asing, coba saja orang lokal kesana, pasti akan merogoh kocek yang lumayan besar. Lalu saya menginap di salah satu resort di P.Karimunjawanya, Resortnya luas dan besar, harganya cukup mahal bagi orang lokal. Ternyata yang punya orang swedia. Akhirnya jiwa menyelidik saya timbul, ternyata si pemilik membelinya dengan nama orang Indonesia(wanita Indonesia), dengan harga RP. 2.500 (dua ribu lima ratus perak saja) di tahun 2004. Lalu selama disana saya selalu bertanya2 sama penduduk asli, dan memang sebagian besar tanah disana sudah dimiliki oleh orang asing. Minimal mereka memiliki tanah sekitar 3 hektar. Sangat jelas mereka bisa membelinya, karena harganya yang fantastis murah. Karena tidak begitu percaya dengan harga yang murah itu, sy coba2, eh benarrrrrrrrrrr. 4 bulan lalu saya ke karimunjawa lagi dan, saya beli 1 hektar hanya 45 juta saja (Rp. 4.500/meter) Si pemilik butuh uang untuk membayar hutangnya. Bayangkan th 2009 mereka masih menjual tanah dengan harga sebegitu murahnya. Jadi siap2 saja 5 atau 10 tahun ke depan karimunjawa akan jadi Pusat Wisata dengan sebagian besar pemiliknya orang asing. Coba silakan browsing ke Gili Trawangan(dekat Lombok). Siapa pemilik resort, Dive center, dll....sebagian besar asing, harganya pun pakai dolar. Tidak hanya daerah2 diatas yang banyak dimiliki orang Asing. Bahkan di Gorontalo ada, di Kepulauan dekat Padang ada. Bahkan saya pernah bertanya ttg hal ini kepada Menbudpar lewat websitenya. Tidak tahu apakah ditindaklanjuti atau dianggap angin lalu. Mari selamatkan Tanah Air kita.