apakah sejarah nasional yang kita pelajari di sekolah ternyata bohong belaka? (tentang G30 S PKI dan tahun2 setelah itu)...
--- On Fri, 8/28/09, dasman djamaluddin <djamaluddindas...@yahoo.com> wrote: From: dasman djamaluddin <djamaluddindas...@yahoo.com> Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] ALHAMDULILLAH NASKAH ASLI SUPERSEMAR AKAN DITEMUKAN To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com Date: Friday, August 28, 2009, 9:48 PM Alhamdulillah, di bulan suci Ramadhan ini kita disuguhi berita gembira. “Presiden Punya Informasi tentang Naskah Asli Supersemar,’ itulah salah satu lead berita yang saya baca. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono katanya memiliki informasi tentang keberadaan naskah asli Surat perintah 11 Maret yang ditandatangani Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Bahkan Presiden sudah meminta Arsip Nasional menindaklanjuti benar atau tidaknya informasi tersebut. Sejauh ini generasi muda bangsa masih mendambakan ditemukannya surat asli tersebut, karena di masyarakat sekarang ini sudah beredar berbagai versi Supersemar. Pertanyaannya, yang asli yang mana ? Untunglah pencarian kearah sana tetap dilakukan dan kita berterimakasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Saya sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Sejarah Supersemar (LPSS) dan Penulis buku:”Jenderal Anumerta Basoeki Rachmat dan Supersemar,” ikut bergembira, karena jika semakin lama surat tersebut tidak diketemukan, maka banyak di antara kita menganggap tidak perlu lagi. Sebagai contoh, hal ini mengemuka di dalam Seminar Nasional dan Diskusi Interaktif “Implikasi Wafatnya Soeharto terhadap Kebenaran Sejarah Supersemar,” pada Selasa, 25 Maret 2008 di Fakultas Hukum Universitas YARSI, Jakarta. Selain saya sebagai pembicara, juga hadir Dr.Anhar Gonggong (Sejarawan), Atmadji Sumarkidjo (Penulis buku:”Jenderal M.Jusuf Panglima para Prajurit”) dan Bapak Abdul Kadir Besar (Sekretaris Umum MPRS 1966). Terlihat sangat jelas bahwa ada ‘kebosanan’ berbicara tentang Supersemar asli. Bahkan Anhar Gonggong dan Atmadji Sumarkidjo menyatakan, Surat Asli Supersemar adalah bagian masa lalu. Tetapi saya di dalam makalah saya:”Supersemar, Sumber Sejarah yang Hilang,” tetap bertahan bahwa naskah asli Supersemar wajib ditemukan, demi generasi muda (lengkap makalah tersebut ada di http://dasmandj. blogspot. com). Oleh karena itu sekali lagi terimakasih Pak Presiden (Dasman Djamaluddin) . [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]