Sebuah seruan lembaga keagamaan, MUI wilayah Sumatera Utara  mengecam adanya 
kenaikan harga tiket dari Jakarta ke Padang karena ribuan orang berebut dapat 
melihat sanak-saudaranya ke Padang. Tetapi bagaimana dengan judul posting ini, 
Reruntuhan Gedung Bimbel Dijarah!.  Apa saja yang telah didakwahkan oleh 
masjid-masjid dan gereja? Apakah dapat dipastikan bahwa di negeri yang 100 % 
beragama  ini masih ada orang-orang yang luput dari kewajiban beragama? 
 
Berita adanya orang beramai-ramai menjarah gedung yang tertimpa gempa akan 
menjadi kabar 'miring' bagi dunia. Kaum dunia telah berdatangan capek-capek 
untuk menolong orang-orang di Padang, tetapi kaum kita yang sangat beragama ini 
membiarkan anak-anaknya melakukan tindakan amat berdosa, yakni menjarah 
mayat-mayat yang tertimpa reruntuhan gempa. Apakah karena tidak ada perintah 
Tuhan di Al Quran dan di Alkitab bahwa menjarah korban gempa adalah dosa?
 
Sudah saatnya para pemuka agama, khususnya agama samawi  di negeri ini duduk 
bersama. Perlu intrsopeksi: Apakah dakwah agama-agama samawi lebih baik 
dari agama-agama yang  tersingkirkan dalam mengabadikan nilai-nilai hakiki 
kemanusiaan anak-anak kita? Sebagai pembanding, saya terkesan amat mendalam 
tatkala mengunjungi Seoul, Korea Selatan. Kota modern itu tidak dihiruk-pikuki 
oleh azan maghrib atau lonceng gereja, tetapi bila tas atau 
dompetmu  tertinggal di restoran atau tergeletak di jalanan maka 97 % 
peluangnya akan kembali kepada si pemilik! Bahkan, pekerja yang pemabok 
(berdosa kan?) yang pulang sempoyongan di malam hari  dan terguyur hujan, tak 
aneh di pagi hari sudah menyaksikan dirinya sehat dan tanpa kehilangan, bahkan 
sudah dipindah ke tempat teduh. Konon jika ia punya laptop maka laptop 
akan dikeringkan, oleh warga yang lewat, yang tentu sayang Tuhan dengan cara 
luar-biasa. 
 
Kembali dengan kisah penjarahan korban gempa di Padang, saya membayangkan iblis 
tengah senyum menang dan melirik Tuhan dan seraya berkata:"Gua kate ape?". 
 

--- On Sat, 10/3/09, Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id> wrote:


From: Agus Hamonangan <agushamonan...@yahoo.co.id>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Tega! Reruntuhan Gedung Bimbel Gama Dijarah
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Date: Saturday, October 3, 2009, 5:42 PM


  



http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/10/03/ 16505334/ tega.reruntuhan. 
gedung.bimbel. gama.dijarah

PADANG, KOMPAS.com - Orang bijak mengatakan, jika tidak dapat membuat kebaikan, 
setidaknya jangan berbuat kejahatan. Hal inilah yang perlu diingatkan kepada 
para oknum yang gemar mengambil kesempatan dalam kesempitan. Pada Sabtu (3/10) 
pagi ini, sekelompok orang, alih-alih membantu mengevakuasi korban gempa, malah 
tega menjarah barang-barang di antara reruntuhan gedung bimbingan belajar Gama.

Barang-barang yang diambil tersebut, antara lain, AC rusak, galon minuman 
mineral rusak, tripleks, seng, dan lainnya. Mereka pun berani menaiki gundukan 
puing-puing itu hingga ke puncak tanpa menghiraukan tindakan mereka dapat 
memperparah nasib korban yang mungkin masih bertahan di antara reruntuhan.

Tidak tanggung-tanggung, mereka pun membawa gerobak untuk membawa mengangkut 
barang-barang tersebut. Pagi itu, suasana di gedung Gama memang masih sepi. 
Tidak ada polisi yang berjaga maupun garis polisi yang melingkari reruntuhan 
itu. Beruntung, sebelum mereka berhasil membawa kabur barang-barang tersebut, 
seorang polisi keburu datang ke lokasi. Akhirnya, barang-barang itu pun selamat 
dari tangan pencoleng.

"Ampun pak, saya tidak mencuri. Saya hanya disuruh," ujar salah seorang oknum 
kepada polisi ketika menanyainya. Setelah itu, polisi pun langsung memasang 
garis polisi dan berjaga-jaga di lokasi kejadian. Kompol Asril dari Polda Metro 
Sumatera Barat mengatakan, pihaknya akan menjaga lokasi kejadian agar properti 
di reruntuhan tersebut aman dari tangan-tangan jahil.
















__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke