sekedar mananggapi cerita anda:
mbak Bertha, dominan sekali para pelaku perokok dalam cerita disini. masih 
sangat
dikuasai/pengaruhi oleh "emosi" nya masing2.  jadi "logika" masih berada jauh
dibawah sekali.  seperti yang diajarkan pada saya dari seorang teman, berhenti 
merokok adalah permainan antara "emosi/keinginan" dan "logika" kalu logika yang 
memegang peranan, tahu kalu merokok itu tidak baik untuk diri-sendiri dan juga 
untuk 
lingkungan, tahu akan sebab akibat yang akan terjadi dlsb. dan kemudian logika 
ini 
yang menekan emosi/keinginan. kalu logika menang, maka dia akan dengan 
sendirinya 
dengan mudah berhenti merokok karena kesadarannya.
jadi alasan, habis makan ingin merokok dan sederet alasan2 dibawah ini lewat 
semua.

salam dan selamat pagi,
djs




________________________________
From: Bertha Suranto <berth...@mac.com>
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, 13 October, 2009 7:03:50
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Re: Suburnya Industri rokok, Sehari Rp 330 
Miliar "dibakar"

  
Sekedar  cerita  :

Perokok  1  :  Kita  juga  udah  tahu   merokok  itu  berbahaya, 
tapi  gimana  lagi  susah  sih  berhentinya.
Perokok  2  :   Siapa  bilang  merokok  mengganggu  kesehatan  ?  Kakek 
saya  hidup  sehat2  aja  sampai  80 tahun lebih.
Perokok 3   :  Abis  makan  gak  ngerokok,  kayak  abis  BAB(Buang Air 
besar)  gak  cebok....(maaf !)
Perokok  4    :  Mendingan  sehari  gak  makan  daripada  sehari  gak 
ngerokok.
Perokok 5   :  Merokok  tuh  bikin  langsing  lho.....aku  pernah 
berhenti  merokok,  eh  nafsu  makan  jadi  berlebihan (Perokok  wanita)

Pertanyaan  :  Apa  sih  enaknya  ngerokok  ?

Perokok  6   :  Susah  njawabnya... .pokoknya  ya  enak  aja,  kalau 
gak  ngerokok  malah  pusing.

Jadi  Para  Perokok  itu  sebetulnya  orangnya  ndablek  semua  ya 
hehehehhehe. ..

Sepertinya  larangan  Merokok  ditempat2  umum  belum  membawa 
perubahan  ya.
Masih  saja  yang  merokok  ditempat2  umum.

Mungkin  harus  mengikuti  negara  tetangga.

Harga  ROKOK   dinaikkan  jadi   RP.  100.000/bungkus,     harga 
jual  minimal.
Pajak/cukai  rokok  tinggi  sekali,  biar  negara  kita  kaya  dan 
Perokok  jadi  miskin  hueheehhehehhehe

Jadi   kalau  mau  beli  rokok  mikir2  dulu,  waduh   100 ribu 
Rek....  piye  ki.

Beruntunglah  saya  dikelilingi  orang2  yang  menghargai  orang  lain.

Pernah suatu kali  sy  meeting  dengan teman seprofesi  yang 
semuanya  perokok.
Hanya  saya  yang  tidak  merokok  diruangan  kecil  ber  AC  tersebut.
Keesokan  harinya  saya  pusing  seperti  kekurangan  oksigen.

Meeting  berikutnya  saya  membawa  masker,  sehingga  teman2 
lainnya  merasa  tidak  enak  dengan  saya.
Mereka  berusaha  duduk  sejauh  mungkin  agar  saya  tidak  terkena 
asapnya.

Diajak  meeting  berikutnya.. ..Ah  malas  ah .........karena  akan 
merusak  kesehatan  saya  sebagai  "Perokok Pasif"(menghisap  asap 
orang  lain).

Mungkin  gak  sih  Indonesia  bebas  ROKOK  ?????

Mungkin  saja,   Dahulu  setiap  rapat,  arisan,  kumpul2  RT  dan 
RW,  kita  selalu  disuguhi   Air  Teh.
Lalu  semakin  banyak  orang  yang  sadar  bahwa  Air  putih  lebih 
sehat,  lama  kelamaan   saya  perhatikan,  air  putih  sudah
menggantikan  air  teh.

Semoga  suatu  saat  Rokok  pun  akan  tergeser  dari  bumi 
Indonesia  tercinta.

Salam,


   


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke