Muluk bgt....
Bgt nyampe, tau rmh korban bkn gedongan ttp ditolongin apa enggk tu?

-----Original Message-----
From: "Agus Hamonangan" <agushamonan...@yahoo.co.id>
Date: Mon, 16 Nov 2009 05:32:25 
To: <Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com>
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Seperti AS, DKI Akan Miliki Lembaga 911

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar gembira bagi warga Jakarta. Pemprov DKI Jakarta 
akan memiliki lembaga 911, sebuah lembaga pertolongan pertama bagi pasien.

Nantinya, masyarakat yang membutuhkan pertolongan medis, cukup menghubungi 
nomor 911 dan petugas pun akan langsung datang. Ini merupakan lembaga baru di 
Indonesia seperti 911 yang dimiliki Amerika Serikat atau 000 milik Australia.

Memang tak semudah membalikkan telapak tangan dalam membentuk lembaga yang 
memiliki tugas dan fungsi sangat berat ini. Apalagi ini baru pertama kali akan 
ada di Indonesia.

Untuk mewujudkannya, Pemprov DKI akan memulai dengan menggelar pelatihan dan 
sertifikasi bagi SDM yang akan terlibat di dalamnya. Pelatihan tersebut pertama 
kali akan dipercontohkan melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS).

Gubernur Fauzi Bowo mengatakan, tenaga kesehatan khusus pertolongan pertama 
memang belum terpenuhi, tapi itu akan dibentuk sesegera mungkin. Namun 
sebelumnya harus ada sertifikasi bagi mereka melalui berbagai pelatihan. 
SDM-nya bisa diambil dari tenaga medis maupun nonmedis, seperti tenaga UKS, 
puskesmas, maupun Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana.

"Alangkah baiknya tenaga medis di sekolah mempunyai sertifikasi. Begitu juga di 
unit Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana serta puskesmas, 
dibutuhkan tenaga profesional dalam pertolongan pertama agar rujukannya jelas," 
ungkapnya, Minggu (15/11).

Saat ini bentuk pelatihannya akan dikonsep dengan matang agar jika beroperasi 
hasilnya maksimal. "Paling tidak satu-dua tahun mendatang sudah ada pelatihan 
tersebut. Namanya first responder. Jadi mereka adalah perespon pertama dalam 
suatu kejadian yang tak terduga," ungkapnya.

Untuk mewujdukan wacana tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Medic One, 
sebuah institusi pemegang lisensi langsung dari Australia untuk tenaga medis 
pertolongan pertama.

Manajer operasional Medic One, Savitri Wirahadikusumah, mengatakan, sebuah 
negara harus memiliki jaringan keselamatan darurat (emergency safety net) 
sehingga tidak ada kepanikan dalam usaha penyelamatan pertama. Tim penolong 
pertama ini tidak harus memiliki background medis, namun dapat dilatih menjadi 
first responder dan telah memiliki sertifikasi.

"Saya dan Pak Fauzi berharap apabila ada keadaan emergency di Jakarta, walau 
Jakarta belum memiliki nomer respon darurat, tapi paling tidak setiap orang 
mengerti first aid dan memiliki skill tersebut," tutur Vivi.

Saat ini, lanjutnya, sedang digodok konsep pelatihan yang tepat untuk Jakarta. 
Setidaknya, dia akan memulai pelatihan melalui tenaga kesehatan di sekolah. 
Sehingga jika ada siswa yang sakit cukup parah, paling tidak guru atau siswa 
senior dapat memberikan pertolongan pertamanya sebelum dibawa ke rumah sakit.

Selama ini yang sering terjadi adalah, saat dibawa ke rumah sakit, kondisi 
pasien sudah dalam keadaan parah sehingga terkadang pihak rumah sakit tidak 
bisa melakukan treatment lebih jauh.


http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/11/16/10270165/Seperti.AS..DKI.Akan.Miliki.Lembaga.911




[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke