CIAWI, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta dukungan semua 
pihak untuk dapat menjalankan amanah dengan baik sebagai kepala negara dalam 
periode pemerintahannya lima tahun ke depan. Hal itu dikemukakan oleh Presiden 
Yudhoyono dalam sambutannya pada acara silaturahmi dengan Majelis Dzikir 
Nurussalam di Padepokan H. Harris Thahir Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 
(12/12/09).

"Dengan ridho Allah saya mendapatkan mandat dan amanah untuk memimpin negeri 
ini lima tahun mendatang. Saya berharap marilah kita jalankan bersama-sama dan 
tidak harus selalu diganggu dengan berbagai tindakan yang tentu saja akan 
mempengaruhi pelaksanaan tugas bagi seseorang yang sedang mengemban amanah," 
katanya.

Menurut Presiden, Majelis Dzikir Nurussalam telah mendampinginya dalam periode 
pertama pemerintahannya, tidak lupa memberi kritik apabila salah serta 
mendukung apabila benar demi kemajuan rakyat, bangsa dan negara. "Oleh karena 
itu mari kita bersatu membangun negeri dengan akhlak mulia. Mari kita ajak 
saudara-saudara kita bersatu membangun negeri, berbuat untuk rakyat," katanya.

Yang dimaksud SBY sebagai akhlak yang mulia adalah perilaku menghindarkan 
fitnah serta menebarkan benih-benih kebaikan di antara anak bangsa dan bersatu 
membangun negeri. "Jangan main-main dengan fitnah, kebohongan dan berita dusta 
karena luar biasa azab yang akan diterimakan kepada mereka kecuali mereka 
bertobat," katanya.

Melalui forum itu, Presiden juga menyerukan kepada semua pihak untuk menjalani 
kehidupan tanpa kekerasan yang jauh dari akhlak dan tata krama. "Berpolitik pun 
tidak boleh menjalankan politik kekerasan, kotor, yang tidak bersih bukan 
politik yang mulia. Politik Islami yang ingin sama-sama kita tegakkan," katanya.

Lebih lanjut Presiden mengakui jika masih banyak hal yang belum baik dan belum 
mencerminkan keadilan. Namun dalam lima tahun pemerintahan, menurut Presiden, 
Indonesia telah mencapai banyak hal. "Banyak yang telah kita capai, tapi banyak 
pula yang belum, masih banyak kekurangan, hal-hal yang harus diperbaiki," 
ujarnya.

Menurut Presiden, semua pihak harus berkontribusi dalam upaya perbaikan itu 
dengan cara-cara yang baik dan tepat. "Jangan menggunakan cara-cara yang tidak 
baik karena kalau digunakan cara-cara yang tidak baik hampir pasti yang tadi 
belum bisa diatasi namun akan muncul persoalan yang lain," katanya.

Turut mendampingi Kepala Negara antara lain Ketua Majelis Dzikir SBY Nurussalam 
Harris Thahir, Menteri Agama Suryadharma Ali, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, 
Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh, Menteri Negara BUMN 
Mustafa Abubakar, Menteri Negara Koperasi dan UKM Syarief Hassan, Mendiknas M 
Nuh dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso. 


http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/12/12/19045181/sby.jangan.main-main.dengan.fitnah

Kirim email ke