Sobat, dalam waktu yang tidak lama lagi, dalam hitungan menit, 113
Pejabat Eselon III Direktorat Jenderal Perbendaharaan bakal dilantik
oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan, di Gedung Prijadi
Praptosuhardjo, atau yang dulu pernah dikenal dengan Gedung Mahkamah
Agung, yang konon katanya pernah dijadikan ruang tahanan oleh kolonial
Hindia Belanda, sehingga hingga kini sering tersebar kabar di sekitar
tempat itu muncul hantu gentayangan yang menebarkan kisah kekejaman
penyiksaan saat itu.

Sobat, sudah selayaknya kita mengucapkan selamat dan prowasiat kepada
beliau semua, semoga yang dilantik dan yang melantik senantiasa diberi
petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa, diberi kelapangan jalan dan kejernihan
pikiran sehingga dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang paling
besar manfaatnya bagi umat dan organisasi.

Sobat, beliau semua dilantik oleh Dirjen Perbendaharaan di Gedung
Prijadi Praptosuhardjo. Tentunya, terbersit harapan bahwa kelak,
beliau semua dapat melanjutkan estafet tongkat kepemimpinan Dirjen,
atau bahkan    melanjutkan estafet tongkat kepemimpinan Almarhum Bapak
Prijadi, sebagai Menteri Keuangan.

Sobat, sejarah menceritakan bahwa di gedung tersebut pernah bertugas
insan-insan di lembaga peradilan tertinggi yang dipercaya untuk
menegakkan keadilan dengan etika dan hati nurani. Tentunya, tidak
salah jika kita juga berharap, nilai luhur etika dan hati selalu
meghiasi langkah-langkah beliau semua.

Sobat, pada hakekatnya amanah adalah tawanan. Kaidah dan perintah
harus dilaksanakan, larangan harus dihindarkan. Beliau semua tidak
bebas berkehendak sesuka hati, ada acuan dan patokan yang harus
dipedomani.

Sobat, tentunya tidak seluruh mereka yang dilantik hari ini
berkesempatan duduk menjadi Dirjen atau bahkan menjadi Menteri. Untuk
itu, tidak berlebihan kiranya bila kita semua memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang seragam tentang jalan, langkah apa dan bagaimana yang
seharusnya dan yang beliau semua pilih. Sehingga, kita semua bisa
memahami bila suatu saat salah satu dari beliau yang dilantik hari ini
bisa menjadi menteri, namun juga sebaliknya, bisa memaklumi bila salah
satu dari beliau yang dilantik hari ini diistirahatkan di tempat
pengasingan.

Sobat, akhirnya saya berharap, semoga Beliau yang membuat jalan,
melangkah di jalan, serta yang ada dipinggir jalan sebagai penonton
diberi kekuatan untuk berkomitmen menjalankan amanah yang diembannya.
Percayalah, suatu saat peran kita atas jalan pasti berubah, berubah,
dan mungkin kembali.

Sobat, amanah itu indah. Tentunya dengan nurani menghiasi.


   

Kirim email ke