"KALAU NGEBANGUNIN UNTUK MAKAN SAHUR BID'AH, BERARTI KALAU PAKE ALARM ATO 
WEKER UNTUK NGEBANGUNIN JUGA BID'AH DONK"
KHAN ALARM DAN WEKER BELON ADA DI JAMAN ROSUL.
----- Original Message ----- 
From: "TRI JOKO SUSILO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP" 
<fupm-ejip@usahamulia.net>
Sent: Wednesday, August 30, 2006 10:21 AM
Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Bid'ah-bid'ah Pada Ramadhan


SETUJU MAS LAKSITO, JANGAN TERLALU GAMPANG KITA LABELI SESUATU DENGAN 
BID'AH....

________________________________

From: [EMAIL PROTECTED] on behalf of laksito laksito
Sent: Rabu 8/30/2006 9:26
To: Forum Ukhuwah Pekerja Muslim di Kawasan EJIP
Subject: Re: [ FUPM-EJIP ] Bid'ah-bid'ah Pada Ramadhan


Assalamu'alaikum wrh wbr
 Terima kasih atas informasinya mengenai bid'ah2 Romadhon, tapi sebagi 
seorang penyeru da'wah alangkah baiknya kita secara bijaksana...klo objek 
da'wah kita orang awam, maka sedikit2 bid'ah , kemungkinan besar orang kita 
da'wahi ato kita nasehati tidak mengikuti nasehat kita malahan 
sebaliknya....... karena setiap aktivitas yg dilakukan  seseorang walaupun 
mereka salah munkin ada sebagian /setitik kebenaran. dan dari setitik 
kebenaran itulah yang kita gunakan sebagai pintu untuk menasehati 
mereka........,bukan sedikit-dikit bid'ah. klo seperti itu hal yang mas 
cucun lakukan di Sanyo juga bid'ah...dulu pabrik di jaman rosullulah tidak 
ada, dan tidak dicontohkan untuk kerja di pabrik,  mohon maaf klo terlalu 
mengoreksi....

Wassalamu'alaikum wrh wbr

Cucun Wahyudi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Bid'ah-bid'ah Pada Ramadhan
oleh :Abu Ihsan Al-Atsari

Setiap suatu amalan sunnah, selalu ada bid'ah yang menyerupainya. Bid'ah 
yang akan menghilangkan sunnah itu sendiri. Tidak luput juga dalam bulan 
yang akan kita sambut dengan gembira, Ramadhan. Bahkan bid'ah dalam bulan 
ini semarak dibanding bulan-bulan lainnya. Apa saja?
Satu hal yang menodai bulan Ramadhan, yaitu munculnya amalan-amalan bid'ah 
yang banyak dilakukan oleh sebagian kaum muslimin. Karena sudah temurun 
dilakukan, merekapun menganggap baik bid'ah tersebut. Itu sebabnya, syetan 
lebih menyukai bid'ah daripada maksiat.

Khususnya pada bulan Ramadhan ini, maka salah satu cara syetan menghalangi 
kebaikan bulan ini, yaitu dengan menebar amalan-amalan bid'ah. Mereka, para 
pelaku bid'ah itu merasa lebih dekat kepada Allah, padahal mereka semakin 
jauh dariNya. Yang sangat menyedihkan, bahwa amalan-amalan bid'ah ini justru 
menjamur pada bulan Ramadhan.

Pada edisi kali ini, kami mencoba mengangkat beberapa amalan bid'ah yang 
sering dilakukan oleh kaum muslimin. Semoga setelah mengetahuinya, kaum 
muslimin dapat meninggalkan dan bertaubat darinya. Kami menukilnya dari 
kitab Mu,jamul Bida', karya Raa-id bin Shabri bin Abi 'Alfah dan kitab Al 
Bida' Al Haaliyah. karya Abdullah bin Abdul Aziz bin Ahmad At Tuweijeri, 
serta beberapa referensi lainnya.


v           Bid'ah Punggahan.
Yakni makan-makan atau kenduri di masjid atau surau, satu hari menjelang 
Ramadhan. Di beberapa tempat, masyarakat berbondong-bondong membawa makanan 
beraneka ragam untuk kenduri di masjid menyambut datangnya bulan Ramadhan. 
Kenduri seperti ini disebut punggahan. Hal seperti ini tidak ada contohnya 
dari Rasulullah, para Sahabat, maupun Salafush Shalih.


v           Bid'ah pesta ru'yah.
Yaitu berkeliling kota atau desa menyambut malam pertama bulan Ramadhan, 
sebagaimana biasa dilakukan oleh pengikutpengikut tarikat dan orang awam. 
1¡Ë


v           Bid'ah hisab.
Yakni menentukan awal Ramadhan dengan perhitungan hisab. Syaikhul Islam Ibnu 
Taimiyah dalam Majmu' Fatawa telah menegaskan, bahwa cara seperti itu 
merupakan bid'ah dalam agama.2)

v           Mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari 
sebelumnya.
Perbuatan seperti itu merupakan kedurhakaan terhadap Rasulullah. Rasulullah 
melarang mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, 
kecuali bagi yang bertepatan dengan hari puasanya. 3)

v           Menyewa qari untuk menjadi imam shalat tarawih di bulan 
Ramadhan. 4)

v           Bid'ah imsak sebelum fajar pada bulan Ramadhan. 5)

v           Bid'ah tashir.
Yakni membangunkan orang untuk sahur dengan berteriak "Sahur sahur!" 
Perbuatan seperti ini tidak ada contohnya pada zaman Rasulullah. Tidak pula 
diperintahkan oleh beliau. Juga tidak dilakukan oleh para sahabat dan 
tabi'in.

Di negeri Mesir, para muadzdzin menyerukan lewat menara masjid "Sahur... 
sahur... makan... minum... ', kemudian membaca firman Allah:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu bershiyam sebagaimana 
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS Al 
Bagarah:183).
Di negeri Iskandariyah, Yaman dan Marokko, orang-orang membangunkan sahur 
dengan mengetuk pintu-pintu rumah seraya meneriakkan "Sahur.. sahur... 
bangun... bangun...
Di negeri Syam lebih parah lagi; mereka membangunkan sahur dengan 
membunyikan alat musik, bernyanyi menari dan bermain.

Demikian juga di Indonesia. Berbagai macam cara dilakukan oleh orang-orang 
awam. Ada yang keliling kampung sambil teriak-teriak "Sahur... sahur...
Di sebagian daerah dengan membunyikan musik lewat mikrofon masjid, atau 
dengan membunyikan tape recorder dan membawanya keliling kampung. Ada yang 
membunyikan mercon atau meriam bambu, dan lain sebagainya.

Semua itu merupakan perbuatan bid'ah.

v           Bid'ah shalat tarawih setelah shalat Maghrib.
Bid'ah ini umumnya dilakukan oleh kaum Rafidhah. Sebab mereka mengingkari 
shalat tarawih, bahkan membencinya. Menurut mereka, shalat tarawih itu 
bid'ah yang diada-adakan oleh Umar.

v           Bid'ah shalat Al Qadar.
Yakni mengerjakan shalat dua raka'at berjama'ah setelah shalat tarawih; 
kemudian di penghujung malam mengerjakan shalat seratus raka'at pada malam 
yang diyakini sebagai Lailatul Qadar. Karena itulah mereka menamakannya 
shalat Al Qadar.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakannya sebagai amalan bid'ah, 
berdasarkan kesepatakan para ulama. 6)

v           Bid'ah mengumpulkan ayat-ayat berisi doa dan membacanya di 
raka'at terakhir shalat tarawih setelah membaca surat An Naas. 7)

v           Bid'ah perayaan malam khatam Al Qur'an.
Yakni berdoa dengan suara keras secara berjama'ah atau sendiri-sendiri 
setelah rnengkhatamkan Al Qur'an.

v           Bid'ah perayaan Nuzulul Qur'an.
Perayaan ini dilakukan setiap tanggal tujuh belas Ramadhan. Perayaan ini dan 
perayaan-perayaan lain sejenisnya seperti maulid Nabi, isra' mi'raj dan 
tahun baru Islam merupakan perbuatan bid'ah, yang tidak dicontohkan oleh 
Rasulullah dan tidak pernah dilakukan oleh para sahabat sepeninggal beliau

v           Bid'ah perayaan mengenang perang Badar.
Salah satu perayaan bid'ah yang diadaadakan oleh manusia, yaitu peringatan 
perang Badar pada malam ke tujuh belas Ramadhan. Orang-orang awam dan yang 
mengaku pintar, berkumpul di masjid pada malam itu. Perayaan dibuka dengan 
pembacaan ayat-ayat suci Al Qur'an, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan 
kisah perang Badar.

v           Menunda azan Maghrib di bulan Ramadhan dengan alasan untuk 
kehati-hatian.
Hal ini bertentangan dengan petunjuk Nabi, yang memerintahkan umatnya agar 
segera berbuka, begitu bulatan matahari telah tenggelam di ufuk barat.

v           Berziarah kubur menjelang Ramadhan dan sesudahnya.
Perbuatan seperti ini banyak dilakukan oleh kaum muslimin di Indonesia. 
Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang membumbuinya dengan 
perbuatan-perbuatan bid'ah atau bahkan syirik. Berziarah kubur memang 
dianjurkan untuk mengingat akhirat, namun mengkhususkannya pada waktu-waktu 
tertentu, merupakan bid'ah dalam agama. Rasulullah tidak menganjurkan 
waktu-waktu tertentu untuk berziarah kubur.

v           Menyalakan Jilin di depan rumah dan kembang api pada malam dua 
puluh tujuh Ramadhan.
Sebagian orang melakukannya dengan keyakinan, bahwa para malaikat akan 
menyinggahi rumah yang dipasangi Jilin. Perbuatan seperti itu jelas bid'ah, 
dan mirip seperti perbuatan orang-orang Nasrani merayakan Natal atau Tahun 
Baru, wal iyadzu billah minadh dhalal.

v           Bid'ah megengan.
Yakni kenduri di rumah-rumah yang dilakukan pada malam-malam ganjil pada 
sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Bid'ah ini banyak dilakukan di 
kampung-kampung di pulau Jawa.

v           Bid'ah wada' Ramadhan.
Salah satu bid'ah yang diada-adakan pada bulan Ramadhan ialah bid'ah wada' 
(perpisahan) Ramadhan. Yakni lima malam atau tiga malam terakhir pada bulan 
Ramadhan, para muadzdzin dan wakil-wakilnya berkumpul.

Setelah imam mengucapkan salam pada shalat witir, mereka melantunkan 
syair-syair berisi kesedihan mereka dengan kepergian bulan Ramadhan. Syair 
ini dilantunkan secara bergantian tanpa putus dengan suara keras. Tujuannya 
untuk mengumumkan kepada masyarakat, bahwa malam ini merupakan malam 
perpisahan bulan Ramadhan.

v           Bid'ah takbiran dan memukul bedug pada malam 'Iedul Fithri.
Menurut sunnah Nabi, takbiran dimulai ketika keluar dart rumah menuju 
lapangan Shalat 'Ied.

v           Bid'ah dzikir berjama'ah dengan suara keras di sela-sela shalat 
tarawih. 8)
Demikian pula ucapan muadzdzin sebelum memulai shalat tarawih atau 
disela-sela shalat tarawih: "Shalatut taraawih rahtmakumullah".
Bid'ah melafalkan niat "Nawaitu shauma ghadin... "
Tidak ada satupun riwayat dart sahabat maupun tabi'in yang menyebutkan, 
bahwa mereka melafadzkan niat puasa seperti ini.

v           Bid'ah tahwithah.
Yaitu doa pada akhir Jum'at bulan Ramadhan yang diucapkan oleh khatib di 
atas mimbar.

v           Bid'ah memilih-milih masjid untuk shalat tarawih di bulan 
Ramadhan, hingga terkadang harus bersafar karenanya.
Rasulullah memerintahkan kita untuk shalat di masjid yang terdekat dengan 
kita dan melarang memilihmilih masjid.

v           Bid'ah hafizhah.
Yakni surat sakti yang ditulis oleh khatib pada akhir Jum'at bulan Ramadhan. 
Sebagian orang jahil meyakini, bahwa surat sakti ini dapat menjaga mereka 
dari bahaya kebakaran, banjir. pencurian dan musibah lainnya.

v           Membaca surat Al An'am (pada raka'at terakhir shalat tarawih, 
pada 'malam kedua puluh tujuh Ramadhan).
Bid'ah shalat khatam Al Qur'an pada bulan Ramadhan, dengan melakukan seluruh 
sujud tilawah dalam satu raka'at.
Mengada-adakan gerakan ataupun ucapan dalam shalat tarawih yang tidak ada 
tuntunannya dalam sunnah.
Sebagai contoh ucapan sebagian orang di beberapa negeri Islam "Shallu ya 
hadhdhar 'alan Nabi" atau ucapan "Ash shalatul qiyam atsabakumullah".

Demikian pula takbir dan tahlii setiap selesai dua raka'at, membaca shalawat 
Nabi menyuarakan tabligh (penyampaian suara) diantara mereka dengan suara 
keras. Dan perbuatan perbuatan bid'ah, sesat dan mungkar lainnya yang mesti 
ditinggalkan, karena sangat mengganggu orang yang sedang beribadah di rumah 
Allah.

v           Meniru-niru bacaan para qari'.
Hampir mirip dengan kesalahan di atas, yaitu meniru-niru bacaan sejumlah 
qari', sebagaimana banyak dilakukan oleh orang-orang sekarang. Kadang 
memaksakan dirt meniru bacaannya. Sehingga yang menjadi tujuannya hanyalah 
mengelokkan suara, menarik perhatian orang kepadanya, mengatur alat pengeras 
suara dan sound system untuk menarik jama'ah shalat.

v           Membaca doa khatam Al Qur'an dalam shalat tarawih.
Sebagian imam ada yang berlebihan dalam masalah ini. Mereka sengaja menyusun 
doa-doa dengan irama tertentu, mengikuti sajak, berusaha menangis atau 
memaksakan dirt menangis dan khusyuk, serta merubah-rubah suara dengan cara 
yang tidak pantas menjadi contoh dalam membaca Al Qur'an.

Demikianlah beberapa bid'ah yang dapat kami rangkum dalam kesempatan kali . 
ini. Sebenarnya masih banyak lag' bentuk-bentuk bid'ah lainnya, yang tidak 
mungkin kami sebutkan satu- persatu di sins. Hendaknya kaum muslimin dapat 
menghindari amalan-amalan bid'ah tersebut, agar bulan Ramadhan yang suci ini 
tidak ternodai.


Catatan Kaki
1)       Silakan lihat kitab Al Ibda' Fi Madhar Al 'Ibtida', karya Syaikh 
Ali Mahfuzh.
2)       Silakan lihat Majmu' Fatawa XXV/ 179-183.
3)       Silakan lihat kitab AI Ibda' fi Madhar Al Ibtida', karya Syaikh Ali 
Mahfuzh.
4)       Perbuatan ini termasuk bid'ah makruh. Silakan lihat kitab As Sunan 
Wal Mubtada'at, halaman 161 dan kitab Bida' Al Qurra', karya Muhammad Musa, 
halaman 42.
5)       Silahkan lihat kitab Tamamul Minnah, karya Syaikh Muhammad 
Nashiruddin Al Albani, halaman 415. Keterangan singkatnya bisa dilihat di 
sini http://vbaitullah.or.id/index.php?o...d=381&Itemid=43 
<http://lompat.hopto.org/?url=http://vbaitullah.or.id/index.php?option=content&task=view&id=381&Itemid=43>
6)       Silakan lihat dalam kitab Majmu' Fatawa XXIII/122.
7)       Silakan lihat kitab Al Ba'its, karya Abu Syamah, halaman 84.
8)       Silakan lihat kitab Al Madkhal, karya Ibnul Haj II/293-294.

Dikutip dari majalah As-Sunnah 07/VII/1424H hal 16 - 19


********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

********************************************************


________________________________

Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com. Check it out. 
<http://us.rd.yahoo.com/evt=42974/*http://www.yahoo.com/preview>



--------------------------------------------------------------------------------


> ********************************************************
> Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
> ********************************************************
> Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
> http://www.usahamulia.net
>
> Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
> [EMAIL PROTECTED]
>
> ******************************************************** 


********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

********************************************************

Kirim email ke