Nilai Tambah Tung Desem Waringin yang meng-klaim sebagai coach nomer 1 di Indonesia ( entah benar tidaknya klaim tersebut ) mengatakan dalam bukunya, akan arti penting sebuah nilai tambah. Bila anda berkulit hitam sedangkan seluruh orang di kampung anda juga berkulit hitam, maka kulit hitam bukan nilai tambah bagi anda.
Akan tetapi bila anda pindah ke Cina ( yang hampir semuanya berkulit kuning ), maka kulit hitam anda itu adalah suatu nilai tambah, entah itu berarti anda tambah menarik, ataukan tambah jelek menurut orang Cina. Demikian juga dengan sebuah kejujuran, bila anda jujur dan orang sekantor anda jujur, maka kejujuran anda tidak akan ada artinya dimata atasan anda. Bila anda jujur, dan orang sekantor anda tidak jujur, maka kejujuran itu adalah nilai tambah positif anda, bila atasan anda mencari orang yang jujur. Atau malah nilai tambah negatif anda, bila ternyata atasan anda orang yang takut ketidak jujurannya akan terbongkar karena kejujuran anda. Lalu menurut anda harus bagaimanakah anda ? bila urusannya adalah sesuatu yang tidak bisa berubah seperti halnya kulit hitam tadi, maka anda harus mencari suku/kota/desa/dll yang begitu mengagumi kulit hitam, agar warna kulit hitam anda menjadi sebuah nilai tambah positive. Jangan sampai anda malah mendatangi suku/kota/daerah yang orangnya membenci kulit hitam. Tapi bila itu sebuah nilai sebagaimana halnya kejujuran tadi, maka bagaimana anda harus bersikap ? menjadi jujur bila anda tahu boss anda perlu orang jujur, dan menjadi tidak jujur bila memang ketidak jujuran akan mendatangkan kesenangan, agar menjadi nilai tambah positive, atau anda akan bersikap tetap jujur walaupun itu menjadi nilai tambah negative anda. Banyak orang yang memutuskan bersikap 'realistis', alias bunglon. kadang jujur kadang tidak, yang penting selamat, untung, senang, dll. Konon katanya orang seperti ini yang malah akan menuai sukses dibandingkan dengan orang yang konsisten. Ternyata hasil penelitian Stephen Covey, apapun agamanya, apapun bangsanya, sukunya, negaranya, manusia mengakui nilai-nilai universalitas yang sama. kejujuran, kesetiaan, kasih sayang, keadilan, tidak pernah berubah dari zaman purba sampai era modern ini. Mungkin inilah yang dalam Islam dikatakan sebagai Fitrah manusia. Jadi tetaplah berpihak ke hati nurani anda, karena itu adalah nilai tambah positive anda dimata big boss anda, Allah SWT. Cikarang, 3 agustus 2007
_______________________________________________ Saksi mailing list [EMAIL PROTECTED] http://groups.syahid.com/mailman/listinfo/saksi_groups.syahid.com
******************************************************** Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP ******************************************************** Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA : http://www.usahamulia.net Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke : [EMAIL PROTECTED] ********************************************************