Laporan Media Asing tentang KKI2007

Liputan Khusus

August 14th, 2007

 

  

Even besar yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia tanggal 12 Agustus 
2007 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Konperensi Khilafah Internasional, 
mampu menarik massa dari berbagai penjuru tanah air maupun dari berbagai Negara 
Asia, Eropa, Timur Tengah dan Australia. Stadion Utama yang berkapasitas 
100.000 kursi itu seolah tidak mampu menampung massa, baik aktivis maupun 
simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia dari berbagai ormas Islam, yang dengan 
antusias datang ke tempat itu sejak pagi. Acara yang memiliki tema 'Saatnya 
Khilafah Memimpin Dunia' ini menghadirkan pembicara dari berbagai negara dan 
berbagai latar belakang: akademisi, aktivis Islam, ulama maupun tokoh agama. 
Peristiwa ini mendapat respon yang beragam dari media dalam dan luar negeri. 
Berikut ini adalah sebagian kutipan berita dari berbagai media asing.

 

Independent memberitakan 80.000 anggota kelompok Islam radikal Hizbut Tahrir 
menuntut berdirinya Khilafah. Peserta datang dari berbagai Negara Eropa, Afrika 
dan Timur Tengah. Teriakan "Allahu Akbar" membahana hampir di sepanjang 
berlangsungnya acara, sementara bendera Ar-roya dan Al-Liwa terlihat di 
berbagai sudut tempat.Dua pembicara dari luar negeri, Dr. Imran Waheed dari 
Inggris dan Ismail Al Wahwah dari Australia di deportasi sejak mereka tiba di 
Bandara Internasional Soekarno Hatta. Jubir HTI, Ismail Yisanto, menyebut 
pelarangan mereka untuk hadir sebagai pembicara itu sangat menyakitkan dan 
bertentangan dengan jargon kebebasan berekspresi.Seorang peserta konperensi 
mengatakan dia menyukai kelompok ini karena "keteguhan dan sikap tidak 
berkompromi dengan nilai-nilai yang tidak Islami". Menurutnya hal ini didorong 
oleh kecintaan haraqah ini terhadap Allah dan tidak memiliki agenda tersembunyi 
untuk pemilu.Pemimpin HT Inggris, Abdul Wahid, mengecam deportasi atas Dr Imran 
Waheed. Dalam pernyataanya disebutkan bahwa Hizbut Tahrir telah menjadi 
pelopolor dalam debat atas masa depan Dunia Islam. "Kita sering mendengar 
retorika perang ide, tapi kenyataanya yang kita lihat adalah pelarangan, 
penodaan dan usaha membungkam adanya perdebatan." (Sumber: Independent) 

 

Media ini mengutip ucapan Jubir HTI, Ismail Yusanto, bahwa setelah keruntuhan 
Khilafah, tragedi demi tragedi mendera Dunia Islam. Daulah Islam pun lalu 
dipecah menjadi 50 negara dan Negara-negara kafir penjajah mengangkat para 
penguasa di tiap negara itu.HT menolak tuduhan sebagai anti-semit dan 
mengkaitkannya dengan kelompok-kelompok Islam militan, alasan yang sering 
dipakai Inggris dalam usahanya melarang kelompok ini. Walaupun banyak dilarang 
di berbagai Negara Arab dan Asia Tengah, HT tumbuh dengan pesat di Indonesia 
dalam beberapa tahun belakangan. (Sumber : Daily Times)

 

Hampir 90.000 perserta dari kelompok Islam garis keras, Hizbut tahrir, memadati 
stadion menuntut pembentukan negara Islam sambil meneriakan "Allahu Akbar". 
Para peserta yang berasal dari Eropa, Afrika dan Timur Tengah datang menghadiri 
pertemuan ini yang diadakan sekali dalam dua tahun. Di depan peserta dengan 
tempat yang terpisah antara laki-laki dan perempuan, para pembicara umumnya 
menyerukan kembalinya Kekhalifahan Islam di Dunia Islam.Salim Frederick dari HT 
Inggris mengatakan "Kita perlu membawa pesan ini dari semua sudut, dari timur 
hingga barat, sehingga kita bisa berbangga di Hari Kiamat". Sementara Hassan Ko 
Nakata dari Asosiasi Muslim Jepang mengatakan kaum muslimin Indonesia 
mendapatkan kebebasan berekspresi yang merupakan barang mewah bagi kebanyakan 
negara di Asia.

 

Walaupun demonstrasi yang dilakukan Hizbut Tahrir senantiasa berjalan damai, 
pada minggu lalu Kedubes AS di Jakarta memperingatkan warganya untuk menjauhi 
stadion untuk menghindari tindak kekerasan. (Sumber : Fox News) 

Sekitar 100.000 orang, yang sebagian besar adalah wanita, memadati Stadion 
Gelora Bung Karno untuk memberikan dukungannya bagi satu negara Islam- 
Khilafah. Tidak semua orang percaya bahwa Hizbut Tahrir mampu menghadirkan 
orang untuk memenuhi stadion, tapi kelompok ini mampu membawa peserta 
konperensi tetap betah berada di dalam stadion hingga akhir acara.Seorang 
peserta konperensi yang bukan anggota HT mengatakan bahwa konperensi ini bukan 
ditujukan untuk satu kelompok. Menurutnya, jika anda mendukung hukum Shariah di 
Indonesia, anda harus datang kesini. Peserta lain datang ke acara ini untuk 
memperkuat ukhuwah kaum muslimin. Sementara peserta lainnya mengungkapkan bahwa 
dia setuju dengan demokrasi tapi hendaklah demokrasi itu disokong dengan 
nilai-nilai, etika, moral dan keagamaan, tidak perlu nilai-nilai Islam.

 

Seorang anggota HT yang diwawancara mengatakan bahwa dia telah menjadi anggota 
sejak lama dan sejak itu merubah pandangannya mengenai Barat, dan permasalahan 
umat. Menurutnya metode yang dipakai HT adalah berupa revolusi pemikiran yang 
pada hakekatnya adalah pemikiran Islam yang brilian.

 

Tapi tidak seperti antusiasme para peserta, tujuh orang pembicara yang diundang 
tidak menghadiri acara ini. (Sumber: BBC)

<<winmail.dat>>

********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net

Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]

Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]
********************************************************

Kirim email ke