George Bernard Shaw adalah penulis besar kelahiranIrlandia. Kecerdasannya
sangat luar biasa, sehinggaShaw pernah memperoleh hadiah Nobel untuk
karyasastra, sekaligus penerima Piala Oscar untuk karyanyayang diangkat ke
layar perak. Demikian mengagumkannyakecerdasan seorang George Bernard Shaw,
sehingga konondia pernah dilamar oleh seorang aktris cantik. Dengan maksud,
supaya kelak menghasilkan keturunan yangrupawan seperti ibunya, dan cerdas
seperti ayahnya.Namun, Shaw kemudian menjawab, "Lalu bagaimana kalaukita
memiliki anak dengan otak seperti Anda, dan wajahseperti saya?".
Ya demikianlah menurut ilmu genetika. Bahwa banyak halkita warisi secara turun
temurun dari orang tua kita.Kulit kita yang sawo matang, rambut kita yang
hitam, hidung kita yang tidak mancung. Hingga ke hal-hal yang sifatnya non
fisik seperti misalnya sifat atau bakat tertentu.
Maka banyak anak penyanyi yang kemudian menjadi penyanyi, anak jenderal jadi
tentara, dan anakpedagang jadi pedagang. Maklum, bakat dari orang tuanya
mengalir deras di darah mereka.Ini yang kadang membuat saya sedikit iri
denganrekan-rekan saya yang berasal dari keluarga pebisnis.Sangat wajar jika
mereka kemudian juga menekunibisnis. Bahkan tidak jarang mereka bisa langsung
mulaibelajar berbisnis dengan meneruskan usaha yang telahdirintis orang tuanya.
Ini jauh berbeda dengan saya, karena keluarga saya sama sekali bukan
keluargapebisnis.
Karena tidak memiliki "darah pedagang" ini, sewaktu mulai berbisnis terus
terang saya sempat ragu. Benarkah jalan yang saya ambil? Bukankah saya
samasekali tidak memiliki bakat? Saya sudah cek silisilah keluarga saya dari
Ayah ataupun Ibu, kalau dirunut keatas semua adalah pegawai pemerintah. Jadi
sudahyakin, pasti, 100%, positif, tidak ada gen pedagang ditubuh saya. Kalau
bakat seni, mungkin sedikit-sedikitmasih ada karena kedua orang tua saya
menyukai senimusik. Bakat menjadi pembicara, mungkin saja ada menetes sedikit,
karena Kakek saya pemimpin kampung dan pembicara yang baik sekali. Tapi
berbisnis? berdagang? jual beli? Tidak ada sama sekali. Maka ketika usaha
pertama saya tidak berjalan lancar,saya kemudian mengingatkan diri saya. "Tuh
kan gagal,wong tidak ada bakat dagang …"
Saya bahkan sempat percaya bahwa bakat berdagangmemang diwariskan. Dan mencoba
menerima kenyataan bahwa saya bukan salah seorang yang mewarisi bakat tadi.
Namun, kemudian pelan-pelan saya mengamati, ternyata banyak teman-teman saya
yang meskipun orangtuanya pengusaha sukses, toh juga bisa mengalamikegagalan
dalam bisnisnya. Ini sedikit membuka wawasan saya. Wah, ternyata sama saja,
yang punya "bakat"dagang toh juga bisa gagal. Bukan bermaksud"nyukurin", tapi
ini sedikit membuka harapan saya, bahwa jangan-jangan bakat bukan faktor
penentu untuk menjadi pengusaha sukses. Atau, mungkinkah bakat seseorang memang
bisa berubah?
Adalah Prof. Kazuo Murakami, seorang ahli genetika, dalam bukunya The Divine
Message of The DNA yangkemudian membuka wawasan saya lebih luas. Ternyata
menurut ilmu genetika memang betul, segala sesuatuyang merupakan "bakat"
ditentukan oleh kode genetisyang ada dalam DNA kita. Sebagai gambaran,
setiapkilogram tubuh kita terdiri dari sekiar 1 trilyun sel.Jadi seorang bayi
yang baru lahir sudah memilikisekitar 3 trilyun sel. Padahal awalnya kita
hanyalahsatu buah sel yang sudah dibuahi. Yang kemudianmembelah menjadi 2, 2
menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya hingga trilyunan tadi.
Setiap sel memilikiinti sel (nucleus) yang mengandung DeoxyriboNucleicAcid
(DNA). DNA inilah yang menyimpan kode genetisyang menjadi cetak biru tubuh
kita. Jadi akan menjadiseperti apa kita, seolah sepertinya sudah
terprogramdalam DNA tadi.Lalu jika dalam setiap sel tubuh kita terdapat DNAyang
sama, bagaimana sebuah sel tahu bahwa ia adalahbagian dari rambut, misalnya,
dan kapan rambut mulaitumbuh, dsb. Menurut pakar genetika, ternyata terdapat
mekanisme "nyala/padam" pada DNA tadi. Sebagai contoh, gen yang menentukan
sifat kelamin laki-laki (berkumis,bersuara berat, dsb) yang semula "padam"
akan"menyala" pada saat pubertas. Bahkan, lebih jauh lagi. Proses nyala/padam
tadi ternyata dapat terjadi sebagai respon lingkungan yang berubah.
Dua ilmuwan dari Institut Pasteur mengamati hal ini. Bakteri E.Coli yang hanya
mengkonsumsi glukosa, ternyata ketika ditempatkan pada lingkunganyang hanya ada
laktosa, mampu merubah diri menjadi pemakan laktosa. Mekanisme internalnya
sangat ajaib, karena bakteri adalah makhluk satu sel. Sehingga perubahan
menjadi pemakan laktosa seolah-olah seperti menyalakan sebuah kemampuan yang
semula tidak nampak. Dan ini membawa konsekuensi luar biasa. Karena jika benar
gen pembawa sifat tadi memiliki mekanis menyala-padam seperti itu. Kita tidak
pernah tahu potensi apa dalam diri kita yang saat ini belum kita nyalakan.
Jangan-jangan saya juga memiliki bakat bermain saksofon sebagus Dave Koz, hanya
saat inibelum dinyalakan saja. Atau jangan-jangan ada bakat bisnis sehebat
Donald Trump yang masih terpendam dalamdiri saya, dan menunggu dinyalakan? Dan
memang demikianlah menurut Prof. Murakami. Bahwa bakat seseorang dapat muncul
pada umur berapapun. Banyak sekali contoh pemusik atau olahragawan yang semula
hanya memperlihatkan "bakat" yang biasa-biasa, namun kemudian tumbuh secara
luar biasa seiring dengan disiplin dan latihan yang dilakukan. Atau seorang
yang hari ini dikenal sebagai ilmuwan genius, padahal teman SD nya mengenal
dirinya dulu sebagai anak yang kurang pandai. Atau seseorang yang hari ini
dikenal sebagai politisi dan orator hebat, sementara dulunya anak yang kuper.
Jadi kalau anak Anda hari ini kurang pandai matematika, sumbang kalau
bernyanyi, atau kurang berprestasi dalam orahraga. Anda tidak perlu buru-buru
frustrasi sambil berteriak "Ah, dasar gak bakat". Siapa tahu, gen positif
pembawa bakatnya saja yangbelum menyala. Faktor penting yang akan dapat
mengaktifkan genpositif Anda adalah lingkungan. Jadi yang membuat seorang
Ananda Mikola pandai mengemudi mobil balap bukan semata karena ayahnya adalah
pembalap. Namun karena lingkungan yang sangat mengkondisikan dia menjadi
pembalap. Kalau hanya mengandalkan bakat keturunan saja, maka pembalap Formula
1 paling fenomenal hari ini, Lewis Hamilton, akan menjadi pekerja di jawatan
Kereta Api seperti kakeknya, ataujadi konsultan IT seperti ayahnya. Namun,
bakat membalap Lewis ternyata menyala ketika ayahnya memberikan Go Kart sebagai
hadiah natal. Dan semakin berkobar ketika diasuh Ron Dennis, bos tim McLaren.
Jadi, Anda yang tidak memiliki "bakat pedagang"seperti saya tidak perlu
khawatir. Gen pembawa bakat dagang Anda dapat menyala belakangan. Dan Anda yang
merasa memiliki "bakat dagang", selamat … Anda sudah punya modal awal. Namun
tetap hati-hati, tanpa dukungan lingkungan dan sikap yang benar, gen pembawa
bakat Anda dapat saja padam.
http://fauzirachmanto.blogspot.com
--
Posting oleh Choirul Asyhar ke BelajarBisnis pada 9/20/2007 04:14:00 PM
********************************************************
Mailing List FUPM-EJIP ~ Milistnya Pekerja Muslim dan DKM Di kawasan EJIP
********************************************************
Ingin berpartisipasi dalam da'wah Islam ? Kunjungi situs SAMARADA :
http://www.usahamulia.net
Untuk bergabung dalam Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]
Untuk keluar dari Milist ini kirim e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]
********************************************************