Tambahan : Reunie TFI tahun 2010 di Bali.

Op ma 28 jun. 2021 om 09:10 schreef kh djie <dji...@gmail.com>:

> Bung Billy,
>
> Ada yang kurang tepat di tulisan Dr. Ong Han Ling tentang berdirinya
> Technishe Hogeschool Bandung seolah olah bukan didirikan oleh Belanda.
> Sumbangan dari masyarakat Tionghoa, dari orang2 kaya yang dikumpulkan oleh
> Phoa Keng Hek, kapitein der Chinezen Nio Hoey Oen dan H.H. Kan memang
> banyak sekali f.500.000. Tetapi sumbangan yang terkumpul dari kaum
> industrialis Belanda, pengusaha2 perkebunan Belanda dalam semalam lebih
> banyak yaitu f. 3000.000 dan sumbangan 30 ha tanah oleh walikota Bandung,
> sehingga akhirnya Bandung dan bukan Batavia yang terpilih sebagai tempat
> berdirinya TH Bandung. Semua ex mahasiswa bagian Teknik ITB pasti pernah
> praktikum Fisika Dasar di Lab. Bosscha, sumbangan Bosscha, pengusaha
> perkebunan tehyang banyak sumbangannya pada TH Bandung dan yang mendirikan
> Bosscha Sterrenwacht di Lembang (Patungnya Bosscha dipindahkan ke dalam).
> Ayah Bosscha pernah jadi rektor TH Delft.
>
> Sehabis Reunion TFI ( TH Bandung, Fakultas Ilmu Pasti Ilmu Alam-Fakultas
> Teknik sebagai bagian dari UI, ITB), kami ikut Post Reuinion Tour dari
> Shanghai ke Korea Selatan dan Jepang. Waktu balik di Shanghai, kami
> dijemput Sucipto Nagaria (Liong Sie Tjin) mau diajak lihat penjualan real
> estatenya (Summarecon Agung) di Pudong Shanghai,dan dikelilingkan Shanghai,
> antaranya daerah Bund dulu. Di tengah jalan, dalam bus, saya disodori Sie
> Tjin copy surat tercetak. Saya baca lho Staatsblad jaman Hidia Belanda
> tentang pembentukan komisi Keuangan13 orang untuk Mendirikan Suatu sekolah
> tinggi Teknik.
>
>  Saya baca ada nama Phoa Keng Hek, Nio Hoey Oen, dan HH Kan. Saya bilang
> Phoa Keng Hek dan kapitein der Chinezen Nio Hoey Oen yang dirikan
> perkumpulan THHK dan setahun kemudian dirikan sekolah PaHoa (Patekoan Tiong
> Hoa Hwee Koan), tempat Sie Tjin sekolah dan lulus SMA nya. Dia tanya saya,
> kok saya tahu. Saya bilang, saya baca di bukunya Benny Gator Setiono,”
> Tionghoa dalam Pusaran Politik”.
>
> Sie Tjin bilang, Nio Hoey Oen itu engkong buyutnya. Saya tanya, apa
> engkong luar? Dia jawab, engkong dalam, nama lainnya adalah Liong Yin Tang.
> Belakangan tentang komisi 13 orang itu ditulis lengkap di buku biografi
> dari keluarga Liong : Pancaran Cahaya 7 generasi.
>
> Istri saya, setelah kerja beberapa tahun di Geologisch Instituut di
> Leiden, oleh direkturnya ditawari belajar ambil ijasah di Delft mengingat
> akan ada fusi beberapa tahun lagi antara Leiden dan Utrecht. Karena istri
> saya alumni TH Delft, jadi kami terima majallah berkala dari TU Delft, dan
> pada waktu ITB berdiri 100 tahun, TU Delft memuat tulisan tentang
> berdirinya ITB dan sangkut pautnya dengan TU Delft. Dan dari bahan2 itu
> saya menulis artikel di Hua Yi blad negeri Belanda tentang 100 tahun
> berdirinya ITB.
>
> Ini terjemahannya ke bahasa Indonesia :                 *   100 tahun
> Institut Teknologi Bandung.*
>
>                                        Diterjemahkan dari majallah Hua Yi
> Belanda.
>
> Seratus tahun lalu, tepatnya 3 Juli 1920, Institut Teknologi Bandung
> didirikan.
>
> Sekitar tahun 1900, 25 - 30% dari semua insinyur Delft bekerja di Hindia
> Belanda, tetapi ini terhenti karena Perang Dunia Pertama (1914-1918).
>
> Pada bulan Februari 1914, Pemerintah Hindia Belanda membentuk Komite
> Keuangan untuk Yayasan Eener Technische Hoogerchool dengan Ketua Gubernur
> Batavia H Rijfsnijderf dan Sekretaris Mr. I.Hen, dengan anggota:
>
> 1. E.A. Zelinga Azn, Presiden Javasche Bank
>
> 2. C. Canne, Ketua Dewan Kota Batavia
>
> 3. F.H.K. Pemimpin Redaksi Bataviasch Handelsblad
>
> 4. G.P.N. Elenbaas, Arsitek
>
> 5. R.M. Ario Dhipokoesoemo, Bupati Batang
>
> 6. Raden Batin Djaja Negara, Kepala Jaksa di Batavia
>
> 7. Kapiten der Chinezen Nio Hoey Oen (Liong Yin Tang)
>
> 8. Phoa Keng Hek, Presiden Perkumpulan Tiong Hwa Hwee Kwan
>
> 9. H.H. Kan, Tuan Tanah, Anggota Dewan Kota Batavia
>
> 10. Dr. J. Noordhoek, Direktur S.T.O.V.I.A
>
> 11. Dr. Ingr.P.N. Degens, Guru K.W.S.
>
> 12. F.J.H Cowan, Sekretaris Departemen Kehakiman
>
> 13. Dr. W.M.G. Schumann, Ambtenaar ter beschikking b/d Burg. Geneeskundige
> Dienst
>
> Namun pada tahun 1915, Menteri Pendidikan  Belanda menggagalkan rencana
> pendirian Technische Hogeschool di Hindia Belanda, dengan alasan jumlah
> siswa yang mungkin mendaftar terlalu sedikit.
>
> Pada tahun 1917 delegasi dari Hindia Belanda mendatangi parlen Belanda
> yang kali ini mendapat perhatian dari pemerintah di Belanda yang menyetujui
> rencana pendirian Technische Hogeschool di Hindia Belanda.
>
> Mengapa Technische Hogeschool akhirnya bisa didirikan di Hindia Belanda?
>
> 1. Ada kebutuhan besar akan insinyur di bidang pertambangan dan pengeboran
> minyak bumi.
>
> 2. Pengaruh politik etis.
>
> 3. Tumbuhnya seruan untuk kemerdekaan Indonesia.
>
> 4. Saat itu jumlah lulusan HBS dan AMS cukup banyak.
>
> 5. Ide untuk mendirikan TH didukung oleh K.A.R. Bosscha, sejumlah pemilik
> industri, pengusaha, dan pengusaha perkebunan. Bosscha adalah seorang
> pengusaha perkebunan yang sangat kaya, filantroop dan putra dari Dr. J.
> Bosscha, salah satu rektor TH Delft.
>
> Nio Hoey Oen (Liong Yin Tang), Phoa Keng Hek dan H.H. Kan telah
> mengumpulkan 500.000 gulden dari orang-orang Tionghoa kaya. Bosscha dan
> pengusaha lainnya telah mengumpulkan 3 juta gulden dalam 1 malam. Walikota
> Bandung telah menawarkan lahan seluas 30 ha secara gratis untuk pendirian
> Perguruan Tinggi Teknik ini. Kemudian Bandung ditetapkan sebagai lokasi
> Sekolah Menengah Teknik ini.
>
> Insinyur Delft terlibat dalam pendirian TH Bandung. Guru besar matematika
> dan mekanik terapan Jan Klopper, misalnya, berkontribusi pada Program
> Pembelajaran dan menjadi rektor magnificus pertama di Bandung. Awalnya,
> sekolah tersebut hanya menawarkan jurusan teknik sipil. Gelombang pertama
> terdiri dari 25 siswa, termasuk seorang perempuan. Pada tahun kedua
> keberadaannya, mahasiswa paling terkenal dari Bandung mendaftar: Sukarno,
> presiden pertama Indonesia merdeka.
>
> Bung Karno pernah dipanggil rektornya karena adanya laporan polisi tentang
> aktivitas politiknya.Bung Karno diminta memilih terus sebagai mahasiswa
> atau keluar dan aktif di politik. Bung Karno berjanji akan menyelesaikan
> studienya. Setahun kemudian bung Karno menghadap Jan Klopper, minta pada
> sang rektor agar bung Karno dibebaskan dari janjinya, mengingat rakyat
> begitu menderita dan bung Karno harus aktif di politik. Jan Klopper
> memberikan ijin dan mengagumi kejantanan bvung Karno yang datang berterus
> terang.
>
> Bahkan kini ada ikatan khusus antara Bandung dan Delft. Kolaborasi terjadi
> di berbagai bidang seperti pengelolaan air dan pendidikan arsitektur.
> Kuliah Karel Luyben tahunan yang rencananya akan berlangsung di Bandung
> pada bulan Juli ini telah ditunda karena adanya krisis korona. Pameran di
> Arsitektur dan Teknik Sipil juga akan dibatalkan untuk sementara waktu.
>
> TH Bandung kemudian menjadi bagian dari Universitas Indonesia. Pada
> tanggal 2 Maret 1959, TH Bandung dipisahkan dari Universitas Indonesia dan
> ditetapkan sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). 38 tahun setelah
> berdirinya TH Bandung pada tahun 1920, Cicit Nio Hoey Oen (Liong Ying Tang)
> Liong Sie Tjin (Soetjipto Nagaria) menjadi mahasiswa Teknik Kimia ITB. Dia
> lulus pada tahun 1964.
>
> What a wonderful world - Paduan Suara Guru dan Alumni ITB- 100 tahun ITB :
> https://www.youtube.com/watch?v=1PEUHiyezuY
>
> Summaecon Agung menyumbang 2 ha tanah untuk innovation-park ITB :
>
>
> https://industri.kontan.co.id/news/summarecon-hibah-lahan-itb-innovation-park
>
> Kiri Herman Nagaria. Sebelahnya, ayahnya, Soetjipto Nagaria, dari
> Summarecon Agung.
>
> Soetjipto Nagaria (Liong Sie Tjin, alumni ITB, buyut Nio Hoey Oen)
> menyumbangkan 1 ha lahan untuk ITB dan 1 ha lagi untuk pembangunan ITB
> Innovation Park di Gedebage, Bandung.
>
> Bila kakek buyutnya, Nio Hoey Oen bersama Phoa Keng Hek dll. mendirikan
> sekolah Pahoa (Patekoan Tiong Hoa Hwee Koan) ditahun 1901, Liong Sie Tjin
> (Soetjipto Nagaria) dan kawan2nya alumni PaHoa mendirikan sekolah Pahoa
> integrated dari Taman Kanak-kanak hingga SMA di Serpong kurikulum nasional
> dengan tambahan bahasa Mandarin dan pendidikan Confucianisme ( Di Zi Gui).
> Sekarang focus pada 3 M : Moral, Mandarin, Matematika. Jumlah siswanya
> sudah mencapai 4000 orang.
>
> Sumber:
>
> Delft Outlook, No.2, Juli 2020
>
>
> https://industri.kontan.co.id/news/summarecon-hibah-lahan-itb-innovation-park
>
> --
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "GELORA45" di Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke gelora1945+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi
> https://groups.google.com/d/msgid/gelora1945/CAG8tavghS9xhG1SH_mgC3ELpShwNV2de0bWsc6Uqr4M23ZFS2A%40mail.gmail.com
> <https://groups.google.com/d/msgid/gelora1945/CAG8tavghS9xhG1SH_mgC3ELpShwNV2de0bWsc6Uqr4M23ZFS2A%40mail.gmail.com?utm_medium=email&utm_source=footer>
> .
>

-- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "GELORA45" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke gelora1945+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk melihat diskusi ini di web, kunjungi 
https://groups.google.com/d/msgid/gelora1945/CAG8tavj6FJx78S-UAn9zYm%2BV0sc0P0V%2B-k2ZgnhJN9JOvtL4Jw%40mail.gmail.com.

Reply via email to