http://politik.rmol.co/read/2016/09/20/261331/Rakyat-Bukan-Musuh!- 
http://politik.rmol.co/read/2016/09/20/261331/Rakyat-Bukan-Musuh!-

 
 Rakyat Bukan Musuh! POLITIK  SELASA, 20 SEPTEMBER 2016 , 10:21:00 WIB | OLEH: 
JAYA SUPRANA


 
 SEBENARNYA langit awal musim hujan pada belahan akhir 2016 sudah sempat tampak 
cerah berkat kemurahan hati Pemkot Jaksel menunda pelayangan SP-3 terhadap 
Bukit Duri selama masih dalam proses hukum mediasi Majelis Hakim Jakarta Pusat 
dan PTUN Jakarta Selatan terhadap perbedaan pendapat pemerintah dengan rakyat.

 Namun mendadak awan kelabu kembali menutupi langit cerah. Seorang warga Bukit 
Duri yang dikenal sebagai pejuang kemanusiaan dari Jeneponto, Sandyawan Sumardi 
mengutarakan keprihatinan dirinya terhadap nasib warga Bukit Duri pasca 
penundaan SP-3.  

Demi menghindari kekeliruan kutip maka saya copy-paste keprihatinan Sandyawan 
Sumardi sebagai berikut : Semakin hari kondisi komunitas warga de facto semakin 
dikepung dan akan terus digusur secara "tidak resmi", secara sistematik, 
terencana dan bertubi-tubi melalui rayuan, antara lain bakal dapat rusunawa 
Rawa Bebek, bakal dapat uang dan bakal dapat pekerjaan, dengan tekanan, 
misalnya secara demostratif rumah-rumah warga yang sudah ambil rusunawa sejak 
seminggu terakhir ini sudah mulai dibongkar dengan bantuan orang-orang Madura 
yang punya profesi memborong/ membongkar rumah, dengan dana bantuan dari 
kelurahan, dlsb, melalui teror, terutama kedatangan rombongan satpol PP, 
polisi, militer koramil, intel aparat keamanan dan sipil, dengan politik 
adu-domba, dengan cara pemkot melakukan recruiment setidaknya 4 orang warga 
dari tiap RT yang dijadikan "cepu", intel sipil mata-mata dari kalangan warga 
sendiri, dan konfik-konflik antar warga yang memang sudah dirancang 
skenarionya, terutama melalui kasus pembongkaran rumah, kasus pencabutan aliran 
listrik secara liar dengan alasan hanya bagi rumah yang sudah/akan dibongkar 
karena pemiliknya sudah/akan menerima rusunawa. Meskipun sudah terbukti di 
beberapa kasus kemarin, di beberapa rumah yang berdiri di bidang tanah yang 
pemiliknya juga sedang menggugat, listriknya juga mau dicabut. Mematikan 
listrik otomatis mematikan air, baik PAM, maupun pompa air tanah. Inilah 
isolasi dan pengepungan secara sistematik!". 

Dari laporan pandangan mata Sandyawan Sumardi yang secara lahir-batin hidup 
bersama warga Bukit Duri di Bukit Duri dapat disimpulkan kesan bahwa warga 
Bukit Duri yang menolak dipindah ke rusunawa sebab biaya sewa rusunawa di luar 
jangkauan kemampuan ekonomis mereka ternyata dianggap sebagai pembangkang, 
penentang, pemberontak kebijakan pemerintah, maka layak dimusuhi. Padahal 
mereka semua adalah warga negara Indonesia yang bermukim di bumi wilayah 
Republik Indonesia yang telah 71 tahun diproklamasikan kemerdekaan! 

Di zaman penjajahan memang rakyat Nusantara dianggap musuh oleh kaum penjajah 
akibat mereka tidak sudi dijajah bangsa asing. Namun setelah Indonesia merdeka, 
sebenarnya rakyat Indonesia termasuk warga Bukit Duri yang menolak dipaksa 
pindah ke rusunawa yang di luar jangkauan kemampuan ekonomis mereka, sungguh 
tidak layak dianggap sebagai musuh. 

Warga Bukit Duri memang menolak kebijakan pemerintah, namun mereka bukan 
anarkis apalagi teroris ! Terbukti mereka menempuh jalur hukum demi mematuhi 
asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang 
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan 
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mereka tidak memiliki apapun 
kecuali hak asasi manusia atas permukiman serta sisa-sisa harga diri sebagai 
rakyat Indonesia.

Rakyat justru merupakan subyek bukan obyek pembangunan maka tidak layak 
dimusuhi apalagi dalam derap langkah pembangunan yang jelas bertujuan bukan 
menyengsarakan namun menyejahterakan rakyat. 

Maka dalam kesempatan berharga yang disediakan Kantor Berita Rakyat Merdeka 
Online ini, dengan penuh kerendahan hati saya sebagai seorang insan rakyat 
Indonesia memberanikan diri memohon kepada Pemkot Jaksel serta para wakil di 
DPRD Jakarta yang telah dipilih oleh rakyat berkenan melindungi rakyat 
(termasuk warga Bukit Duri yang masih bermukim di permukiman mereka) dari sikap 
dan perilaku yang memusuhi rakyat dengan mengganggu keamanan, ketenteraman dan 
kesejahteraan rakyat. 

Rakyat tergusur  adalah sesama bangsa, sesama warga, sesama Tanah Air yaitu 
Indonesia ! RAKYAT BUKAN MUSUH! [***]

Penulis adalah rakyat Indonesia 

 

Kirim email ke