http://sp.beritasatu.com/home/duterte-berupaya-akhiri-kerja-sama-militer-dengan-as/117176
*
*
*Duterte Berupaya Akhiri Kerja Sama Militer dengan AS*
**
Kamis, 13 Oktober 2016 | 13:15
Rodrigo Duterte [Istimewa] Rodrigo Duterte [Istimewa]
Berita Terkait
* Perang Narkoba Duterte Ancam Ekonomi Filipina
<http://sp.beritasatu.com/home/perang-narkoba-duterte-ancam-ekonomi-filipina/116931>
* Dikritik Soal HAM, Duterte Balik Kecam Uni Eropa
<http://sp.beritasatu.com/home/dikritik-soal-ham-duterte-balik-kecam-uni-eropa/116922>
* Jokowi dan Duterte Bahas Keamanan Perairan
<http://sp.beritasatu.com/home/jokowi-dan-duterte-bahas-keamanan-perairan/116801>
* Rencana Pembunuhan Duterte Digagalkan
<http://sp.beritasatu.com/home/rencana-pembunuhan-duterte-digagalkan/116735>
* Parlemen Filipina Periksa Dampak Perang Narkoba ala Duterte
<http://sp.beritasatu.com/home/parlemen-filipina-periksa-dampak-perang-narkoba-ala-duterte/116599>
[MANILA] Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, kembali beretorika,
menyatakan ingin mengakhiri latihan militer gabungan dengan Amerika
Serikat (AS), sejalan dengan kebijakan diplomatiknya untuk memperkuat
hubungan dengan Tiongkok. Duterte mengaku telah memerintahkan menteri
pertahanannya agar tidak menyiapkan latihan gabungan dengan militer AS
tahun depan.
Duterte menyadari langkahnya adalah ancaman untuk menghapus simbol
tertinggi dalam aliansi Filipina-AS. Namun, Duterte menekankan tidak
akan membatalkan Perjanjian Pertahanan Timbal Balik (Mutal Defense
Treaty) tahun 1951. Bagaimana pun, katanya, dia menginginkan kebijakan
luar negeri yang tidak tergantung kepada Washington.
“Saya bersikeras agar menyetel kembali, tidak akan ada latihan tahun
depan. Jangan disiapkan, saya katakan kepada Menteri Pertahanan
Lorenzana,” kata Duterte hari Rabu (12/10).
Duterte juga menginginkan pasukan AS keluar dari wilayah selatan
Filipina, serta menentang patroli bersama dengan Angkatan Laut (AL) AS
di Laut China Selatan (LCS). Sementara itu, Filipina telah mengumumkan
kunjungan kenegaraan Duterte pada 18-21 Oktober mendatang. Duterte
dijadwalkan akan bertemu Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri (PM) Li
Keqiang.
“Tiongkok mengantisipasi bahwa kunjungan Presiden Duterte bisa membantu
meningkatkan kepercayaan publik, mengatasi perselisihan secara tepat
lewat dialog dan membawa hubungan kerjasama strategis kembali ke jalur
perdamaian dan perkembangan pembangunan yang mantap,” kata juru bicara
Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, kemarin.
Tanpa menyebut sengketa LCS, Geng mengatakan Filipina secara tradisional
adalah tetangga damai dari Tiongkok. Duterte, yang melabeli dirinya
sosialis, telah berbalik ke arah Tiongkok lewat serangkaian pernyataan
anti-AS yang dikeluarkannya dan hubungannya dengan Presiden AS Barack
Obama. Perang narkoba Duterte dan retorika anti-AS telah meningkatkan
popularitasnya di dalam negeri. Bahkan, sebuah jajak pendapat dari
Stasiun Iklim Sosial baru-baru ini menyebutkan 76 persen warga Filipina
“puas” akan kinerja Duterte, hanya 11 prsen yang dilaporkan “tidak
puas”, sedangkan sisanya tidak memutuskan.
Pada Senin (10/10), Duterte mengatakan saat berkunjung ke Tiongkok, dia
akan membicarakan kedaulatan atas Scarborough Shoal, sebuah daerah
penangkapan ikan Tiongkok yang direbut tahun 2012 dalam perselisihan
wilayah dengan Filipina. Perebutan Scarborough Shoal berujung kepada
gugatan Filipina ke pengadilan arbitrase di Den Haag yang berakhir
dengan kemenangan Filipina atas Tiongkok. Duterte menyatakan akan
meminta Tiongkok agar mengizinkan nelayan Filipina kembali beroperasi di
daerah situ.
“Saya hanya akan mengatakan, biarkan saudara nelayan Filipina Anda untuk
kembali menangkap ikan di sana,” kata Duterte. [CBS News/C-5]