Korut Jual ke Taiwan Hak Tangkap Ikan di Perairannya karena Butuh Dana - 
Erabaru 
http://erabaru.net/2016/10/15/korut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana/

 
 
 
http://erabaru.net/2016/10/15/korut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana/
 
 
 Korut Jual ke Taiwan Hak Tangkap Ikan di Perairanny... 
http://erabaru.net/2016/10/15/korut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana/
 Oleh Liu Ying Akibat kekurangan dana untuk membiayai operasional, pemerintah 
Korut telah menjual hak untuk menangkap ikan di perairan dalam zona ekonomi e...
 
 
 
 View on erabaru.net 
http://erabaru.net/2016/10/15/korut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana/
 
 Preview by Yahoo 
 
 
  
 Korut Jual ke Taiwan Hak Tangkap Ikan di Perairannya karena Butuh Dana By 
Erabaru http://erabaru.net/author/erabaru/ -
  15/10/2016
 


 Share on Facebook 
http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Ferabaru.net%2F2016%2F10%2F15%2Fkorut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana%2F
  Tweet on Twitter 
https://twitter.com/intent/tweet?text=Korut+Jual+ke+Taiwan+Hak+Tangkap+Ikan+di+Perairannya+karena+Butuh+Dana&url=http%3A%2F%2Ferabaru.net%2F2016%2F10%2F15%2Fkorut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana%2F&via=Erabaru
  
http://plus.google.com/share?url=http://erabaru.net/2016/10/15/korut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana/
  
http://pinterest.com/pin/create/button/?url=http://erabaru.net/2016/10/15/korut-jual-ke-taiwan-hak-tangkap-ikan-di-perairannya-karena-butuh-dana/&media=http://erabaru.net/wp-content/uploads/2016/10/nelayan-1.jpg&description=Korut+Jual+ke+Taiwan+Hak+Tangkap+Ikan+di+Perairannya+karena+Butuh+Dana

 
 http://erabaru.net/wp-content/uploads/2016/10/nelayan-1.jpg?e6e6d7 Kapal 
penangkap ikan Taiwan. (internet)
 Oleh Liu Ying
 Akibat kekurangan dana untuk membiayai operasional, pemerintah Korut telah 
menjual hak untuk menangkap ikan di perairan dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) 
milik mereka kepada Taiwan. Info itu diungkap Media Korea Selatan yang mengutip 
laporan dari seorang sumber yang akrab dengan berita kalangan dalam 
pemerintahan Korut.
 Lembaga Kelautan dan Perikanan Taiwan telah membantah isu tersebut dan 
mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan tindakan apapun termasuk mengontak 
mereka.
 ‘Yonhap’ mengutip sumber tersebut memberitakan bahwa saat ini ada sekitar 300 
lebih kapal penangkap ikan Taiwan berbobot 300 ton yang sedang melakukan 
penangkapan ikan di bagian timur dari perairan Korea utara.
 Masing-masing kapal itu harus membayar kepada pemerintah Korut USD 1.400 agar 
diberikan hak untuk menangkap ikan dalam perairan. Korut juga memaksa 
kapal-kapal Taiwan itu untuk menggunakan tenaga kerja asal Korut dengan upah 
masing-masing sebesar USD 500 per bulan.
 Pejabat intelijen Korea Selatan mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan 
penyelidikan untuk mengkonfirmasi masalah tersebut.
 Diputi Direktur Dewan Pertanian Badan Perikanan Taiwan Huang Hongyan dalam 
sebuah wawancaranya mengatakan bahwa ZEE Korea Selatan memang bisa dijual ke 
negara lain, tetapi Taiwan sampai saat ini belum ada rencana ke arah itu.
 Huang Hongyan menegaskan bahwa kalau pun nelayan Taiwan ingin menangkap ikan 
di perairan negera orang, mereka selain membutuhkan persetujuan dari negara 
bersangkutan juga harus minta ijin pemerintah Taiwan.
 Sedangkan Korut sensitif secara politis, berbagai faktor resiko perlu 
dipertimbangkan terlebih dahulu. Ditambah lagi sejumlah sanksi ekonomi sedang 
diterapkan PBB kepada Korut. Jadi meski mungkin warga berminat tetapi 
kekhawatiran juga tidak rendah. Untuk itu, pemerintaah Taiwan mengambil sikap 
untuk tidak dulu menyentuh masalah itu.
 Dilaporkan bahwa dampak dari sanksi ekonomi membuat dana untuk operasi 
pemerintah Korut menurun secara drastis. Karena itu mereka terpaksa memutar 
otak untuk mencari tambahan,  berusaha menyewakan lahan penangkapan ikan kepada 
negara lain yang berminat, termasuk Tiongkok.
 Saat ini, Korut sudah menjual hak penangkapan ikan di bagian timur dan barat 
perairannya kepada nelayan Tiongkok. Dana dari penjualan hak itu kemudian 
dimasukkan ke dalam pundi untuk mendanai operasional pemerintah yang besarnya 
mencapai USD 72 juta setiap tahunnya.
 Ketua Lembaga Strategi Keamanan Nasional Korea Selatan pada 21 September 2016 
lalu, memperkirakan bahwa sanksi DK PBB menyebabkan dana operasional pemerintah 
Korut menyusut dengan cepat.
 Dana itu paling tidak sudah berkurang sebanyak 40 % dari jumlah sebelum 
terkena sanksi. Ia mengatakan, sejak ada larangan untuk mengekspor batu bara, 
baja, emas, titanium, vanadium dan biji mineral lainnya, jumlah ekspor Korut 
sudah bersusut sebanyak 50 %. Hal ini menyebabkan negara itu sekarang 
kekurangan devisa sekitar 1 miliar Dollar AS. (Soundofhope/sinatra/rmat)

 

Kirim email ke