Pada Senin, 17 Oktober 2016 6:48, "kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     Sebagai ketua pengadilan agama, bu hakim ini paham, kalau dia mati, di 
akerat tidak dapat 72 malaikat,Kan gak adil, kalau laki2 kok dapat 72 
bidadari.Cuma tidak jelas 72 bidadari ini hak tiap laki2, atau di akerat 
tersedianya hanya 72 bidadari.Giliran dapat bidadari bisa lama sekali ??Bu 
hakim cari malaikatnya di dunia......

2016-10-17 6:06 GMT+02:00 jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:

     
http://www.bbc.com/indonesia/ berita_indonesia/2016/10/ 
161011_indonesia_hakim_razia_ hotel

Ditangkap di hotel 'bersama pasangan tak resmi', ketua Pengadilan Agama jadi 
perbincangan
Rafki HidayatWartawan BBC Indonesia   
   - 11 Oktober 2016
KirimImage copyrightYANSENPerbincangan merebak di masyarakat, setelah ketua 
Pengadilan Agama Padang Panjang, Sumatera Barat, Elvia Darwati, terkena 
razia.Ia kedapatan berada di dalam sebuah kamar hotel dengan laki-laki yang 
bukan merupakan pasangan resminya.Cendikiawan muslim, Hamid Basyaib menyebut 
apa yang dilakukan ketua pengadilan itu ‘tidak pantas’.“Kalau dilakukan orang 
biasa, tindakan itu tidak pantas. Tapi karena dilakukan seorang ketua 
Pengadilan Agama, maka ketidakpantasannya berlipat ganda,” tutur Hamid.   
   - Anggota DPR Jepang mundur karena selingkuh
   - Mitos dan fakta seks yang perlu Anda ketahui
Elvia dirazia oleh petugas Satpol PP pada Minggu (09/10) dini hari di sebuah 
hotel melati di kota Bukittinggi, Sumatera Barat, sekitar 20 kilometer di utara 
Padang Panjang.Image copyrightYANSENImage captionElvia Darwati dikabarkan baru 
menjabat ketua pengadilan agama Padang Panjang.Ketika berita razia ini mulai 
dimuat di portal berita lokal, keesokan harinya, Senin (10/10), Elvia memanggil 
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Padang Panjang, Syamsoedarman, ke 
kantornya.“Suasananya agak beda. Ada penjagaan dua Provost TNI Angkatan Darat,” 
tutur Syamsoedarman kepada BBC Indonesia, Selasa (11/10).Image copyrightIWAN 
RAKELTAImage captionNama Elvia di daftar pimpinan pengadilan agama Padang 
Panjang.Dalam pembicaraan dengan Syamsoedarman, meskipun mengakui bahwa yang 
dirazia di Bukittinggi adalah dirinya, Elvia, mengklaim bahwa laki-laki yang 
bersamanya adalah keluarga suaminya.“Kata dia (Elvia), dia ke Bukittinggi 
sendiri, ada tugas. Lantas malamnya ada keluarga suaminya menginap di 
Bukittinggi. Dia datangi hotelnya. Dia lalu numpang ke kamar mandi. Hari sudah 
larut malam. Waktu itulah ada razia,” cerita Syamsoedarman menuturkan ulang 
perkataan Elvia kepadanya.Ketua PWI Padang Panjang menyebut Elvia berjanji akan 
memberikan konferensi pers setelah pertemuan, tetapi ‘diingkari’.“Tidak ada 
kontak,” pungkas Syamsoedarman.
Suami-istri tanpa surat nikah
Kepada Iwan Rakelta, wartawan di Bukittinggi, kepala Satpol PP Kota 
Bukittinggi, Syafnir, mengungkapkan Elvia, 49, ditangkap di dalam kamar lewat 
tengah malam bersama seorang 'laki-laki yang mengenakan sarung, tanpa baju. 
Yang perempuan (Elvia) masih berpakaian lengkap'.Ketika dimintai identitas, 
keduanya mengaku 'tidak memiliki KTP'. Mereka mengaku 'sebagai suami-istri' 
namun ketika ditanya surat nikah 'mereka tidak bisa menunjukkan'.Image 
copyrightIWAN RAKELTAImage captionSyafnir, Kepala Satpol PP Bukittinggi.“Lalu 
kami lakukan cross-check, bertanya beberapa hal, apakah mereka benar menikah. 
Ketika ditanya berapa orang jumlah anak, siapa saja nama-nama anak, ternyata 
jawaban antara laki-laki dan perempuan itu berbeda,” tutur Syafnir.Elvia pun 
kemudian mengaku sebagai hakim Pengadilan Agama dan memperlihatkan 'kartu 
identitas hakim' yang dibawanya.“Karena ini pelanggaran, tentu kita tidak 
membeda-bedakan. Makanya kita proses sesuai Perda.”Keduanya dikenai sanksi 
Perda Nomor 3 Tahun 2015 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum dan dibawa ke 
kantor Satpol PP Bukittinggi.Image copyrightYANSENImage captionPadang Panjang 
dikenal sebagai kota Serambi Mekah-nya Sumatera Barat.Di kantor inilah kemudian 
si laki-laki mengaku kalau 'mereka belum menikah, baik yang laki-laki maupun 
yang perempuan, masing-masing dalam proses perceraian'.Meskipun begitu, menurut 
Syafnir, Elvia bersikukuh bahwa 'mereka telah menikah secara agama'.Usai 
diproses lebih lima jam, keduanya dibebaskan setelah memilih opsi 'membayar 
denda masing-masing Rp1 juta, daripada menyelesaikan kasus ini di pengadilan'.
Jadi kontroversi
Kabar dirazianya ketua Pengadilan Agama di kamar hotel ini menjadi menjadi 
pembicaraan hangat masyarakat Padang Panjang. Apalagi kota yang dikelilingi 
bukit dan gunung itu dikenal sebagai 'Kota Serambi Mekah'-nya Sumatera 
Barat.Jika berjalan-jalan di Padang Panjang, tulisan Asmaul Husna menghiasi 
pinggir jalanan kota. 'Kota Serambi Mekah' bahkan menjadi semboyan kota 
itu.Image copyrightYANSENImage captionAsmaul Husna menghiasi jalanan kota 
Padang Panjang.“Padang Panjang itu kota kecil. Kalau ada pejabat agama yang 
dirazia di kasus seperti ini, itu aib besar,” ungkap seorang warga kepada BBC 
Indonesia.   
   - Turki melanjutkan 'pembersihan' di tubuh militer dan jajaran hakim
   - Video seks tersebar, perempuan Italia bunuh diri
Kepada Yansen, wartawan di Padang Panjang, warga bernama Fitra menyebut, “Dia 
(ketua Pengadilan Agama) harusnya mengayomi kita. Tapi malah dia yang berlaku 
seperti itu. Harusnya diberi sanksi sosial.”“Sangat kita sayangkan perilakunya. 
Akibatnya nanti adalah azab Allah SWT, dan khawatirnya ini bisa mengenai semua 
masyarakat,” tutur Safran, penduduk lokal.Image copyrightYANSENImage 
captionGedung pengadilan agama Padang Panjang.Meskipun menyebut tindakan yang 
dilakukan ‘tidak pantas’, cendikiawan Hamid Basyaib, menekankan bahwa 
masyarakat juga harus melihat situasi ini dari sisi berbeda.“Kita harus 
realistis. Apa pun kedudukan, pangkat, status sosial dan ekonomi, pada awal dan 
akhirnya kita hanyalah manusia. Semua predikat itu tidak penting. Semua 
predikat itu tidak akan mampu mengubah watak dasar manusia,” tutur Hamid.Image 
copyrightYANSENImage captionKota Padang Panjang memiliki populasi sekitar 
105.000 jiwa.Menurut Hamid, yang lebih penting adalah 'apakah dia dalam 
bertugas sebagai hakim memutuskan secara adil atau tidak'.Ditanya soal jabatan 
hakim Pengadilan Agama dan memiliki pilihan kehidupan yang bertolak-belakang, 
Hamid mengatakan, "Ya itu urusan pribadi dia.”

   

  #yiv2125701503 #yiv2125701503 -- #yiv2125701503ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-mkp #yiv2125701503hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mkp #yiv2125701503ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mkp .yiv2125701503ad 
{padding:0 0;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mkp .yiv2125701503ad p 
{margin:0;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mkp .yiv2125701503ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-sponsor 
#yiv2125701503ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-sponsor #yiv2125701503ygrp-lc #yiv2125701503hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-sponsor #yiv2125701503ygrp-lc .yiv2125701503ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2125701503 #yiv2125701503actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2125701503
 #yiv2125701503activity span {font-weight:700;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv2125701503 #yiv2125701503activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2125701503 #yiv2125701503activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv2125701503 #yiv2125701503activity span 
.yiv2125701503underline {text-decoration:underline;}#yiv2125701503 
.yiv2125701503attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv2125701503 .yiv2125701503attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv2125701503 .yiv2125701503attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv2125701503 .yiv2125701503attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2125701503 .yiv2125701503attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv2125701503 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv2125701503 .yiv2125701503bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2125701503 
.yiv2125701503bold a {text-decoration:none;}#yiv2125701503 dd.yiv2125701503last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2125701503 dd.yiv2125701503last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2125701503 
dd.yiv2125701503last p span.yiv2125701503yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv2125701503 div.yiv2125701503attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv2125701503 div.yiv2125701503attach-table 
{width:400px;}#yiv2125701503 div.yiv2125701503file-title a, #yiv2125701503 
div.yiv2125701503file-title a:active, #yiv2125701503 
div.yiv2125701503file-title a:hover, #yiv2125701503 div.yiv2125701503file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv2125701503 div.yiv2125701503photo-title a, 
#yiv2125701503 div.yiv2125701503photo-title a:active, #yiv2125701503 
div.yiv2125701503photo-title a:hover, #yiv2125701503 
div.yiv2125701503photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2125701503 
div#yiv2125701503ygrp-mlmsg #yiv2125701503ygrp-msg p a 
span.yiv2125701503yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2125701503 
.yiv2125701503green {color:#628c2a;}#yiv2125701503 .yiv2125701503MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv2125701503 o {font-size:0;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503photos div {float:left;width:72px;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv2125701503
 #yiv2125701503reco-category {font-size:77%;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503reco-desc {font-size:77%;}#yiv2125701503 .yiv2125701503replbq 
{margin:4px;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-mlmsg select, #yiv2125701503 input, #yiv2125701503 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-mlmsg pre, #yiv2125701503 code {font:115% 
monospace;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-mlmsg #yiv2125701503logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-msg 
p#yiv2125701503attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-reco #yiv2125701503reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-sponsor 
#yiv2125701503ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-sponsor #yiv2125701503ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-sponsor #yiv2125701503ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv2125701503 #yiv2125701503ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv2125701503 
#yiv2125701503ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv2125701503 

   
  • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
      • ... Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
    • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke