Namun, keadaan ini dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan 
milik negara. Sebab, dengan adanya holding ini, maka kemungkinan privatisasi 
BUMN akan semakin besar. Terutama setelah tidak adanya Kementerian BUMN sebagai 
pengawas seperti yang direncanakan.
"Lalu ada super holding yang juga mengkhawatirkan. Ini adalah gaya privatisasi 
halus," kata Sekjen Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny 
Sucipto Kantor di kantor Fitra, Jakarta, Kamis 
(18/8/2016)....http://economy.okezone.com/read/2016/08/18/320/1466745/holding-bumn-langkah-privatisasi-aset-negara
Kamis, 18 Agustus 2016 - 12:57 wib

Holding BUMN, Langkah Privatisasi Aset Negara?
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Dedy AfriantoJurnalis

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian BUMN tengah mematangkan konsep holding 
BUMN pada berbagai sektor. Bahkan, pada tahun 2017, pemerintah yakin perusahaan 
BUMN akan semakin kuat dengan adanya super holding ini. PMN pun tak diajukan 
dalam RAPBN 2017.
Namun, keadaan ini dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan 
milik negara. Sebab, dengan adanya holding ini, maka kemungkinan privatisasi 
BUMN akan semakin besar. Terutama setelah tidak adanya Kementerian BUMN sebagai 
pengawas seperti yang direncanakan.
"Lalu ada super holding yang juga mengkhawatirkan. Ini adalah gaya privatisasi 
halus," kata Sekjen Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny 
Sucipto Kantor di kantor Fitra, Jakarta, Kamis (18/8/2016).Dalam jangka 
panjang, upaya holding ini juga dikhawatirkan dapat berdampak pada penjualan 
aset milik Indonesia kepada asing. Sebab, melalui holdingisasi, maka akan 
semakin besar potensi penjualan saham perusahaan kepada pihak asing."Bahwa aset 
kita bisa dikuasai oleh asing. Bahkan nanti ini juga bisa jadi sapi perah," 
tutupnya.Seperti diketahui, Kementerian BUMN telah mengusulkan kepada Presiden 
Joko Widodo, bahwa wacana holding BUMN akan dilakukan di enam sektor. Yakni, 
sektor jasa keuangan, sektor jalan tol, sektor energi, sektor tambang, sektor 
perumahan, dan yang paling baru adalah sektor pangan.Presiden Jokowi pun 
meminta dalam memuluskan pembentukan holding BUMN di enam sektor ini, perlu 
duduk bersama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan juga Dewan Perwakilan 
Rakyat (DPR).(dni)

  • [GELORA45] Holding BUMN,... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke