Menurut definisi Bank IndonesiaDSR= rasio pembayaran pokok dan bunga utang 
luarnegeri terhadap penerimaan transaksi berjalan. Debt to Export Ratio= Rasio 
total utang luar negeri terhadap penerimaanhasil ekspor suatu negara.
Anda bisa lihat di SULNI Oktober 2016 
http://www.bi.go.id/en/iru/economic-data/external-debt/Documents/SULNI-OKTOBER-2016.pdf
 halaman xvi. Kelihatannya anda tidak baca document yang anda berikan sendiri, 
anda kasih link itu apa cuman buat gaya2an?
Menurut BI, definisi anda dibawah itu Debt to Export Ratio.
Karena data yg mengeluarkan BI saya lebih percaya definisi yg diberikan BI.
Kembali pada diskusi, kalau "DSR Tier 1 sebesar 37.28 persen sedang Tier 2 
sebesar 67.7 persen" artinya 67.7 persen dari penerimaan transaksi berjalan 
dipakai buat bayar utang, terus yg tersisa cuman 32.7 persen, tidak 
mengherankan gali lubang tutup lubang utang akan makin menggelembung terus. 
---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

DSR = total debt payment : total income from export. Nesare  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, October 18, 2016 7:05 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Utang Luar Negeri Pemerintah akan Terus Naik, Ini 
Penyebabnya   Kelihatannya ada perbedaan pengertian tentang DSR disini ha ha 
ha, anda itu memang suka punya pemahaman yang njeleneh. Biar tidak ber-larut2 
nggak habis2 pengertian saya tentang DSR adalah "rasio antara pembayaran 
angsuran dan bunga utang luar negeri terhadap penerimaan transaksi berjalan 
(current account)" Kalau anda punya pengertian yang berbeda sebutkan saja. 
---Jonathan: Kita lihat disini DSR Tier 1 sebesar 37.28 persen sedang Tier 2 
sebesar 67.7 persen. Apakah artinya ini? Bukankah ini menunjukkan besarnya 
penerimaan transaksi berjalan yang dipakai buat bayar angsuran hutang dan 
bunga? Lha berapa yang tersisa?Nesare: begini jawabannya?!! Minta ampun. Bener2 
goblok! Sudah ane tanya begitu zaklek, gogle saja gak mau. Definisi DSR saja 
ente gak tahu, koq bisa2nya berani bilang DSR 37.28% itu prihatin, berbahaya. 
Ane bener kan dari pertamanya ente itu gak ngerti!!Koq DSR dihubung2kan dengan 
transaksi berjalan/current account? ---In GELORA45@yahoogroups.com, 
<nesare1@...> wrote :

Jonathan: Seperti yang saya katakan sebelumnya anda menggiring opini seakan DSR 
yg sedemikian tinggi itu nggak apa2 nggak masalah karena Debt to GDP masih 
rendah.Nesare: opini siapa yang ane giring? Dari mana ente bisa simpulkan ane 
menggiring opini kalau DSR sekian % akan bermasalah atau tidak? ane nggak 
bilang apa2! Malahan ane tanya ente artinya apa? ente gak jawab. Jawab 
“setinggi” itu artinya apa? yang menyesatkan orang itu adalah ENTE! Ente yang 
mau bilang kalau DSR dan debt to GDP kalau tinggi itu berbahaya!!! Ini yang 
ente pertanyakan! Kenapa ente ngomong begitu? Ayo jawab!!!Ane sudah kasih 
perbandingan datanya Indonesia dengan negara2 maju USA, jepang s/d ASEAN. 
Indonesia jauh rendah sekali. Emangnya negara ente roboh ekonominya? Ente kan 
bilang prihatin. Ane tanya siapa yang mesti prihatin ini? rakyat Indonesia, 
asing yg kasih pinjaman, negara ente yang selalu ngutak ngatik Indonesia atau 
siapa? Jonathan: Memangnya kemampuan bayar utang itu dilihat dari mana? DSR 
atau Debt to GDP?Nesare: loh koq nanya? Dari dulu ente selalu mempermasalahkan 
DSR. Ane jelas sekali ente itu ngak ngerti ekonomi. Sama sekali! Gak ada orang 
mempersoalkan kedua kriteria baik DSR maupun debt to GDP menjadi standard yang 
harus dipakai oleh suatu negara supaya tidak bangkrut misalnya. Ini ‘kan 
keprihatinan ente! Bagi ane itu bukan keprihatinan sama sekali. Banyak cara 
mengelola hutang. banyak cara minta hutang. urusan hutang itu urusan 
management. Bukan masalah prihatin atau tidak. suatu perusahaan dan negara gak 
akan jalan tanpa hutang! Jonathan: Jelas anda berusaha menyesatkan. Melihat 
disini Debt to GDP yg relatif lebih rendah dari negara2 sekitar tetapi DSRnya 
tinggi hal ini menunjukkan tingkat bunga yang harus dibayar amat sangat 
tinggi.Nesare: ngaco aja! “Tingkat bunga yang harus dibayar amat sangat 
tinggi”??!! tingkat bunga itu dalam persentase dan consensus antara kreditur 
dan debitur. Gimana bisa tinggi atau rendah dalam DSR dan Debt to GDP? Gak 
keruan2!!!Maksudnya “bunga” dalam total, itu namanya “jumlah atau total”. Pake’ 
istilah seenaknya udelnya: tingkat. Mana ada tingkat dalam bunga kalau bukan 
persentase tingkat suku bunga?Kalau DSR tinggi itu artinya numeratornya naik 
atau denuminatornya turun. Faktor2 apa saja yg mempengaruhi kedua variable ini? 
coba jawab. Dasar begini saja ente gak ngerti, gimana mau masuk ke analisanya. 
Apalagi mau sok sokan bashing Indonesia?!! Sudah ane tanya kalau DSR 5, 11,22, 
33, 50% itu artinya apa? Jonathan: Kita lihat disini DSR Tier 1 sebesar 37.28 
persen sedang Tier 2 sebesar 67.7 persen. Apakah artinya ini? Bukankah ini 
menunjukkan besarnya penerimaan transaksi berjalan yang dipakai buat bayar 
angsuran hutang dan bunga? Lha berapa yang tersisa?Nesare: begini jawabannya?!! 
Minta ampun. Bener2 goblok! Sudah ane tanya begitu zaklek, gogle saja gak mau. 
Definisi DSR saja ente gak tahu, koq bisa2nya berani bilang DSR 37.28% itu 
prihatin, berbahaya. Ane bener kan dari pertamanya ente itu gak ngerti!!Koq DSR 
dihubung2kan dengan transaksi berjalan/current account? Jadi males ngasih tahu 
apa arti DSR itu!!!
googling dulu. Terus nulis lagi. Kalau salah ane bilang goblok. Kalau bener ane 
terusin. Nesare   From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, October 18, 2016 3:47 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Utang Luar Negeri Pemerintah akan Terus Naik, Ini 
Penyebabnya   Seperti yang saya katakan sebelumnya anda menggiring opini seakan 
DSR yg sedemikian tinggi itu nggak apa2 nggak masalah karena Debt to GDP masih 
rendah. Memangnya kemampuan bayar utang itu dilihat dari mana? DSR atau Debt to 
GDP? Jelas anda berusaha menyesatkan. Melihat disini Debt to GDP yg relatif 
lebih rendah dari negara2 sekitar tetapi DSRnya tinggi hal ini menunjukkan 
tingkat bunga yang harus dibayar amat sangat tinggi. Kita lihat disini DSR Tier 
1 sebesar 37.28 persen sedang Tier 2 sebesar 67.7 persen. Apakah artinya ini? 
Bukankah ini menunjukkan besarnya penerimaan transaksi berjalan yang dipakai 
buat bayar angsuran hutang dan bunga? Lha berapa yang tersisa?  ---In 
GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :


Apa artinya ini "Indonesia's public debt to gross domestic product (GDP) ratio 
stood at 33.05 percent at the end of 2015, according to the World Bank."? Debt 
to GDP Indonesia 33.05. negara2 lain gimana? Singapore 129.75, Malaysia 125.19, 
Thailand 117.23 percent, Vietnam 111.92. Indonesia malahan lebih rendah drpd 
Cambodia 62.95 dan Philippines 41.88. Wah kalau USA mah jauh diatas 100 dan 
jepang apalagi diatas 300.Emangnya ente gak prihatin dgn negara ente? Hehehehe 
Ngeyel?Kaya’ gini mau bashing Jokowi dan Indonesia???!!!Kecil dink!!!!! Nesare  
 From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, October 18, 2016 3:02 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Utang Luar Negeri Pemerintah akan Terus Naik, Ini 
Penyebabnya   Menurut berita Tempo 12 Oktober 2016 yg mengutip World Bank 
"Indonesia's public debt to gross domestic product (GDP) ratio stood at 33.05 
percent at the end of 2015, according to the World Bank." Saya males nulis 
panjang2 dan eyel2an gak karuan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> 
wrote :



Pertama gak menjawab pertanyaan2 ane itu menunjukkan ente itu gak  ngerti arti 
DSR, Debt to GDP!Kedua DSR tier 1 dan tier itu memprihatinkan. Kenapa? Ini 
persis sudah ane tanyakan yang ente gak jawab.Gimana tanpa argument langsung 
bilang memprihatinkan.Mentang2 baca artikel koran Indonesia terus tulis2 disini 
ya??!!!Ngerti juga enggak artinya koq bisa ambil 
kesimpulan….memprihatinkan?Kalau memprihatinkan? Siapa yang prihatin itu? 
Rakyat, ente, asing atau siapa? Terus mengkaitkan keprihatinan dengan kemampuan 
bayar utang sangat rendah? Ceriteranya gimana nih? Ane pengin tahu emangnya ada 
novel yg ceritera dongeng ini? Debt to GDP ratio out of date? Data trading 
economy itu s/d 2015 annually. Tahun 2016 belum selesai.Ini orang ngomong 
apa?Lah kalau sudah naik 33.1 plus s/d bulan oktober 2016 naik debt to GDP nya, 
artinya apa? Apa jeleknya? Nesare   From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, October 18, 2016 2:18 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Utang Luar Negeri Pemerintah akan Terus Naik, Ini 
Penyebabnya   Ya anda telah memberikan DSR, lebih lengkapnya selain Tier 1 
seperti dibawah juga Tier 2 naik banyak sekali "Sementara DSR Tier 2, pada 
kuartal II sebesar 67,7 persen, atau naik dari Kuartal I yang sebesar 60,9 
persen" dan itu jelas memprihatinkan sekali menunjukkan kemampuan bayar utang 
yang sangat rendah. Anda memberikan Debt to GDP ratio yg out of date itu buat 
apa selain menggiring opini masih ok masih kecil dibandingkan negara2 lain, btw 
Debt to GDP ratio akhir 2015 sudah meningkat jadi 33.1  bukan lagi 27 seperti 
data anda, sudah naik pesat sekali. ---In GELORA45@yahoogroups.com, 
<nesare1@...> wrote :




Sudah. Dan malahan sudah ane tulis begini: “Yang harus dilihat itu DSR/debt 
service ratio terutama DSR Tier 1 yang mengacu pada penghitungan DSR bank 
dunia. DSR Tier 1 kwartal II 2016 naik dari 34,08 menjadi 37,28. Ini gak bagus 
krn DSR naik dan ekspor turun.” Ente buta? Apa yang menyesatkan data dari Debt 
to GDP itu? Ente mau pake’ DSR utk bashing Jokowi ya??? Nih ane tanya: DSR 
sekarang memang tinggi. Tinggi itu consensus. Biasanya 0 – 20%. Tapi ada yg 
kasih standard 30%.Artinya apa?Kalau 1 negara DSR nya 5% apakah ekonominya 
bagus?Gimana kalau 10%, 20%, 30%, 34% dst? Ente ngerti ndak arti DSR itu 
sendiri. jangan kasih referensi lagi akh. Males bacanya. Kalau ente bisa jawab 
pertanyaan2 itu sudah bisa dimulai diskusinya. Kalau pertanyaan2 mendasar ini 
saja ente gak bisa jawab ya ane sebut lagi ente itu “cupat” dan “goblok”. Ayo 
mari kita rame2 lihat jawabannya jonathan yang ahli ekonomi. Nesare  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, October 18, 2016 11:34 AM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: RE: [GELORA45] Utang Luar Negeri Pemerintah akan Terus Naik, Ini 
Penyebabnya  Anda hanya melihat Debt to GDP, tetapi apakah anda sudah lihat 
DSR?Opini anda menyesatkan, seakan ok saja terus tambah utang karena Debt to 
GDP masih rendah (ini juga yg dikatakan Jokowi tempo hari dan ini menyesatkan) 
tetapi tidak melihat kemampuan bayar utang atawa DSR. ---In 
GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :





Sunny:Selagi kuasa Ayo utang untuk bayar utang  Gali lubang tutup lubang 
Bebankan generasi mendatang Sepanjang usia penanggung utangNesare: bung ada ide 
gimana bayar utang yang sudah terjadi? Juga gimana cara utk membangun ekonomi? 
Jonathan: Artinya "ber-foya2" pakai utang ditengah ekonomi lesu?Nesare: maksud 
ente ini apa? Pemerintah ambil hutang terus dikorupsi atau dipakai utk pesta? 
Apa maksud ente “foya2” ini?Ente sudah baca belum datanya? Statistiknya gimana? 
Baca dulu sebelum sesumbar! Mbo iyem pinjem duit sejuta untuk beli grobak baru 
krn grobak lama sudah rusak, ente bilang foya2 ya??!!!. Mestinya gimana ya 
ngelola hutang ini? gak usah bayar ya, gak usah ambil hutang ya atau apa? Ente 
ini kan jagonya ngeritik dan bashing.
(Message over 64 KB, truncated)

Kirim email ke