Konon orang Amerika akan memerlukan visa kalau mau masuk Filipina. Negara2 di 
Asia harus mempunyai harga diri jangan seperti Jepang yg. menjadi anjingnya 
Amerika. 
---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

 Kok selamat tinggal Amerika ?
 Kok bukan selamat jalan Amerika, kalau betul Amerika tidak boleh punya 
pangkalan militer di Filipina...........

 
 2016-10-21 1:45 GMT+02:00 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service 
Indonesia]' inengahk@... mailto:inengahk@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com>:
   
 Kalau terlalu keras kepala menjadi kepala negara biasanya nasibnya sama kayak 
indonesia di tahun 1960 an
  
 From: GELORA45@yahoogroups.com mailto:GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups. com mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
 Sent: Thursday, October 20, 2016 4:37 PM
 To: GELORA_In
 Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Duterte: Selamat Tinggal Amerika Serikat!


  
   
 Duterte: Selamat Tinggal Amerika Serikat!
 Kamis, 20 Oktober 2016 | 12:45
 http://sp.beritasatu.com/home/ duterte-selamat-tinggal- amerika-serikat/117237 
http://sp.beritasatu.com/home/duterte-selamat-tinggal-amerika-serikat/117237
 Rodrigo Duterte [Istimewa] 
 Berita Terkait
 §  Duterte: Hanya Tiongkok yang Bisa Bantu Filipina
 §  Duterte Berupaya Akhiri Kerja Sama Militer dengan AS
 §  Perang Narkoba Duterte Ancam Ekonomi Filipina
 §  Dikritik Soal HAM, Duterte Balik Kecam Uni Eropa
 §  Jokowi dan Duterte Bahas Keamanan Perairan
  
 [BEIJING] Presiden Filipina Rodrigo Duterte akhirnya menyatakan selamat 
tinggal kepada sekutu tradisionalnya, Amerika Serikat (AS), dalam kunjungannya 
selama empat hari ke Tiongkok sejak Selasa (18/10). Duterte memastikan 
keinginannya untuk memperkuat aliansi diplomatik Filipina dan Tiongkok serta 
siap berada dalam pengaruh Beijing.
 Duterte akan bertemu para pejabat tinggi Tiongkok hari Kamis (20/10) termasuk 
anggota kabinet, penasihat kunci presiden, anggota parlemen, serta sejumlah 
gubernur dan pemimpin perusahaan. Duterte hari ini juga dijadwalkan menggelar 
pertemuan terpisah dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri (PM) 
Li Keqiang di Balai Besar Rakyat.
 Xi akan menggelar upacara penyambutan resmi untuk Duterte hari ini pukul 
10.30, lalu diikuti foto bersama, dan dilanjutkan dengan serangkaian pertemuan 
bilateral dengan delegasi Filipina. Duterte juga diundang jamuan makan siang 
oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok di restoran bebek panggang, Quanjude. 
Pada Rabu (19/10), di hadapan diaspora Filipina yang tinggal di Beijing, 
Duterte menyampaikan Filipina hanya mendapatkan sedikit dari aliansi panjangnya 
dengan AS.
 “Anda tinggal di negara saya untuk keuntungan sendiri. Jadi saat ini saya 
katakan selamat tinggal, teman,” kata Duterte merujuk kepada AS selaku bekas 
penjajahnya, saat berbicara di hadapan diaspora Filipina, kemarin.
 “Saya tidak akan pergi ke Amerika lagi. Saya hanya diejek di sana,” kata 
Duterte yang sekali lagi menyebut Presiden AS Barack Obama sebagai “anak 
pelacur”.
 Presiden yang menjabat mulai akhir Juni itu mengaku muak dengan kebijakan luar 
negeri Filipina yang didikte oleh agenda negara-negara Barat. Duterte memilih 
berbalik secara dramatis dari kebijakan presiden sebelumnya, Benigno Aquino.
 “Apa yang membuat kita menjauh dari Tiongkok bukan kita penyebabnya. Saya akan 
memulai babak baru,” tandasnya.
 Saat tiba di Beijing hari Selasa malam, Duterte menyatakan ingin mencapai 
banyak kebahagiaan untuk negaranya selama perjalanannya ke Tiongkok. Terkait 
sengketa Laut China Selatan (LCS), Duterte menegaskan isu itu tidak akan 
dibahas dalam kunjungannya kali ini.
 “Tidak, itu bukan salah satu topik dari agenda saya. Mungkin saja (isu) itu 
muncul tapi pembicaraan biasa untuk semua. Tidak ada paksaan,” ujar Duterte.
 Sehari sebelum kunjungan Duterte, juru bicara Kemlu Tiongkok, Hua Chunying, 
mengatakan ingin bergerak maju menyelesaikan perselisihan teritorial lewat 
konsultasi dan dialog. “Siapa pun yang benar-benar menginginkan perdamaian, 
stabilitas, pembangunan, dan kesejahteraan di Asia Pasifik harus menyambut 
kunjungan Duterte,” kata Hua.
 Tiongkok Beri Akses
 Sementara itu, Tiongkok akan mempertimbangkan untuk memberikan akses bagi 
nelayan Filipina untuk memasuki wilayah perairan LCS yang diklaim Tiongkok. 
Duterte dikabarkan akan mengangkat masalah nelayan Filipina ketika bertemu 
rekannya, Xi. Tiongkok merebut kawasan Scarborough Shoal di LCS pada 2012, yang 
disebutnya sebagai Pulau Huangyan sedangkan oleh Filipina dinamakan Panatag. 
Selama ini, Tiongkok menolak memberikan akses kepada nelayan Filipina untuk 
masuk dan menangkap ikan di kawasan itu.
 Pencaplokan wilayah Scarborough Shoal itu masuk dalam lingkup gugatan Filipina 
di Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag. Putusan pengadilan pada Juli lalu 
menolak sebagian besar klaim Tiongkok di LCS, termasuk klaimnya atas zona 
ekonomi eksklusif (ZEE) di Kepulauan Spratly. Sebaliknya, Tiongkok mengecam 
putusan itu dengan menyebutnya “tidak sah dan omong kosong”.
 Langkah Duterte untuk berpindah aliansi ke Tiongkok bisa memberi dampak besar 
kepada dinamika kekuatan kawasan. Sebelumnya, Duterte juga menyatakan ingin 
mengakhiri latihan militer gabungan dengan AS, sebaliknya ingin melakukannya 
bersama Tiongkok termasuk patroli bersama di LCS. Tidak jelas bagaimana respons 
Tiongkok atas tawaran-tawaran Duterte itu. Sumber dari pejabat Tiongkok 
mengatakan kerja sama perikanan akan menjadi satu dari 10 kerangka kerjasama 
secara luas yang disepakati kedua negara. [AFP/Inquirer/Reuters/C-5]
  



 




 

 








  • ... 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
        • ... b...@yahoo.com [GELORA45]
          • ... Yoseph T Taher ariya...@bigpond.com [GELORA45]
      • ... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]
    • ... 'Karma, I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia]' ineng...@chevron.com [GELORA45]
      • ... 'Lusi D.' lus...@rantar.de [GELORA45]

Kirim email ke