Refleksi : Jokowi nengatakan, saya kutip : Indonesia yang beragam bisa menjadi satu bangsa yang sulit dipecah belah karena berlandaskan dua hal.
Pertama, Indonesia memiliki <http://nasional.kompas.com/tag/Pancasila> Pancasila sebagai ideologi bangsa, panduan cara berpikir dan bertindak, serta melangkah maju. Kedua, dan sama pentingnya, lanjut dia, Indonesia juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sebuah pepatah lama di Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. "Dan inilah yang selalu menjadi pegangan kami," ujar Kepala Negara. (kutipan selesai) Komentar : Jokowi harus lebih banyak lagi melakukan (memberikan) pencerahan-pencerahan tentang Pancasila 1 Juni 1945, dan pecerahan-pencerahan tentang Bineka tunggal Ika; Dua masalah ini harus cecara sungguh-sungguh di tanganni, dengan cara menggerakkan revolusi mental, diseluruh negeri, sehingga dapat menciptakan kader-kader revolusi, untuk menjamin kesatuan bangsa Indonesia dalam suatu Negara kesatuan Republik Indonesia. Jokowi jangan hanya mengadakan pernyataan-pernyataan dan mengeluh saja, karena ada kelompok-kelompok yang ingin mengoncang Indonesia. Sudah 2 tahun Jokowi berkuasa, revolusi Mental tetap jalan ditempat atau bahan sama sekali tidak jalan, yang berjalan hanyalah kelompok-kelompok yang anti Pancasial 1 Jini 1945, dan elemen-elemen liberalisme, yang tak menghendaki NKRI,tapi menghendaki Negara Federal Indonesia, a´la van Mook; dan bahkan ada pula kelompok-kelompok yang menghendaki Negara Islam Indonesia (NII). Ini tercermin dalam demo yang bernuasa politik yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 November 2014, yang berkedok keagamaan, yang diprakarsai oleh politikus-politikus Islam garis keras (FPI, MUI, dsb) dan para pendukungnya. Roeslan. Von: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] Gesendet: Dienstag, 1. November 2016 14:55 An: Yahoo! Inc.; Jaringan Kerja Indonesia; DISKUSI FORUM HLD; Yahoo! Inc.; LISI; GELORA_In; Ib Gerpindo Betreff: [GELORA45] Fw: Jokowi: Ada Kelompok yang Ingin Goyang Persatuan Indonesia Jokowi: Ada Kelompok yang Ingin Goyang Persatuan Indonesia http://nasional.kompas.com/read/2016/11/01/18370991/jokowi.ada.kelompok.yang.ingin.goyang.persatuan.indonesia Fehler! Es wurde kein Dateiname angegeben.Fabian Januarius Kuwado Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas membahas perhutanan sosial di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (21/9/2016). JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden <http://nasional.kompas.com/tag/Jokowi> Joko Widodo mengatakan, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku serta agama. Dalam keragaman tersebut, Indonesia berhasil menemukan formula untuk bersatu sebagai sebuah bangsa. Meski demikian, persatuan Indonesia kerap menghadapi berbagai tantangan. "Ada kelompok-kelompok yang ingin menggoyang persatuan Indonesia. Dengan aksi teror seperti peristiwa bom Bali tahun 2002 dan juga bom di Thamrin Jakarta di awal 2016," kata Jokowi saat membuka World Peace Forum keenam di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/11/2016). "Namun, dengan semangat kesatuan dan semangat gotong royong yang kami miliki, Indonesia berhasil mengatasi aksi-aksi teror tersebut dan mereka gagal melumpuhkan kita," tambah Jokowi. Jokowi mengatakan, Indonesia yang beragam bisa menjadi satu bangsa yang sulit dipecah belah karena berlandaskan dua hal. Pertama, Indonesia memiliki <http://nasional.kompas.com/tag/Pancasila> Pancasila sebagai ideologi bangsa, panduan cara berpikir dan bertindak, serta melangkah maju. Kedua, dan sama pentingnya, lanjut dia, Indonesia juga memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, sebuah pepatah lama di Indonesia yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. "Dan inilah yang selalu menjadi pegangan kami," ujar Kepala Negara. Jokowi menilai, aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia merupakan hasil dari ekstremisme kekerasan, yang juga menjadi penyebab aksi teror serupa di negara lain. Sementara ekstrimisme kekerasan, lanjut dia, penyebab utamanya adalah ketidakadilan yang bersifat global. "Karena itu, untuk mengatasi isu global ini, untuk mengatasi ekstremisme kekerasan, diperlukan aksi kolektif kita bersama untuk melawannya," tambah Jokowi. Jokowi percaya bahwa WPF yang keenam ini akan dapat menghadirkan dialog yang produktif dan memperkuat usaha bersama dalam menghadirkan kedamaian di negara masing-masing dan perdamaian dunia. Sebab, dalam forum ini ada pemuka agama, pembuat kebijakan, pakar, politikus, serta aktivis dari berbagai belahan dunia. "Saya berharap kegigihan WPF ini dalam mempromosikan perdamaian di dunia dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk memperjuangkan perdamaian, untuk melawan intoleransi, melawan provokasi kekerasan untuk bisa mengatakan bahwa kami tidak takut terhadap ancaman dan aksi teror. Untuk memiliki keberanian dan secara lantang mengatakan kami ingin perdamaian, bukan kekerasan," papar Jokowi. Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: * <http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/3754/1/pilkada.dki.2017> Pilkada DKI 2017 * <http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/4006/1/pilkada.serentak.2017> Pilkada Serentak 2017 Penulis : Ihsanuddin Editor : Inggried Dwi Wedhaswary