Gak tahu karena ane gak pernah pergi ke dokter jiwa.

Memangnya ente tahu ane sakit jiwa?

Tolong kasih tahu gimana ente bisa tahu?

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Wednesday, November 2, 2016 12:20 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com>
Subject: [GELORA45] Re: Ini Penjelasan Pemerintah soal Cangkul Impor

 

  

Imaginasi anda tinggi sekali.

Apakah anda yakin tidak ada problem dengan mental health anda?

 

---In GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> , <nesare1@... 
<mailto:nesare1@...> > wrote :



Moso’ sesederhana itu?

Aduh ada kemajuan nih yeah.

Biasanya kan ente bashing Indonesia.

Dengan isu import ini, biasanya kan ente mau bilang Indonesia goblok. Ngurus 
singkong saja ndak bisa, bukankan begitu?

 

Bagus juga jadinya jerih payah ane selama ini. ada hasilnya bikin ente takut, 
bikin ente nulis ndak sembarangan!!!

 

Moso’ dibalik bilang ane yg bilang karma yg ngibul dan Indonesia goblok?!!

Hehehehe ente ini lucu!!!!

 

Atau mau ikutin jejak si ajeg, sohib ente ya maen2 bahasa? Ane belum labelin 
ente sbg politikus kampungan loh!Hehehehe.

Tetapi kalau ente maen2 bahasa seperti si ajeg, waahhh jelas ane harus kasih 
label politikus kampungan sesegera mungkin.

 

Nesare

 

 

From: GELORA45@yahoogroups.com <mailto:GELORA45@yahoogroups.com>  
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, November 1, 2016 3:14 PM
To: Yahoogroups <gelora45@yahoogroups.com <mailto:gelora45@yahoogroups.com> >
Subject: [GELORA45] Re: Ini Penjelasan Pemerintah soal Cangkul Impor

 

 

 

Sederhana saja, singkong juga impor.

Anda kalau mau bilang "karma ngibul" ataupun "Indonesia goblok" ya langsung 
saja bilang sendiri, jangan lempar batu sembunyi tangan. Mbok ya jadi orang 
jantan sedikit-lah.

 

 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < 
<mailto:nesare1@...> nesare1@...> wrote :




Mau ngomong apa kalau Indonesia import singkong?

What is your point?

 

Mau ngomong karma ngibul Indonesia eksport singkong?

Mau bilang Indonesia goblok ya singkong saja diimport?

 

Nesare

 

 

From:  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [ 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, November 1, 2016 11:25 AM
To: Yahoogroups < <mailto:gelora45@yahoogroups.com> gelora45@yahoogroups.com>; 
Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] < <mailto:inengahk@...> 
inengahk@...>
Subject: [GELORA45] Re: Ini Penjelasan Pemerintah soal Cangkul Impor

 

 

 

singkong juga impor kok bahkan melonjak drastis.

 
<http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3255264/impor-singkong-ri-melonjak-drastis-di-juni-2016>
 
http://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3255264/impor-singkong-ri-melonjak-drastis-di-juni-2016

 

---

Kalau indonesia mengekspor singkong ada

 

---In  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com, < 
<mailto:inengahk@...> inengahk@...> wrote :





Jangankan cangkul, dari jaman batu Indonesia masih impor jarum

Ayo mana gedean jarum sama cangkul, yang jelas industri didalam negeri belum 
siap memproduksi barang 100 %, mereka masih impor beberapa komponen lainya.

Makanya jangan bangga kalau ada yang mengatakan indonesia sudah berhasil 
membuat mobil nasional atau pesawat produksi dirgantara.

Kalau indonesia mengekspor singkong ada

 

From:  <mailto:GELORA45@yahoogroups.com> GELORA45@yahoogroups.com [ 
<mailto:GELORA45@yahoogroups.com> mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Tuesday, November 01, 2016 2:48 PM
To: ;
Subject: [**EXTERNAL**] [GELORA45] Ini Penjelasan Pemerintah soal Cangkul Impor

 

 

res : Bukankah rezim berkuasa adalah rezipeng (rezim pengusha) jadi bisnis 
harus berjalan lancar dan dengan begitu ada yang dapat komisi dari impor dan 
kalau harganya murah bisa di-mark up, selain itu harus dimaklumi bahwa untuk 
sendiri membuat cangkul masih belum benar-benar dikuasai, karena ilmu membuat 
cangkul termasuk ilmu hebat dan tinggi seperti langit dan ini masih belum 
diperdalam. Jadi sabarlah, hehehehehehe Amin

 

 
<http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/11/01/061349526/ini.penjelasan.pemerintah.soal.cangkul.impor>
 
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/11/01/061349526/ini.penjelasan.pemerintah.soal.cangkul.impor

 


Ini Penjelasan Pemerintah soal Cangkul Impor


Selasa, 1 November 2016 | 06:13 WIB

 

  <http://assets.kompas.com/data/photo/2016/10/31/18481741-3780x390.JPG> 
Pramdia Arhando Julianto Dok Kemenperin - Menteri Perindustrian Airlangga 
Hartarto menunjukkan cangkul impor disaksikan Sekretaris Jenderal Kementerian 
Perindustrian Syarif Hidayat di Kementerian Perindustrian Senin (31/10/2016)


 


 

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian 
Perdagangan Dody Edward mengatakan, pihaknya memberikan izin kepada PT 
Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk mengimpor kepala cangkul pada Juni 2016.

Dia menjelaskan, izin tersebut berakhir pada Desember 2016. Dari total izin 
impor kepala cangkul 1,5 juta unit, realisasi impornya hanya sebesar 5,7 persen 
atau 86.190 unit.

"Jadi, mengapa masih impor, memang karena masih dibutuhkan. Impornya juga bukan 
dalam bentuk utuh, hanya kepala cangkulnya. Jadi, masih perlu disempurnakan di 
dalam negeri," kata Doddy di Jakarta, Senin (31/10/2016).

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah tengah mempersiapkan skema 
penugasan kepada tiga badan usaha milik negara (BUMN) dalam memenuhi kebutuhan 
cangkul nasional.

Tiga BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra (BBI), dan PT 
Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar menyatakan siap untuk memproduksi 
bahan baku kepala cangkul berupa high carbon steel dalam memenuhi kebutuhan 10 
juta unit cangkul per tahun.

"Kami memproduksinya di Cilegon. Memang membutuhkan proses pengerasan yang 
khusus," ujarnya.

Sukandar menambahkan, perlu sebanyak 15.000 ton high carbon steel untuk 
memproduksi 10 juta unit cangkul, dengan Krakatau Steel mampu memenuhinya.

Selain itu, Direktur Keuangan dan SDM PT Boma Bisma Indra (BBI), Rahman 
Sadikin, mengatakan, pihaknya mampu memproduksi 700.000 unit cangkul per tahun. 
Pabrik BBI seluas 1 hektar berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.

"Cangkul BBI sangat terkenal dengan kepala cangkulnya, yaitu cap mata. 
Kualitasnya sangat bagus. Kami memiliki lisensi dari Jerman untuk 
memproduksinya. Jadi, kami siap mendukung kebutuhan cangkul nasional," tuturnya.

Rahman juga mengatakan, perusahaan akan bekerja sama dengan Krakatau Steel 
untuk memenuhi bahan baku material cangkul yang dibutuhkan.

Direktur PT PPI Agus Andiyani mengatakan, perusahaannya siap mendukung 
pendistribusian cangkul produksi dalam negeri ke seluruh Indonesia, bahkan 
hingga ke luar negeri.

"Kami memiliki 32 cabang distribusi. Bahkan, jika cangkul siap untuk ekspor, 
kami juga dapat memfasilitasinya," katanya.

Awal permasalahan

Sebelumnya, persoalan impor cangkul berawal dari PT Perusahaan Perdagangan 
Indonesia (PT PPI). Mereka ditunjuk pemerintah melalui Direktorat Jenderal 
Perdagangan Luar Negeri untuk merealisasikan impor perdana satu kontainer 
cangkul asal China untuk diperdagangkan di Indonesia.

Penyebabnya, selama ini cangkul yang masuk ke Indonesia adalah cangkul ilegal.

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal 
Perdagangan Luar Negeri menyetujui importasi alat-alat dan mesin pertanian yang 
pelaksanaannya dilakukan oleh PT PPI.



Kirim email ke