Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping (asia nikkel)
Trump Bersumpah Hentikan Tiongkok, Tiongkok: Trump Menyatakan Perang

  
|  
|   
|   
|   |    |

   |

  |
|  
|   |  
Netralnews.com - Trump Bersumpah Hentikan Tiongkok, Tiongkok: Trump Menyata...
 By Netralnews.Com Pernyataan calon menteri luar negeri Rex Tillerson bahwa 
Tiongkok jangan dibiarkan memiliki akses ke kepulauan...  |   |

  |

  |

 
Selasa, 24 Jan 2017 | 11:37 WIB | http://www.netralnews.com/news/internasional

WASHINGTON, NETRALNEWS.COM - Pemerintahan baru Amerika Serikat pimpinan 
Presiden Donald Trump, Senin (23/1/2017) waktu setempat, bersumpah bahwa 
Amerika Serikat tidak akan membiarkan Tiongkok mengambil pulau-pulau yang 
berada di perairan internasional di Laut Tiongkok Selatan.Pernyataan Trump ini 
dianggap media massa Tiongkok sebagai pernyataan perang.Pernyataan yang 
disampaikan Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer itu mengisyaratkan AS akan 
meninggalkan kebijakan yang hati-hati menyangkut klaim-klaim kewilayahan 
Tiongkok di Asia, hanya beberapa hari setelah presiden baru dilantik."Amerika 
Serikat akan memastikan bahwa kami melindungi kepentingan kami di sana," kata 
Spicer ketika ditanya media massa apakah dia setuju dengan pernyataan calon 
menteri luar negeri Rex Tillerson bahwa Tiongkok jangan dibiarkan memiliki 
akses ke kepulauan yang disengketakan banyak negara di Laut China Selatan.
"Jika pulau-pulau itu berada di perairan internasiomal dan seharusnya bukan 
bagian China, maka ya, kita akan memastikan bahwa kita mempertahankan perairan 
internasional dari akan diambil alih oleh sebuah negara," kata 
Spicer.Pernyataan Tillerson kepada Senat 11 Januari lalu itu telah membuat 
marah media massa Tiongkok yang  menyebut pandangan calon menteri luar negeri 
itu sebagai pernyataan perang.Saat ditanya Senat apakah dia akan mengambil 
kebijakan yang lebih agresif kepada Tiongkok, Tillerson berkata, "Kita akan 
mengirimkan sinyal jelas kepada China bahwa, pertama hentikan pembangunan pulau 
(buatan), dan kedua akses kalian ke pulau itu tidak akan diberikan."Editor : 
Hila JapiSumber : Antara/Reuters








Kirim email ke