Pada Senin, 30 Januari 2017 9:18, "A Awind estiaw...@gmail.com 
[perhimpunanpersaudaraan]" <perhimpunanpersaudar...@yahoogroups.com> menulis:
 

     


  http://nasional.kompas.com/ read/2017/01/29/15093141/ mahfud.md.sby.setengah. 
memaksakan.patrialis. jadi.hakim.mk
  
  
Mahfud MD: SBY Setengah Memaksakan Patrialis 
 
 
Jadi Hakim MK 
  Minggu, 29 Januari 2017 | 15:09 WIB     
   -    
 
   -    
 
   -    
 
   -    
 
   -    
 
  12289 Shares   KOMPAS.COM/Sandro Gatra Mantan Menteri Hukum dan HAM Patrialis 
Akbar resmi menjadi hakim konstitusi, Selasa (13/8/2013).   
Terkait
    
   -  Mahfud MD: Kalau Patrialis Terbukti Terima Suap, Dia Orang Rakus 
   -  Demokrat Minta Kasus Patrialis Tak Dikaitkan dengan SBY 
   -  Pemerintah Diminta Transparan Saat Cari Hakim MK Pengganti Patrialis 
   -  Anggota Komisi III DPR: Akil dan Patrialis Lakukan Pengkhianatan 
Tertinggi Seorang Pejabat 
   -  Tidak seperti SBY, Ini Cara Jokowi Angkat Hakim MK Pengganti Patrialis 
   -  Penyuap Patrialis Merasa Bersaing dengan Bulog soal Impor Daging 
   -  MK Tak Akan Tinjau Putusan Uji Materi UU yang Ditangani Patrialis 
      JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai 
tertangkapnya hakim MK Patrialis Akbar tidak bisa dilepaskan dari tanggung 
jawab moral Presiden kelima RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, pada saat 
itu, SBY-lah yang menunjuk Patrialis sebagai hakim MK. Bahkan, penunjukan 
Patrialis saat itu terkesan dipaksakan. "SBY punya tanggung jawab moral sebab 
dialah yang setengah memaksakan Patrialis menjadi Hakim MK," kata Mahfud saat 
dihubungi, Minggu (29/1/2017). Pada Agustus 2013, tanpa seleksi yang transparan 
dan melibatkan publik, SBY mengangkat Patrialis menjadi hakim MK. Proses 
pemilihan Patrialis dianggap tidak transparan dan tidak membuka peluang bagi 
masyarakat untuk turut menyumbangkan pendapat. Padahal, berdasarkan Pasal 19 
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi diatur mengenai 
pencalonan hakim konstitusi secara transparan dan partisipatif. Keputusan 
Presiden No 87/P Tahun 2013 tentang pengangkatan Patrialis juga digugat dan 
akhirnya dibatalkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara. "Saya ketika itu sudah 
menulis artikel khusus di Harian Kompas agar SBY menggunakan keluarnya vonis 
PTUN itu sebagai momentum untuk mengoreksi kesalahannya. Saya sarankan agar SBY 
tak usah naik banding. Tetapi SBY tak peduli dan tetap naik banding," cerita 
Mahfud. Ternyata, banding SBY dimenangkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha 
Negara dan dikuatkan kembali di tingkat Mahkamah Agung. "Tentu saja kita curiga 
ada unsur politik saat itu. Tetapi tak ada gunanya karena tak punya bukti yang 
bisa ditunjukkan. Melengganglah Patrialis di MK karena keberhasilan ngototnya 
SBY itu," kata Mahfud. Mahfud mengakui, secara hukum, SBY memang tak bisa 
diminta tanggungj jawab apa pun atas penangkapan Patrialis. "Tetapi perlu 
ditekankan, SBY tak bisa lepas dari tanggung jawab moral. Dialah yang 
mengangkat Patrialis dan kemudian ngotot mempertahankannya, sehingga 
menimbulkan musibah bagi bangsa ini," ucap Mahfud. Patrialis ditangkap setelah 
diduga menerima suap senilai 20.000 dollar AS dan 200.000 Dollar Singapura, 
atau senilai Rp 2,15 miliar. Pemberian dari pengusaha impor daging Basuki 
Hariman tersebut diduga agar Patrialis membantu mengabulkan gugatan uji materi 
yang sedang diproses di MK. Perkara gugatan yang dimaksud yakni, uji materi 
nomor 129/puu/XII/2015 terkait Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang 
Peternakan dan Kesehatan Hewan. Uji materi itu kini memasuki tahap akhir. 
Basuki Hariman mengakui, ia memberi uang ke Kamaludin, orang dekat Patrialis. 
Uang itu diberikan karena Kamaludin membantu mempertemukannya dengan Patrialis. 
Namun, Basuki mengaku yakin uang tersebut tidak sampai ke Patrialis. Sementara, 
Patrialis membantah menerima suap. Ia justru merasa dizalimi oleh KPK. Baik 
Patrialis, Basuki Hariman, dan Kamaludin saat ini sudah ditetapkan sebagai 
tersangka KPK dan ditahan. Kompas TV Ditahan KPK, Patrialis: Demi Allah, Saya 
Betul-betul Dizalimi 
 
    
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
    
   - Patrialis Akbar Ditangkap KPK
   
| Penulis | : Ihsanuddin |
| Editor | : Ana Shofiana Syatiri |

   TAG:    
   -  patrialis akbar 
   -  suap patrialis akbar 
   -  patrialis akbar tersangka 
  
 
 
 
   #yiv4500040367 #yiv4500040367 -- #yiv4500040367ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-mkp #yiv4500040367hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mkp #yiv4500040367ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mkp .yiv4500040367ad 
{padding:0 0;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mkp .yiv4500040367ad p 
{margin:0;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mkp .yiv4500040367ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-sponsor 
#yiv4500040367ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-sponsor #yiv4500040367ygrp-lc #yiv4500040367hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-sponsor #yiv4500040367ygrp-lc .yiv4500040367ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv4500040367 #yiv4500040367actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv4500040367
 #yiv4500040367activity span {font-weight:700;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv4500040367 #yiv4500040367activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv4500040367 #yiv4500040367activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv4500040367 #yiv4500040367activity span 
.yiv4500040367underline {text-decoration:underline;}#yiv4500040367 
.yiv4500040367attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv4500040367 .yiv4500040367attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv4500040367 .yiv4500040367attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv4500040367 .yiv4500040367attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv4500040367 .yiv4500040367attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv4500040367 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv4500040367 .yiv4500040367bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv4500040367 
.yiv4500040367bold a {text-decoration:none;}#yiv4500040367 dd.yiv4500040367last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4500040367 dd.yiv4500040367last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv4500040367 
dd.yiv4500040367last p span.yiv4500040367yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv4500040367 div.yiv4500040367attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv4500040367 div.yiv4500040367attach-table 
{width:400px;}#yiv4500040367 div.yiv4500040367file-title a, #yiv4500040367 
div.yiv4500040367file-title a:active, #yiv4500040367 
div.yiv4500040367file-title a:hover, #yiv4500040367 div.yiv4500040367file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv4500040367 div.yiv4500040367photo-title a, 
#yiv4500040367 div.yiv4500040367photo-title a:active, #yiv4500040367 
div.yiv4500040367photo-title a:hover, #yiv4500040367 
div.yiv4500040367photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv4500040367 
div#yiv4500040367ygrp-mlmsg #yiv4500040367ygrp-msg p a 
span.yiv4500040367yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv4500040367 
.yiv4500040367green {color:#628c2a;}#yiv4500040367 .yiv4500040367MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv4500040367 o {font-size:0;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367photos div {float:left;width:72px;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv4500040367
 #yiv4500040367reco-category {font-size:77%;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367reco-desc {font-size:77%;}#yiv4500040367 .yiv4500040367replbq 
{margin:4px;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-mlmsg select, #yiv4500040367 input, #yiv4500040367 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-mlmsg pre, #yiv4500040367 code {font:115% 
monospace;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-mlmsg #yiv4500040367logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-msg 
p#yiv4500040367attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-reco #yiv4500040367reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-sponsor 
#yiv4500040367ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-sponsor #yiv4500040367ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-sponsor #yiv4500040367ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv4500040367 #yiv4500040367ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv4500040367 
#yiv4500040367ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv4500040367 

   

Kirim email ke