Lactose-free milk dibuat bukan dengan memisahkan lactose dari susu, suatu
proses yang mahal sekali, tetapi dengan mengubah lactose (gula susu) dalam
susu jadi dua macam gula : galactose dan glucose.

http://www.livestrong.com/article/337301-how-is-lactose-free-milk-made/
It’s neither practical nor really possible to remove lactose from milk —
not only would it be logistically difficult, it’s simply not necessary.
Instead, manufacturers react the lactose chemically, altering its
composition and converting it into molecules that your digestive system
processes easily. To react lactose, manufacturers add small amounts of the
enzyme lactase to milk, explains OrganicMeadow.com, a producer of
lactose-free milk. The lactase splits lactose into its constituent
components, which are two sugars called glucose and galactose.

2017-02-01 0:42 GMT+01:00 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
<GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Benar kalau minum susu dari kecil bisa tahan lactose, tapi sekarang banyak
> sekali susu yang Lactose Free atau No Lactose, ini beberapa contoh:
> Lactaid <https://www.lactaid.com/>
> Fairlife <https://fairlife.com/our-products/2-percent-milk/>
>
> dll.
>
> ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :
>
> Banyak orang di Asia tidak tahan susu sapi karena lactosenya (gula
> susunya),
> karena mereka tidak punya/kekurangan enzym lactase. Tetapi sebagian lagi
> bisa kalau dari kecilnya sedikit demi sedikit makanannya diberi sedikit
> susu sapi dulu.
> Di negeri Belanda orang bisa beli khusus susu sapi dalam doos 1 liter,
> setengah liter
> yang sudah ditambahi enzym lactase. Jadi yang minum dapat mencernakan
> lactose,
> tidak kena diarrhae.
>
> 2017-01-31 22:36 GMT+01:00 'Sunny' ambon@... [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com>:
>
> *Banyak orang perut mereka tak tahan jika minum susu, langsung harus ke
> toilet, dikatakan bahwa alasanya karena katnya susu mengandung
> lactoce. Dari susu dibuat keju, yogurt, kefir etc yang dikonsumsi  oleh
> penduduk di banyak negeri, misalnya turki, Pakistan India, Armenia,
> negeri-negeri di Europa, USA etc. Saya kira orang Indonesia, termasuk
> negeri Asia Tengara lainnya tidak biasa minum susu, kalau minum susu
> langsung bisa seperti kena diare.  Hal ini dikatakan karena lactose
> intolerant. Untuk tambahan informasi silahkan baca :*
>
> *1) http://www.menshealth.com/ nutrition/is-milk-healthy
> <http://www.menshealth.com/nutrition/is-milk-healthy>*
> *2) http://www.webmd.com/diet/ healthy-kitchen-11/dairy- truths
> <http://www.webmd.com/diet/healthy-kitchen-11/dairy-truths>*
>
> *From:* mailto:GELORA45@yahoogroups. com <GELORA45@yahoogroups.com>
> *Sent:* Tuesday, January 31, 2017 2:45 AM
> *To:* GELORA45@yahoogroups.com ; Dharmawan Isaak <vencsaak@...>
> *Subject:* Re: [GELORA45] Re: Benarkah Susu Dapat Meningkatkan Kesehatan
> Tulang?
>
>
> Iyaaa, BETUUUUL Dharma, dijaman kapitalis yang kita lalui sekarang ini,
> banyak hal orang didorong untuk menjadi konsumen berlebih, ... sementara
> kapitalis-kapitalis yang mengusahakan susu bahkan pabrik OBAT jadi
> kaya-raya! Yang CELAKA rakyat banyak tanpa disadari meneruskan gaya hidup
> mengikuti “KENIKMATAN” subjektive yang merusak itu!
>
> BETUUUL, jangan memutlakkan segalanya, semua KEBENARAN bersyarat dalam
> kondisi tertentu saja, begitu berlanjut melewati batas, mengkonsumsinya
> berlebih, ... yaa jadi SALAH bahkan mencelakakan! Prinsip kita harus MAKAN
> sesuai kebutuhan TUBUH itulah yang merupakan kebenaran mutlak! Janganlah
> makan berlebih juga jangan kekurangan dari kebutuhan tubuh, kebanyakan dan
> kekurangan makan kita akan jatuh SAKIT! Yang sulit itu, tubuh kita sudah
> kehilangan indikator yang bisa memberi tahu tubuh kurang gizi apa dan oleh
> karenanya kita harus lebih banyak makan apa, juga tidak bisa memberi tahu
> tubuh kita kebanyakan gizi apa jadi harus mengurangi bahkan berhenti makan
> apa!
>
> Ambil susu hewan ini, dahulu saat kehidupan kita masih sangat miskin,
> jarang-jarang amat bisa makan daging hewan, tentu saja minum susu segelas
> setiap hari tidak akan bermasalah bagi tubuh kita. Tapi didalam kondisi
> kehidupan sudah serba ada seperti sekarang, setiap hari kita bisa makan
> nasi 3X dengan lauk-pauk berkecukupan, kalau masih juga setiap hari segelas
> susu, itu bisa kelebihan protein dan lemak! Apalagi kalau didalam makanan
> juga banyak unsur-susu, seperti keju-keju, ...! Juga harus diingat, orang
> setelah usia 30 itu sudah tidak tumbuh lagi, ... jadi tubuh sebetulnya juga
> sudah TIDAK perlu protein lebih banyak, sebaliknya dengan bertambahnya umur
> harus dikurangi! Kata orang awam, susu itu makanan bayi! Hanya manusialah
> mahluk didunia ini yang minum susu sampai TUA! Mestinya setelah lewat
> setahun, setelah anak itu bergigi harus BERHENTI nyusu, sudah bisa gunakan
> giginya untuk mengunyah makanan dan itu cukup untuk hidup dengan sehat,
> kenapa masih saja harus minum susu!!!
>
> Sekarang pertanyaan Benarkah SUSU dapat meningkatkan kesehatan TULANG???
> Begitu biasa kita lihat iklan susu-bubuk dari berbagai macam merk, ...!
> BENARKAH begitu? Saya TIDAK YAKIN! Lebih-lebih setelah beberapa tahun
> terakhir ini, susu-bubuk itu ditambahi HIGH-Calcium, LOW-Fat! Mengapa harus
> ada ketambahan high dan low disitu? Jelas karena kadar calcium yg
> terkandung dalam susu itu sebetulnya tidak tinggi, harus ditambah!
> Sebaliknya kadar lemak yang banyak dalam susu harus diturunkan! Disinilah
> penipuan kapitalis pengusaha susu-bubuk itu, biar orang bisa minum susu
> lebih banyak, setidaknya 2X/hari, kandungan protein dinaikkan, kadar lemak
> HARUS diturunkan! Biar orang yang minum susu bisa mencapai tujuan
> meningkatkan kesehatan tulangnya dari keropos dan tidak tumbuh kegemukkan!
> Padahal yang terjadi justru KEBALIKKAN, makin banyak minum susu, makin
> membuat TULANG KEROPOS!
>
> Ada juga teori kedokteran yang menyatakan, organ tubuh manusia ada fungsi
> nya masing-masing, ... pada saat kita makan kalsium berlebih, bisa
> menutup/menghentikan penyerapan kalsium lagi, dan itu justru akan
> mempercepat tulang kropos! Begitu juga dengan gizi-gizi lain yang
> berlebihan, itu membuat kerja organ tubuh juga bekerja berlebih untuk
> membuang, ... disatu pihak akan terjadi endapan yang sudah tidak terbuang
> keluar dari tubuh kita, itulah tumpukan lemak, perut membuncit dan yang
> lebih mencelakakan pembuluh-darah menyempit atau GAGAL-Ginjal.
>
> Jadi, makanlah seperlunya saja, sedapat mungkin sesuai dengan KEBUTUHAN
> TUBUH, jangan berlebih juga jangan sampai kekurangan! Dengan prinsip lebih
> banyak makan sayur-sayuran, buah-buahan dengan mengurangi porsi nasi,
> bakmi, roti atau makanan dari tepung-trigu, ... lalu juga kurangi makan
> daging-hewan! Makanlah masakan yang tawar-tawar saja, tidak manis, tidak
> asin juga tidak berlemak! Jauhi gorengan, kalau ngopi jangan gunakan gula
> lagi! Syukur bisa makan lebih banyak sayuran mentah, ... disalad saja,
> dilalap cara Sunda macam karedok juga boleh!
>
> Salam-sehat,
> ChanCT
>
>
>
> *From:* Dharmawan Isaak vencsaak@... [GELORA45]
> *Sent:* Tuesday, January 31, 2017 5:24 AM
>
>
> Ketjenderungan ahli2 di bidang kedokeran dan da jang lainnja suka
> mengabsulutkan salah satu metode, pengobatan, obat2an dan atau makanan
> tertentu.
>
>
> 2017-01-30 7:33 GMT+01:00 Chan CT <sadar@...>:
>
> ·         Health
> Benarkah Susu Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang?
> Senin, 30 Januari 2017 | 07:35 WIB
> [image: clip_image001]shutterstockIlustrasi
> Ads by Kiosked <http://kiosked.com/>
> Berita Terkait
> ·         Semua Susu Tak Sama, Pilih Sesuai Kebutuhan Nutrisi
> <http://health.kompas.com/read/2016/11/25/071700023/semua.susu.tak.sama.pilih.sesuai.kebutuhan.nutrisi>
> ·         Mana Lebih Sehat: Susu Kacang atau Susu Sapi?
> <http://health.kompas.com/read/2016/11/14/175100523/mana.lebih.sehat.susu.kacang.atau.susu.sapi.>
> ·         Susu Berisiko Bikin Flu Lebih Parah
> <http://health.kompas.com/read/2016/12/30/190300023/susu.berisiko.bikin.flu.lebih.parah>
> ·         Pelarangan Iklan Susu Formula Didukung
> <http://health.kompas.com/read/2017/01/13/140000023/pelarangan.iklan.susu.formula.didukung>
> ·         Susu Mentah Lebih Kaya Nutrisi?
> <http://health.kompas.com/read/2017/01/24/100300923/susu.mentah.lebih.kaya.nutrisi.>
> *KOMPAS.com* - Sebuah penelitian terbaru dari Swedia menguatkan
> penelitian sebelumnya yang manyatakan bahwa minum susu ternyata tidak
> banyak membantu kekuatan tulang, bahkan dapat membahayakan.
> Studi ini menemukan korelasi antara konsumsi susu dalam jumlah banyak
> dengan meningkatnya kejadian patah tulang dan risiko kematian.
> Meskipun korelasi sebab dan efeknya belum dapat dibuktikan, temuan ini
> mungkin dapat menjadi sinyal pentingnya mengurangi konsumsi susu harian
> Anda.
> Hubungan manusia dengan konsumsi susu pasca-bayi adalah sesuatu yang
> relatif masih baru. Bahkan, duapertiga populasi manusia masih kekurangan
> enzim yang dibutuhkan untuk memecah laktosa dalam susu. Walhasil, ketika
> mengonsumsi susu terlalu banyak, mereka mengalami sakit perut.
> Namun, bagi yang mampu minum susu tanpa keluhan apapun, mereka cenderung
> percaya bahwa susu dapat meningkatkan kesehatan tulang.
> Negara-negara dengan tingkat osteoporosis tertinggi, seperti Amerika
> Serikat dan negara-negara di Uni Eropa, adalah konsumen susu global
> terbesar. Mungkinkah sebenarnya susu tidak bermakna banyak untuk kesehatan
> tulang?
> Untuk menjawab pertanyaan ini, tim peneliti Swedia meneliti pola makan dan
> kesehatan tulang 61.433 wanita dan 45.339 pria yang berumur antara 11
> hingga 20 tahun.
> Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagi wanita, konsumsi susu yang tinggi
> tidak berhubungan dengan penurunan risiko patah tulang. Yang mengejutkan,
> wanita yang minum lebih dari tiga gelas susu sehari memiliki risiko
> kematian lebih tinggi daripada wanita yang minum kurang dari satu gelas
> susu setiap harinya.
> Untuk para pria, peneliti menemukan hasil yang sama bahkan dengan asosiasi
> yang lebih jelas antara konsumsi susu tingkat tinggi dengan risiko kematian
> yang lebih tinggi.
> "Hasil penelitian kami mungkin mempertanyakan validitas rekomendasi yang
> mengatakan bahwa konsumsi susu dalam jumlah banyak dapat mencegah patah
> tulang," kata penulis studi tersebut dalam siaran persnya.
> " Hasil penelitian ini harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat desain
> observasional penelitian kami."
> Namun, ada sedikit harapan bagi pecinta susu. Peneliti juga menemukan,
> asupan produk susu fermentasi dengan kadar laktosa rendah, seperti keju dan
> yoghurt, dapat menurunkan risiko patah tulang dan kematian, terutama di
> kalangan kaum wanita.
> Penelitian ini hanya menunjukkan pola hubungan antara konsumsi susu dan
> peningkatan konsekuensi kesehatan. Karena itu, penelitian lebih lanjut
> tetap diperlukan.
> "Ketika konsumsi susu meningkat secara global seiring dengan pembangunan
> ekonomi dan peningkatan konsumsi makanan sumber hewani, peran susu dan
> angka kematian perlu dibangun secara definitif sekarang juga," kata
> pemimpin penelitian, Karl Michaëlsson.
> Editor
> : Bestari Kumala Dewi
> Sumber
> : Medical Daily <http://www.medicaldaily.com/>,
>
>
>
>
>
>
> 
>

Kirim email ke