Rabu 01 Feb 2017, 13:26 WIB

Didesak Minta Maaf ke Ketua MUI, Ahok: Kenapa Kita yang Minta Maaf?


  
|  
|   
|   
|   |    |

   |

  |
|  
|   |  
Didesak Minta Maaf ke Ketua MUI, Ahok: Kenapa Kita yang Minta Maaf?
 Diminta oleh PKB meminta maaf ke Ketua MUI, Ahok balik bertanya kenapa dirinya 
yang harus meminta maaf.  |   |

  |

  |

 

Bisma Alief Laksana - detikNews
Foto: Bisma Alief/detikcom

Jakarta - PKB menyebut nahdliyin marah dan menuntut Basuki Tjahaja Purnama 
(Ahok) meminta maaf kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin. Ahok malah bertanya, kenapa 
dirinya yang harus meminta maaf.

"Aku nggak ngerti kenapa kita yang minta maaf. Itu yang penghasut adu domba, 
yang adu domba kan jubir, memang kita ada apa? Nggak ada apa-apa, makanya harus 
meredakan suasana itu yang adu domba itu yang dilempengin," kata Ahok kepada 
wartawan di sela-sela kunjungan ke Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017).

Ahok merasa ada pihak yang mengadu domba dirinya dengan PBNU dengan menyebutnya 
melecehkan ulama setelah kesaksian Ketua MUI dalam sidang kasus penistaan agama 
kemarin. Ahok heran karena selama ini justru NU-lah yang paling banyak 
membelanya.

"Aduh itu ya, saya pikir itu kacau juga tuh, gini ya, politik sama Pilkada itu 
jadi sadis tahu nggak. Ini orang tua, ini pak kiai. Rais PBNU lagi. Selama ini 
kan NU yang paling bela saya," kata Ahok kepada wartawan di sela-sela blusukan 
ke Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017).

Soal pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kuasa hukumnya ditegaskan Ahok 
sebagai bagian dari mencari penjelasan semata. Kuasa hukumnya tentu berupaya 
membebaskan dirinya dari pidana.

"Tentu di sana, jaksa menggali sesuatu dapat bahan buat bikin saya terpidana 
dong. Nah penasihat hukum saya tentu juga berusaha menggali menanya-nanya 
supaya saya bebas dari pidana. Tentu dalam dialog di sana tentu nanya bukan 
tidak menghormati," terang Ahok.

"Kalau ketemu Pak Kiai tentu kita hormati, apalagi orang NU lagi. NU orang 
Muhammadiyah udah ada hubungan baik. Cuma di sidang manggilnya saudara saksi, 
kayak gitu langsung diplesetin nggak hormati ulama, nggak hormati kiai. Saya 
lihat tadi pagi sudah adu domba saya lagi, terus ada lagi tim jubir dari 
pasangan yang lain udah bilang menghina integritas PBNU, aduh orang yang 
bekerja relawan saya itu orang NU loh. Itu relawan Nusantara itu NU di Jakarta 
yang bantu keliling kampanye," imbuh Ahok.

Sebelumnya diberitakan, Ahok mempersoalkan bantahan Ketum MUI Ma'ruf Amin soal 
percakapan telepon dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ma'ruf dalam persidangan 
membantah menerima panggilan telepon dari SBY.

"Meralat tanggal 7 Oktober ketemu paslon nomor 1, jelas-jelas itu mau menutupi 
Saudara Saksi menutupi riwayat hidup pernah menjadi Wantimpres SBY. Tanggal 6 
(Oktober) disampaikan pengacara saya ada bukti telepon (dari SBY) untuk minta 
dipertemukan. Untuk itu, Saudara Saksi tidak pantas menjadi saksi, tidak 
objektif lagi ini, sudah mengarah mendukung paslon 1," kata Ahok dalam sidang 
menanggapi kesaksian Ma'ruf.

Karena bantahan soal telepon SBY itu, Ahok mengaku berencana melaporkan Ma'ruf 
ke polisi. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, 
mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa 
membuktikan bahwa kami punya data lengkap," imbuhnya.

Hal inilah yang kemudian membuat PKB menyebut nahdliyin marah dan menuntut Ahok 
meminta maaf kepada tokoh besar NU itu.

"PBNU dan nahdlyin lagi marah besar. Panas dan keras di dalam. Apalagi sikap 
ansor. (Ahok) jangan mempolitisir urusan hukum Kiai Ma'ruf mau ditelepon atau 
menelepon siapa pun adalah hak beliau," kata Wasekjen PKB Daniel Johan.

"Bahkan secara pribadi mempunyai pilihan politik kepada siapa pun juga adalah 
hak beliau yang dilindungi UU. Dan itu tidak ada urusannya dengan Ahok. Ahok 
tidak berhak mengatur, apalagi memvonis hak warga negara, apalagi seorang kiai 
besar seperti Kiai Ma'ruf," imbuhnya.



  • [GELORA45] Didesak Minta... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke