http://suarapapua.com/2017/02/01/rakyat-west-papua-kaimana-dukung-petisi-referendum/

Rakyat West Papua di Kaimana Dukung Petisi Untuk Referendum
Penulis Arnold Belau  -Februari 1, 2017 051

Rakyat West Papua di Asmat dukung petisi untuk mengakhiri genosida di Papua 
yang diluncurkan Free West Papua Compaign Inggris untuk Sekjen PBB. (Dok KNPB 
Kaimana)
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Rakyat Papua Barat di wilayah Kaimana memberikan 
apresiasi kepada Free West Papua Campaign, IPWP dan para Pemerhati HAM di 
seluruh Dunia yang terlibat dalam  Petisi Dukungan yang mengajak masyarakat 
dunia untuk mendukung Deklarasi West Minister dalam mendorong Referendum di 
West Papua.

Aksi yang dimediasi oleh Komite Nasional Papua Barat itu berlangsung di wilayah 
Kuri-Distrik Arkuni Atas (31/1/2017). Masyarakat Papua di Wilayah Kuri ingin  
menunjukan bahwa rakyat Papua Barat ingin menentukan nasib sendiri melalui 
referendum. Sehingga  rakyat West Papua sangat mendukung petisi Referendum yang 
dibuat untuk menggalang dukungan bagi  Papua Barat didaftarkan ke Komisi 
Dekolonisasi PBB dalam mendorong Referendum di West Papua.

“Itu adalah bentuk dukungan rakyat West Papua untuk Referendum. Mayoritas 
masyarakat Kaimana mendukung West Papua untuk menentukan nasib sendiri,” kata 
Ruben Furay selaku Ketua Komite Nasional Papua Barat wilayah Kaimana dalam 
surat elektronik yang diterima media ini pada Selasa (31/1/2017).

Sementara itu, Yefta Jitmau, representasi Rakyat West Papua di Kaimana juga 
menyampaikan bahwa rakyat West Papua di Kaimana tidak dapat mengespresikan 
tuntutan mereka secara bebas karena tekanan Militer Indonesia yang begitu kuat.

“Kebebasan berekspresi dibungkam oleh Militer Indonesia, sehingga masyarakat 
Papua di Kaimana tidak bebas untuk menyampaikan tuntutan Referndum,” ujarnya.

Menurutnya, West Papua tidak dapat menentukan nasib sendiri tanpa ada dukungan 
dari masyarakat Internasional, untuk itu rakyat West Papua sangat membutuhkan 
dukungan Internasional  yang lebih kuat untuk membawa West Papua ke Komite 
Dekolonisasi PBB.

“Masyarakat West Papua membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari masyarakat 
Internasional agar West Papua bisa didaftarkan ke Komite Dekolonisasi PBB. 
tanpa dukungan Internasional West Papua tidak dapat menentukan nasib sendiri, ” 
tambahnya.

Sementara itu, seperti dilansir media ini, meski diblokir pemerintah Republik 
Indonesia agar petisi online yang diluncurkan pada 24 Januari 2017 dengan 
target 10.000 penandatanganan telah terpenuhi dan kemudian target ditingkatkan 
menjadi 20.000 penandatangan. Hingga saat ini sudah ada 11.904 orang telah 
tanda tangan petisi tersebut.

Petisi berjudul “Help to end the genocide in West Papua” akan kepada Sekretaris 
Jenderal PBB oleh Free West Papua Inggris di avaaz.org. Petisi tersbut sudah 
hampir mencapai 12.000 penandatangan pada Selasa (31/1/2017) dan tambahan 
target hingga 20,000.

Benny Wenda, pemimpin Papua Merdeka yang juga Juru Bicara ULMWP dalam video 
yang dirilis media Free West Papua Campaign mengajak komunitas internasional 
tetap mendukung petisi resmi Free West Papua menuntut penyelenggaraan 
referendum West Papua di bawah pengawasan internasional.

Menyoal petisi ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, kepada media di 
Jakarta pada 26 Januari lalu mengaku tidak ambil pusing dengan sejumlah petisi 
yang dibuat oleh lembaga yang menurutnya ‘abal-abal karena hanya menguras 
tenaga dan pikiran untuk hal-hal yang kurang subtansial’.

Namun Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah memblokir sejumlah 
situs yang menyebar petisi tesebut. Dan petisi Help to end the gonocide in West 
Papua benar-benar telah diblokir. Rupanya apa yang disampaikan Jenderal TNI 
kepada media di Jakarta tidak benar adanya, karena petisi tersebut hingga saat 
ini tidak bisa diakses lagi dari provider di Indonesia.



Pewarta: Arnold Belau

Kirim email ke