Anda ada benarnya juga dan mungkin Ulil yg sekarang ada di Partai Demokrat 
sedikit banyak melakukan pembelaan thd SBY. Tetapi argumen Ulil tidak 
sepenuhnya salah, waktu itu Djemat menyatakan dua hal sekaligus: pertama 
mengatur kedatangan AHY ke NU, dan kedua pesanan fatwa. Dalam hal ini argumen 
Ulil ada benarnya "maka yang ditolak adalah adanya telp soal pesanan fatwa" 
sungguhpun saya pikir (kesan saya) si Ma'ruf itu mengatakan tidak akan adanya 
telpon sama seperti anda.
Kelihatannya ada perubahan pada diri Ulil, seandainya saja beliau bukan 
politisi Partai Demokrat mungkin saya kira (berdasarkan apa yg dilakukan Ulil 
pada masa lalu) Ulil akan mendudukkan kasus ini pada pencarian kebenaran 
dipengadilan dan tidak akan merasa keberatan atas yg terjadi dipengadilan itu.
Dus saya kira, dalam hal ini Ulil bertindak sebagai politisi Partai 
Demokrat-nya SBY, bukan sebagai dedengkot Jaringan Islam Liberal, Islam 
NUsantara, ataupun Komunitas Utan Kayu.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

Itu kan argumennya Ulil, sedangkan si kiyai di pengadilan jawabnya "tidak 
ingat"?SBY sengaja ngobori kalau dia memang nelpon si kiyai, supaya A Hok dan 
timnya makin terpancing untuk menyalahkan si kiyai, supaya makin dikeryok, kali 
ini oleh umat NU. tetapi untung cepat diperingatkan oleh Jenny Wahid , dan 
cepat minta maaf?????
2017-02-03 19:57 GMT+01:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] 
<GELORA45@yahoogroups.com>:



Atas pertanyaan dibawah, ini argumen Ulil berdasarkan artikel dibawah:
kutipan:Ketika Kiai Ma`ruf menolak adanya pembicaraan dengan SBY di pengadilan, 
lanjut dia, maka yang ditolak adalah adanya telp soal pesanan fatwa. Adapun 
soal pembicaraan mengenai kinjungan AHY ke PBNU antara SBY dan Kiai Maruf, 
memang itu ada. namun itu non-issue.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote :

Mengapa sang kiyai bilang tidak ingat kalau ditelpon SBY ?
2017-02-03 19:24 GMT+01:00 Jonathan Goeij jonathangoeij@... [ GELORA45] 
<GELORA45@ yahoogroups.com>:


Siapa sebenarnya yang nyetir?
---"Bahwa ada pembicaraan per telepon antara SBY dan Kiai Ma`ruf soal kunjungan 
AHY ke PBNU, benar. Dan tak ada yg salag dg itu. Tetapi bhw SBY memesan fatwa 
dari MUI soal Ahok, dan ada pembicaraan via telp soal itu, saya yakin tak ada. 
Apalagi SBY menekan MUI agar menerbitkan fatwa soal Ahok, jelas ndak benar," 
lanjut Ulil.Ia juga mengingatkan bahwa justru yang mungkin menyetir fatwa MUI 
adalah penguasa saat ini. Sedangkan SBY saat ini bukanlah presiden. "Yg mungkin 
nyetir MUI bukan SBY, tetapi penguasa dong. SBY sekarang bukan penguasa. Dia 
tak punya kapasitas untuk nyetir MUI. Yang paling mungkin nyetir MUI, kalau 
mau, ya penguasa skg," imbuhnya....
Ulil: Rekaman SBY-Kiai Ma`ruf Tak Ada Kaitannya dengan Fatwa MUI

Redaksi | Jum'at, 03/02/2017 08:07 WIB




Jakarta - Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan kuasa hukumnya tentang 
rekaman pembicaraan antara Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dengan KH 
Ma`ruf Amin terkait fatwa MUI mendapat reaksi keras dari kalangan Nahdliyin. 
Bahkan, aktifis Ulil Abshar Abdalla menilai tudingan Ahok itu sebagai sebuah 
tuduhan bengis yang harus dikubur."Rekaman pembicaraan antara SBY dan KH Ma`ruf 
tidak ada kaitannya dengan fatwa MUI, apalagi menyetir fatwa MUI. Bukti soal 
ini perlu digelar secara publik, biar tuduhan Ahokers bahwa SBY ada di balik 
fatwa MUI soal Ahok bisa dikubur. Ini tuduhan bengis!" ujar Ulil di Jakarta, 
Jumat (3/2/2017)Ulil mengaku terusik dengan kegaduhan yang dibuat Ahok dan 
timnya dengan menyerang KH Ma`ruf. Apalagi serangan itu dilakukan dengan 
melontarkan tuduhan soal SBY menyetir fatwa MUI."Bahwa ada pembicaraan per 
telepon antara SBY dan Kiai Ma`ruf soal kunjungan AHY ke PBNU, benar. Dan tak 
ada yg salag dg itu. Tetapi bhw SBY memesan fatwa dari MUI soal Ahok, dan ada 
pembicaraan via telp soal itu, saya yakin tak ada. Apalagi SBY menekan MUI agar 
menerbitkan fatwa soal Ahok, jelas ndak benar," lanjut Ulil.Ia juga 
mengingatkan bahwa justru yang mungkin menyetir fatwa MUI adalah penguasa saat 
ini. Sedangkan SBY saat ini bukanlah presiden. "Yg mungkin nyetir MUI bukan 
SBY, tetapi penguasa dong. SBY sekarang bukan penguasa. Dia tak punya kapasitas 
untuk nyetir MUI. Yang paling mungkin nyetir MUI, kalau mau, ya penguasa skg," 
imbuhnya.Ulil pun meminta Ahok menempatkan konteks pembicaraan dengan benar di 
persidangan. Ketika Kiai Ma`ruf menolak adanya pembicaraan dengan SBY di 
pengadilan, lanjut dia, maka yang ditolak adalah adanya telp soal pesanan 
fatwa. Adapun soal pembicaraan mengenai kinjungan AHY ke PBNU antara SBY dan 
Kiai Maruf, memang itu ada. namun itu non-issue."Jadi, ketika pengacara Ahok 
menuduh Kiai Maruf berbohong soal adanya pembicaraan dg SBY per telepon, mereka 
jelas ceroboh dg tuduhan itu," lanjut Ulil yang mengaku secara pemikiran memang 
berseberangan dengan Kiai Ma`ruf, tapi tidak terima kalau Kiai Ma`ruf dituduh 
bohong oleh pengacara Ahok.





Kirim email ke