Gus Nuril: Sekarang Banyak yang Mendadak NU

Senin, 6 Februari 2017 | 07:53 WIB


Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin Pondok Pesantren 
Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein atau Gus Nuril dalam acara 
Istighosah Kebangsaan Nahdliyin Jakarta, di Jalan Talang Nomor 3, Menteng, 
Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Banser Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pemimpin 
Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal, Nuril Arifin Husein, 
menyayangkan banyak provokasi yang terjadi beberapa hari belakangan ini. 
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nuril tersebut, banyak pihak tak bertanggung 
jawab memprovokasi NU."Sekarang ini banyak orang jualan 'penggorengan', NU 
saking cantiknya dianggap tahu bulat, digoreng sana goreng sini," kata Gus 
Nuril dalam Istigasah Kebangsaan Nahdliyin Wilayah DKI Jakarta, di Jalan Talang 
Nomor 3, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.Gus Nuril mengatakan, provokasi 
terjadi setelah timbulnya permasalahan antara terdakwa Basuki Tjahaja Purnama 
atau Ahok dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga Rais Aam 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin. Ma'ruf menjadi saksi dalam 
persidangan dugaan penodaan agama dengan terdakwa Ahok."(Masalah ini) digoreng, 
(banyak orang) mendadak jadi NU. 'Gimana ente ulama dihina, enggak mau bangkit, 
enggak mau bela?' Kapan ente jadi NU? Pas Gus Mus dihina, enggak ada yang 
bela," tanya Gus Nuril.Kemudian, Gus Nuril mengajak anggota Banser Jakarta 
Selatan Muhammad Wasroni yang berencana akan melakukan aksi di Rumah Lembang 
pada Selasa (7/2/2017) untuk naik ke atas panggung dengan Ahok.Banser 
sebelumnya berencana menyambangi markas pemenangan tim Ahok-Djarot untuk 
menuntut permintaan maaf Ahok secara langsung kepada Ma'ruf.Wasroni kemudian 
menyalami Ahok dan beberapa politisi lain yang duduk di atas panggung, seperti 
Djan Faridz dan Humphrey Djemat. Selain itu, Wasroni juga mencium tangan Nusron 
Wahid."Padahal (Wasroni), wonge (orangnya) paling baik lho, hanya gara-gara 
'penggorengan', mau kerahkan 500 Banser ke Rumah Lembang. Sudah damai ya, 
enggak jadi penggerudukan, Ahok tenang aja," kata Gus Nuril setelah melihat 
Ahok dan Wasroni salaman bersama.Pada persidangan, Selasa (31/1/2017), tim 
kuasa hukum Ahok mencecar Ma'ruf mengenai terbitnya pendapat dan sikap 
keagamaan MUI, dugaan dukungan kepada pasangan calon gubernur-wakil gubernur 
DKI Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, hingga telepon antara Presiden 
keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ma'ruf.Beberapa pihak 
dari NU mengecam sikap Ahok yang sempat disebut akan memproses hukum Ma'ruf. 
(Baca: Luhut Sebut Ketua MUI Ma'ruf Amin Punya Pengaruh Besar)Belakangan, Ahok 
membantah akan memproses hukum Ma'ruf. Dia menyebut akan memolisikan saksi 
pelapor yang diduga memberi keterangan palsu, seperti Muchsin Al Attas dan 
Novel Bamukmin.Ahok kemudian meminta maaf melalui keterangan tertulis kepada 
wartawan dan sebuah tayangan video. Dia meminta maaf karena dianggap memojokkan 
Ma'ruf saat persidangan kasus dugaan penodaan agama.

Kirim email ke