Jika Ahok-Djarot masuk ke putaran kedua Pilkada DKI 2017, menurut analisa 
Median, suara pendukung Anies-Sandi dan Agus-Sylvi kemungkinan akan bergabung. 
Analisa ini mengacu pada catatan petahana dari Median yang mengatakan 
elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 29,8%, di atas Anies-Sandi (27,8%) dan 
Agus-Sylvi (26,1%). Sementara itu, ada sebanyak 16,3% yang belum memutuskan.

“Ada faktor lain yang cukup menarik. Pemilih Anies-Sandi dan Agus-Sylvi punya 
kemiripan basis pendukung beragama Islam,” jelas Sudarto.
...
Ahok-Djarot Unggul, Tapi Harus Waspada


  
|  
|   
|   
|   |    |

   |

  |
|  
|   |  
Ahok-Djarot Unggul, Tapi Harus Waspada
 By Arya Adikristya Dari lima hasil lembaga survei, paslon nomor urut dua 
dinyatakan unggul. Meski begitu, Median menilai kesempatan...  |   |

  |

  |

 

Reporter: Arya Adikristya06 Februari, 2017
Ahok berdialog mengenai penerbitan buku

tirto.id - Media Survei Nasional (Median) menyebut pasangan calon (paslon) 
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot 
Saiful Hidayat, unggul sementara dalam hasil survei elektabilitas Pilkada DKI 
Jakarta 2017. Meski begitu, Direktur Riset Median, Sudarto mengatakan kans 
paslon nomor urut 2 dalam memenangkan pilkada akan susah.

“Jumlah pendukung Anies dan Agus jika digabungkan masih lebih tinggi, 
dibandingkan dengan jumlah pemilih Ahok sendiri,” ucap Sudarto dalam konferensi 
pers di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin siang (6/2).

Sebelumnya, Sudarto menjelaskan kalau kemungkinan besar Pilkada DKI Jakarta 
2017 akan masuk dalam putaran kedua. “Ini karena sampai saat ini tidak ada 
paslon yang mencapai elektabilitas hingga 50 persen. Semua lembaga survei di 
Jakarta sudah mengakui peluang besar adanya putaran kedua,” tambahnya.

Jika Ahok-Djarot masuk ke putaran kedua Pilkada DKI 2017, menurut analisa 
Median, suara pendukung Anies-Sandi dan Agus-Sylvi kemungkinan akan bergabung. 
Analisa ini mengacu pada catatan petahana dari Median yang mengatakan 
elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 29,8%, di atas Anies-Sandi (27,8%) dan 
Agus-Sylvi (26,1%). Sementara itu, ada sebanyak 16,3% yang belum memutuskan.

“Ada faktor lain yang cukup menarik. Pemilih Anies-Sandi dan Agus-Sylvi punya 
kemiripan basis pendukung beragama Islam,” jelas Sudarto.

Disebutkan dalam rilisan survei Median hingga Februari 2017, pendukung 
Ahok-Djarot yang beragama Islam berjumlah 21,9%, sedangkan Anies-Sandi sebesar 
32,3%, dan Agus-Sylvi sebesar 29,5%. Menurut Sudarto, kemiripan karakter 
pendukung pada paslon nomor urut 1 dan 3 akan berpengaruh pada elektabilitas 
Ahok-Djarot. “Mereka (Ahok-Djarot—red) harus susah payah andai tembus ke 
putaran kedua,” nilainya.

Kemungkinan kalah Ahok-Djarto kian membesar, karena Median mendapat data 
sebanyak 45,4% responden menginginkan Basuki Tjahaja Purnama tidak lagi menjadi 
Gubernur DKI Jakarta. Sedangkan 38,3% lainnya masih ingin Ahok memimpin 
kembali, dengan diikuti 16,3% responden yang belum menjawab.

Sudarto pun menjelaskan bahwa media massa memegang peran penting dalam hal ini. 
“Persepsi pemilih banyak terpengaruh oleh pemberitaan media. Media punya 
kekuatan untuk menaik-turunkan elektabilitas pasangan calon jika mau,” ujarnya.

Sepanjang November-Desember 2016, banyak lembaga survei politik menunjukkan 
bahwa pasangan Agus-Sylvi unggul dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun hasil 
tersebut berbanding terbalik dengan laporan terbaru dari berbagai lembaga 
survei politik pada rentang Januari-Februari 2017 ini.

Laporan Median ini tidak jauh berbeda dengan hasil lembaga survei lainnya, 
seperti Charta Politika yang mengeluarkan laporan pada Rabu (1/2) lalu. Charta 
Politika menunjukkan bahwa pasangan Ahok-Djarot dipilih oleh 36,8% responden, 
sementara pasangan Anies-Sandi (27 %) menyusul, dan pasangan Agus-Sylvi (25,9%) 
berada di posisi terakhir.

Selain kedua lembaga tersebut, Populi Center, Indikator Politik Indonesia dan 
Saiful Mujani Research and Consulting (SMCR) juga telah mengeluarkan laporan 
terbaru. Ketiga lembaga ini menunjukan hasil yang sama. Pasangan Ahok-Djarot 
unggul dengan angka masing-masing lembaga yaitu Populi Center (36,7%), 
Indikator (38,2%) dan SMRC (34,8%).

Sedangkan paslon Anies-Sandi masih menempel ketat di belakang dengan angka 
masing-masing lembaga yaitu Populi Center (28,5%), Indikator (23,8%) dan SMRC 
(26,4%). Sisanya, lembaga survei lain menunjukkan pasangan Agus-Sylvi jauh 
menurun ketimbang laporan November 2016. Masing-masing lembaga mengeluarkan 
angka berikut; Populi Center (25%), Indikator (23,6%) dan SMRC (22,5%). 

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan menarik lainnya Damianus 
Andreas 
(tirto.id - dam/dam)

  • [GELORA45] Ahok-Djarot U... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke