http://www.jawapos.com/read/2017/02/06/107782/bi-ekonomi-2016-tumbuh-502-persen
Makro BI: Ekonomi 2016 Tumbuh 5,02 Persen SENIN, 06 FEB 2017 23:35 Berita Terkait Ekonomi Indonesia Melambat BI Evaluasi Target Pertumbuhan Ekonomi JawaPos.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 tercatat sebesar 5,02%, membaik dibandingkan tahun 2015 yang sebesar 4,88%. Konsumsi rumah tangga dan perbaikan kinerja investasi mendominasi pertumbuhan ekonomi di 2016. "Capaian ini sesuai dengan proyeksi Bank Indonesia (BI)," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara di Jakarta, Senin (6/2). Secara triwulanan, ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2016 tumbuh sebesar 4,94% (yoy), sedikit lebih rendah dibanding capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,01% (yoy) akibat melambatnya konsumsi pemerintah sejalan dengan kebijakan penghematan belanja pemerintah. Selain konsumsi rumah tangga dan investasi, pertumbuhan ekonomi tahun 2016, juga didukung oleh perbaikan kinerja investasi, dan peningkatan ekspor. Tirta mengatakan peningkatan kinerja investasi terutama didorong oleh pertumbuhan investasi nonbangunan dalam bentuk kendaraan dan peralatan lainnya. Perbaikan ini terindikasi pada kinerja sektor pertambangan dan perkebunan yang meningkat. Di sisi lain, investasi bangunan masih melambat sejalan dengan belum kuatnya dukungan investasi sektor swasta. Sementara itu, kinerja ekspor menunjukkan perbaikan yang signifikan seiring dengan mulai meningkatnya harga beberapa komoditas seperti harga batubara dan CPO. Ke depan, BI memperkirakan ekspansi perekonomian masih terus berlanjut di 2017. Perkembangan harga komoditas yang membaik dan perbaikan ekonomi dunia yang terus berlangsung diharapkan dapat menopang kinerja ekspor Indonesia. Dengan permintaan domestik yang masih solid dan peningkatan permintaan dunia, investasi diperkirakan terus membaik. Penurunan suku bunga juga diharapkan dapat mendorong kinerja konsumsi Rumah Tangga dan investasi didukung oleh implementasi Paket Kebijakan Pemerintah. Di sisi lain, pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan akan turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi ke depan.(nas/JPG) +++++ http://www.jawapos.com/read/2017/02/06/107765/indef-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-49-persen-di-triwulan-i-2017 Makro Indef Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 4,9 Persen di Triwulan I 2017 SENIN, 06 FEB 2017 22:21 Ekonom Indef Enny Sri Hartati (Dok JPNN) Jawapos.com - Ekonom Indef, Enny Srti Hartati memprediksi pertumbuhan ekonomi sepanjang triwulan I 2017 bergerak di kisaran 4,9 persen. Pertumbuhan ekonomi sepanjang 2016 diperkirakan mencapai 5,02 persen, sementara pertumbuhan ekonomi di 2017 ditarget 5,3 persen. Salah satu penyebab merosotnya pertumbuhan ekonimi karena menurunnya daya beli masyarakat akibat kenaikan inflasi dari komponen harga yang ditentukan pemerintah (administered price). "Kenaikan komponen administered prices akan menekan konsumsi, sehingga pertumbuhan ekonomi triwulan I-2017 diprediksi 4,9 persen," ujar Enny Sri Hartati disela diskusi Jakarta Economic Media Forum (JEMF) bertajuk "RUU Perbankan & Penguatan Industri Perbankan Nasional" di Jakarta, Senin (6/2). Menurutnya, kebijakan menaikkan harga secara serentak oleh pemerintah menyebabkan tertekannya laju konsumsi rumah tangga yang merupakan komponen utama pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Kenaikan harga administered prices seharusnya jangan dilakukan serentak. Akhirnya, saat ini kenaikan harga merembet ke barang-barang lain," tutur Enny. Sebagaimana diketahui, sepanjang Januari 2017 pemerintah secara serentak menaikkan biaya pengurusan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), tarif listrik dan bahan bakar minyak. Padahal, lanjut dia, sejak Kuartal IV-2016 pemerintah dianggap gagal mengendalikan harga pangan yang memicu kenaikan inflasi dari komponen harga pangan bergejolak (volatile foods). "Tanpa adanya pengendalian pangan dan kenaikan serentak di administered price, maka dipastikan akan menekan konsumsi rumah tangga," ucap Enny.(nas/JPG)