Status Facebook SBY Jelang Pilkada DKI Dinilai Tendensius http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/02/13/status-facebook-sby-jelang-pilkada-dki-dinilai-tendensius?page=all Senin, 13 Februari 2017 22:29 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan oercakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN TRIBUNNEWS.COM - Kini semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2019 sedang memasuki masa tenang. Segala macam aktivitas kampanye pun sudah dilarang oleh KPUD. Tampaknya riuh pilkada ini tetap semarak di media sosial. Jelang Pilkada DKI Jakarta 15 Februari 2017, Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuat status Facebook yang memancing perhatian publik. Sejumlah netizen menganggap status Facebook SBY bersifat tendensius yang ditujukan kepada salah satu calon. Terlebih, sang anak, Agus Harimurti Yudhoyono juga ikut serta dalam bursa pencalonan DKI 1 ini. Komentar-komentar netizen pun justru menyerang balik mantan Presiden yang telah memerintah selama 10 tahun ini. Begini point-point status Facebook SBY yang mana di dalamnya terdapat himbauan memilih gubernur yang dapat menjaga perkataan agar tak merusak kebhinekaan. sby (twiter sby) "RAKYAT JAKARTA MEMILIH Insya Allah, 15 Februari 2017 mendatang rakyat Jakarta akan kembali memilih Gubernurnya yang baru. Semoga kita semua dituntun oleh Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, agar bisa memilih Gubernur yang terbaik. Jika pilihan kita salah, Jakarta akan gagal menjadi kota yang lebih aman, lebih adil, lebih maju, lebih sejahtera dan lebih bermartabat di masa depan. Kita tentu akan memilih Gubernur yang amanah, jujur, cakap dan menyayangi rakyatnya. Gubernur yang tegas, adil, konsisten dan taat hukum serta undang-undang. Gubernur yang bekerja untuk semua, baik kelas atas, kelas menengah maupun kelas bawah. Gubernur yang memikirkan semua warganya ~ yang kaya dan yang miskin, yang sudah maju dan yang belum maju. Gubernur yang pandai menjaga perkataan dan tindakannya, agar tidak menggangu kebhinnekaan masyarakat Jakarta yang berbeda-beda dalam agama, etnis, suku bangsa dan asal daerahnya. Gubernur yang tidak mengekang dan membatasi kegiatan umat Islam dalam peringatan hari-hari besar Islam, dan juga aktivitas agama yang lain. Gubernur yang membikin teduhnya suasana sehingga Jakarta tidak terus berada dalam keadaan "gonjang-ganjing", sehingga mengganggu ketenteraman dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Gubernur yang memiliki empati dan kasih sayang kepada rakyat yang masih miskin, serta bersedia membantu mereka guna meringankan beban hidupnya. Juga Gubernur yang bisa memajukan perekonomian Jakarta, meningkatkan taraf hidup rakyat, dan mengurangi pengangguran agar saudara-saudara kita mendapatkan lapangan pekerjaan yang halal dengan penghasilan yang layak. Gubernur yang bisa menggalakkan investasi dan bisnis, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah. Gubernur yang mampu melaksanakan pemerintahan yang baik dan birokrasi yang memberikan pelayanan terbaik bagi warganya. Gubernur yang memajukan pendidikan dan kesehatan masyarakat, agar anak-anak Jakarta makin pintar dan warganya semakin sehat. Gubernur yang memiliki komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan guru, termasuk guru-guru agama, kesejahteraan pegawai dan karyawan Pemprov Jakarta. Gubernur yang memikirkan dan membangun perumahan rakyat tanpa melakukan penggusuran sewenang-wenang. Gubernur yang memperhatikan nasib dan masa depan kaum perempuan dan anak-anak, serta kemudahan bagi para difabel. Gubernur yang bisa mengatasi kemacetan, banjir, air bersih & air minum dan pengelolaan sampah dengan cara-cara yang lebih baik. Juga Gubernur yang mampu menjaga keamanan Jakarta, sehingga kejahatan dan gangguan keamanan dapat diperangi dengan baik, termasuk kejahatan narkoba yang menghancurkan generasi bangsa. Gubernur yang mampu memberdayakan RT & RW untuk memastikan semua warga di manapun mendapatkan pelayanan, kemudahan dan jaminan keamanan di lingkungannya. Gubernur, yang setelah dilakukan pengkajian, berani menghentikan obyek-obyek reklamasi yang nyata-nyata merusak dan tidak memenuhi syarat, serta tidak memberikansolusibagi para nelayan dan warga yang kehilangan mata pencahariannya. 15 Februari 2017 akan menjadi hari yang bersejarah. Jika pilihan kita salah, kita akan "menderita" selama 5 tahun ke depan. Karenanya, jangan tergoda oleh iming-iming uang, yang hampir pasti itu uang haram, yang baik pemberi maupun penerimanya akan mendapatkan hukuman. Jangan mau diancam oleh siapapun, dan jika merasa diancam laporkan kepada Bawaslu dan pihak-pihak yang berwajib. TNI, Polri & Badan Intelijen Negara (BIN) adalah milik negara, milik rakyat. Mereka harus netral, adil dan tidak berpihak. Awasi semuanya agar tidak membiarkan kecurangan berlangsung. Jangan rela suara masyarakat Jakarta dicuri, sehingga jika ada orang yang bukan penduduk Jakarta ikut memilih, baik dari luar Jakarta maupun dari negara lain (orang asing), lakukan pencegahan dan laporkan kepada Bawaslu dan pihak-pihak yang berwajib. Marilah, sekali lagi, kita jadikan pilkada Jakarta ini sebagai wahana demokrasi yang baik. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak baik, yang merusak rasa keadilan dan hak-hak rakyat kita. Sebagai orang yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun, saya tentu tidak ingin negara yang dengan segala jerih payah dan pengorbanan ini kita bangun, lantas dirusak oleh tangan-tangan yang serakah dan tidak bertanggung jawab. Kita semua tidak rela. Semoga Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa, mengabulkan doa dan permohonan kita agar pilkada Jakarta ini benar-benar berjalan dengan aman, tertib dan lancar, serta jujur dan adil. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO," tulis SBY di Facebook, Sabtu (11/2/2017). Benar saja, terdapat 14 ribu komentar yang mampir di akun Facebook purnawiran Jenderal TNI tersebut. Terdapat komentar netizen yang jadi viral di media sosial dan menduduki komentar pertama di akun suami Ani Yudhoyono tersebut. "Saya adalah voter anda slm 2 periode, Saya sangat mengagumi anda dalam kurun waktu 10 tahun ini...saya yakin stlh anda purna jadi presiden RI,nama anda makin harum. Setlh saya mengunjungi FB anda pak,saya baru tahu apa yg di bilang teman2 saya ttg anda benar adanya. Dan saat anda memposting ini dalam keterkaitan pilgub DKI,saya melihat kalimat intimidasi anda trgdp calon gub ahok,walaupun tdk menyebut namanya tapi anda menggiring pembaca trhdp ahok. Pernyataan tsb tdklah layak diutarakan oleh org sekelas anda... Dgn pernyataan tsb, tampak benar betapa takutnya anda akan kekalahan putra anda saat bertarung nanti di PILKADA AHY tdklah salah,tapi krn dia memang tdk matang dan masih sangat bau kencur di perpolitikkan,hingga saat debat terlihat betapa lucunya dia berada didalam kamera tv,menghafal dan belum terbiasa atas hiruk pikuk berpolitik,hingga AHY tampak begitu canggung atas penampilannya dalam debat Dan mnurut saya andalah faktor kesalahan utama atas AHY saat ini... Buat saya anda bukan negarawan sekelas Habibi,alm gusdur,Soeharto aplg Soekarno.... Saya tdk suka mantan presiden Megawati,tapi setlh saya melihat postingan anda ini pak,bahkan anda tdk lebih baik dibdgkan dgn Ibu Mega dimn beliau dulu mantan atasan anda. Saya org yg marah saat anda dibuli oleh alm Taufik kiemas ttg pernyataannya anda seorg jenderal cengeng....Tapi stlh lewat waktu berlalu,saya rasa tdk ada salahnya juga kalimat Alm taufik atas diri anda Krn anda banyak sekali mengeluarkan statement yg jstru keliatan bener2 cengeng Saya tdk peduli apapun ttg kasus hambalang yg sering mereka sebut,saya masih beranggapan,itu kesalahan anak buah anda atas ulah mereka sendiri... Dan skrg,saya patut kecewa atas pernyataan anda perihal postingan ini.... Sangat menyakitkan hati saya,anda bukanlah seorg negarawan yg menghargai persatuan kesatuan bangsa... Dan saya wajib mengingatkan anda... Atas ucapan anda pulalah yg mengakibatkan kekisruhan negara ini.... Saya kecewa atas ulah anda.... Dan saya rasa anda bukanlah negarawan yg akan saya ingat lagi,menyesal saya mnjadi voter anda atas pilpres kmrn.... Anda harus melihat diri anda sendiri atas kekisruhan ini....," ujar akun Facebook Sandy Patria yang mendapat balasan 498 komentar dari netizen lain. "Semua yg pak SBy paparkan ada pada diri Ahok.. sudah terbukti dan tinggal melanjutkan. Dg program Ahok yg lebih baik lagi tentu jakarta akan semakin maju. Ingatlah pak...bbrapa gubernur sblm Ahok bisa dilihat hasil kerjanya...berkat Ahok lokalisasi kali jodo di sulap jd tempat yg begitu megah & megah kelas international, sungai2 jdi bersih, koruptor tak berkutik, pendidikan makin murah & maju...dlll....ya kan Pak SBy?" ujar Rifkan Budiono. "Kriteria yang sudah disebutkan panjang lebar itu yang jelas gak ada pada diri Agus. Jangankan untuk jadi gubernur, mungkin untuk jadi RT pun dia belum pantas. Jangan sampai menyesal 5 tahun ke depan hanya gara2 salah pilih gubernur. Karena saya udah ngerasain akibatnya salah pilih presiden selama 2 periode. Bapaknya aja begitu, apalagi anaknya," timpal Awie Archuleta. Kendati demikian, ada netizen yang bersimpati dengan SBY. "Amin pak SBY. Di hati saya, anda masih yang terbaik. Anda sangat sabar dan cinta negara. Semoga Bapak dan keluarga selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. God bless u," ujar Yuli Anda. "Malau Siapapun yg jdi Gubernur Jakarta nantinya itu pasti yg terbaik Pak SBY... Jangan karena pemenangnya tidak sesuai dg keinginan kita, lgsg dijugde yg bukan2....LEGOWO," timpal Linus Nhuik. (TribunStyle/ Lilis Maryati)