Terkadang saya merasakan aneh juga bisa terjadi ratusan orang satu blok, bahkan 
termasuk RT nya tidak dapatkan undangan memilih, ... kok bisa??? Katakanlah 
terjadi keteledoran kalau tidak hendak dikatakan sabotase pihak oknum KPU yang 
hendak gagalkan salahsatu paslon, tapi, kalau warga sudah tahu HARUS terima 
UNDANGAN atau PEMBERITAHUAN TPS no.berapa tempat pemilihan, seminggu menjelang 
hari pemilihan tiba, 15 Feb. kemarin, juga belum terima, kenapa TIDAK ada yang 
menegur tanyakan KPU? Kenapa saat datang ke TPS baru mempersoalkan dan protes 
tidak bisa ikut memilih???

Kenapa KPU tidak membuat kelonggaran selonggar-longgarnya untuk menjamin setiap 
warga BISA gunakan HAK nya untuk memilih lebih dahulu? Artinya, dibuat formulir 
pemilih-khusus bagi setiap warga-Jakarta tapi TIDAK terima “UNDANGAN” memilih 
di TPS tertentu, jadi warga “pemilih” yg perlu diteliti lebih lanjut. Jadi, 
warga yang tidak terdaftar sebagai pemilih, cukup didaftar dengan tunjukkan 
KTP-warga Jakarta dan bisa menyebutkan tempat tinggal sesuai dengan TPS, 
dibolehkan lebih dahulu ikut coblos, ... ditindak TEGAS saja dengan 
hukuman-berat kalau ternyata warga itu gunakan KTP palsu, bukan penghuni alamat 
rumah yang dilaporkan atau sudah coblos di TPS lain, ... Kalau semua pendataan 
sudah masuk komputer, bahkan pada saat datang mendaftarkan di TPS juga segera 
bisa dilacak sesuai tidak data yang diajukan, kok!

Salam,
ChanCT


From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 
Sent: Thursday, February 16, 2017 10:09 AM
To: GELORA45@yahoogroups.com 
Subject: [GELORA45] Kericuhan yang Terjadi di TPS Rusun Marunda







Kericuhan yang Terjadi di TPS Rusun Marunda
 Ricuh terjadi di di TPS 036, Kelurahan Marunda, Kecamatan Clincing Jakarta 
Utara. Tirto.id/Reja 
173 Shares   Reporter: Reja Hidayat
15 Februari, 2017dibaca normal 1 menita.. Sekitar 100 warga mendatangi TPS 036 
Kelurahan Marunda, Jakarta Utara
Adu mulut terjadi antara penghuni rusun Marunda yang tidak dapat mencoblos 
dengan satpam TPS dan panwaslu di TPS 035 dan TPS 036, Kelurahan Marunda, 
Kecamatan Clincing Jakarta Utara.Ricuh di TPS Marunda
tirto.id - Kericuhan terjadi di TPS 036, Kelurahan Marunda, Kecamatan Clincing 
Jakarta Utara. Kericuhan itu diawali adu mulut antara warga penghuni rusun 
dengan satpam TPS dan panwaslu.

"Saya sudah ke TPS 036, katanya habis surat suara, terus di suruh ke TPS 035. 
Yah, sampai di sana habis juga, disuruh ke sini (TPS 036). Capek pak kami 
dimpongin, enggak ada kejelasan dari KPPS," kata Muji warga rusun Marunda blok 
8 B kepada Tirto, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Muji, pergi ke TPS 035 yang terletak diblok 6 dengan kondisi kaki 
terpincang-pincang. Kakinya patah akibat kecelakaan motor. Jarak antara TPS 035 
dan 036 sekitar 100 meter.

Bukan hanya Muji yang tak dapat mencoblos, ada ratusan orang lainnya yang tidak 
bisa mencoblos. Ketua RT 7, Rusun Marunda menyesalka n sikap penyelenggara 
pemungutan suara yang tak melibatkan rt dalam mendata warganya.

Satu TPS ini diperuntukkan untuk lima blok, tambah Feny. Ia mengatakan dalam 
satu blok ada 100 KK. Jika pasangan suami istri ikut pencoblosan maka ada 200 
jiwa yang mencoblos. Artinya jika 200 jiwa dikali 5 blok maka ada 1000 jiwa. 
Akan tetapi data TPS hanya 530 jiwa yang terdaftar DPT.

"Saya sebagai rt aja tidak dapat undangan," kesal Feni. "Jadi warga kami yang 
sisanya ke mana?," kesalnya.

Hery, 47 tahun, warga blok 8 B menyatakan hal serupa.Dia mengatakan tidak mau 
golput, mana hak kami, tanya lelaki asli Betawi. Selama 25 tahun ikut pemilu, 
baru kali ini sulit sekali untuk mencoblos.

"Jangan bilang golput, tapi kami dipersulit," tegas Hery. Kericuhan juga 
terjadi di TPS 035. Menurut Feni, persoalannya sama, tidak terdaftar DPT 
sehingga terjadi kericuhan.

Sampai berita diturunkan, kericuhan masih terjadi. Aparat keamanan tidak 
berbuat apa-apa, ada dua personil dan satu TNI. Tapi masa membludak dan sekitar 
100 warga mendatangi TPS 036. 

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan menarik lainnya 
Reja Hidayat 

(tirto.id - rej/yan)












Kirim email ke