Yang kebablasan itu partai-partai. Kalian menjual dan menunggangi Rakyat untuk bisa berkuasa. Dari kursi kekuasaan pun kerja kalian cuma menaikkan tarif & harga kebutuhan kebutuhan hidup sambil diselingi saling sikut. Setelah Gus Dur dijatuhkan, tidak ada lagi partai di pemerintahan maupun DPR yang peduli Rakyat apalagi mengurus negara ini dengan benar. Rakyat dibiarkan mengurus sendiri keperluannya selagi kalian, partai, sibuk berebut menguasai negara. Saling cakar sampai ke kader & pengikut paling dungu di lapisan terbawah. Bahkan sekarang, dalam kabinet pemerintahan yang sama pun para menterinya berjalan sendiri-sendiri dan bicara saling bertentangan.
Lucunya, tanpa pikir lagi pendukungnya langsung saja jingkrak kegirangan dikatain 'harmonis & kompak'. - Rabu 22 Feb 2017, 11:11 WIB Jokowi: DemokrasiKita Sudah Kebablasan Ray Jordan –detikNews Jakarta - Presiden Jokowi menilaidemokrasi di Indonesia sudah kebablasan. Praktik demokrasi dianggap sudahmembuka peluang munculnya artikulasi politik yang ekstrim. "Banyak yang bertanya kepada saya apakah demokrasi kita ini sudah terlalubebas dan sudah kebablasan. Saya jawab iya, demokrasi kita ini sudah terlalukebablasan," kata Jokowi dalam pidato politiknya di acara pelantikanpengurus DPP Hanura di SICC, Sentul, Bogor, Rabu (22/2/2017). Menurut Jokowi, praktik demokrasi politik saat ini sudah membuka peluangterjadinya artikulasi politik yang tak biasa. Seperti liberalisme, radikalisme,fundamentalisme, sektarianisme dan lainnya. "Serta ajaran yang lain yang bertentangan dengan ideologi kitaPancasila," kata Jokowi. "Penyimpangan praktik demokrasi itu mengambil bentuk nyata seperti yangkita lihat akhir-akhir ini seperti politisiasi SARA, ini harus kita ingatkankita hindari," kata Jokowi. Selain itu ia juga menyayangkan banyaknya peredaran fitnah, kabar bohong,saling mencaci dan menghujat. "Ini kalau kita terus-teruskan bisa menjuruskepada pecah belah bangsa kita. Saya meyakini ini menjadi ujian kita yangnantinya kalau ini kita bisa lalui dengan baik akan menjadikan kita semakindewasa, akan menjadikan kita semakin matang. Akan menjadikan kita semakin tahanuji bukan melemahkan," pungkasnya. (van/erd)