Di Jakarta neef saya pakai satu mobil dan sopir. Habis ngantar dia kerja,
sopirnya balik jemput istri neef saya, antar ke kantor.
Belakangan pindah kerja di Singapore. Di Singapore dia tidak punya mobil.
Saya tanya kok mobilnya tidak dibawa ke Singapore. Dia bilang, wah pajaknya
tinggi sekali, sedangkan dengan MRT dalam setengah jam dia sudah sampai di
kantor.
Jadi di Singapore penyelesaiannya dengan MRT, bus murah, dan pajak tinggi
untuk mobil.
Kalau taxinya jauh lebih murah dari Belanda. Kok ya bisa ?
Beberapa puluh tahun yang lalu saya dua kali di Turki. Banyak sekali taxi
dan murah luar biasa. Mobil pribadi sedikit. Ini juga cara penyelesaiannya
yang bagus, karena taxi bergerak terus, jalan2 tidak dipenuhi oleh mobil
pribadi yang diparkir yang buat jalan jadi sempit. Di Hongkong busnya murah
sekali dan bertingkat. Cepat sekali dari satu tempat ke tempat lain.

2017-02-25 7:53 GMT+01:00 'j.gedearka' j.gedea...@upcmail.nl [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
>
>
>
> http://properti.kompas.com/read/2017/02/25/105329721/di.
> jepang.transportasi.massal.lebih.populer.ketimbang.mobil.pribadi
> Di Jepang, Transportasi Massal Lebih Populer
> ketimbang Mobil Pribadi
> Sabtu, 25 Februari 2017 | 10:53 WIB
>
>    -
>    -
>    -
>    -
>    
> <http://properti.kompas.com/read/2017/02/25/105329721/di.jepang.transportasi.massal.lebih.populer.ketimbang.mobil.pribadi#komentar>
>    -
>    
> <http://properti.kompas.com/read/2017/02/25/105329721/di.jepang.transportasi.massal.lebih.populer.ketimbang.mobil.pribadi#>
>
> 28
> Shares
> www.shutterstock.com Tokyo Metro Tozai Line
>
> *JAKARTA, KompasProperti* — Transportasi massal diyakini dapat membentuk
> karakter suatu kota.
>
> Negara-negara maju biasanya telah memiliki sistem transportasi massal yang
> sudah mapan. Contohnya di Tokyo, Jepang, kota metropolitan dengan jumlah
> penduduk puluhan juta jiwa.
>
> "Tokyo ini penduduknya 30 juta (jiwa). Kalau seluruh pulau itu jumlah 120
> juta, berarti seperempat penduduk negara tersebut tinggal di Tokyo," ujar
> pengamat transportasi Irwan Prasetyo saat diskusi "Transportasi Massal
> untuk Siapa" di Planner Center, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
>
> Menurut dia, untuk mengakomodasi mobilitas penduduk, Tokyo membangun
> *subway*, atau sejenis kereta api listrik (KRL
> <http://indeks.kompas.com/tag/krl>) seperti di Jakarta.
>
> Jaringan kereta ini membuat nilai lahan-lahan di sekitar stasiun kereta
> menjadi tinggi. Pasalnya, setiap orang bergantung pada transportasi ini.
>
> Semua kalangan menggunakannya, tidak hanya pekerja biasa, tetapi juga para
> petinggi perusahaan. *Subway* ini menjadi acuan karena waktunya sangat
> tepat sampai per detiknya.
>
> "Alhasil, karena sudah kental dengan *subway*, mobil enggak populer di
> sana," sebut Irwan.
>
> Ia melanjutkan, mobil hanya dipakai pada Sabtu-Minggu saat beraktivitas
> dengan keluarga. Irwan menambahkan, Indonesia harus memiliki visi, mau
> punya kota seperti apa.
>
> "Apakah seperti Jepang yang *compact*, apa-apa dekat, dengan
> gedung-gedung vertikal. Misalnya Jalan Jenderal Sudirman jadi *hub*,
> semua tujuan ke Sudirman," jelas Irwan.
> Penulis: Arimbi Ramadhiani Editor : Hilda B Alexander
>
>
>
>
> 
>

Kirim email ke