Pada Selasa, 7 Maret 2017 3:24, "jonathango...@yahoo.com [GELORA45]" 
<GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     


Penggusuran Bulan Depan, Bukan 'April Mop' dari Ahok
Filani Olyvia, CNN IndonesiaSelasa, 07/03/2017 08:43 WIB
Petugas Satpol PP dibantu alat berat saat menggusur pemukiman yang terkena 
proyek normalisasi Sungai Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta, 28 September 2016. 
(CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Provinsi DKI 
Jakarta merencanakan melakukan penggusuran kembali terhadap sejumlah wilayah 
yang berada di bantaran Sungai Ciliwung. Sedikitnya tiga kawasan sudah dibidik 
bakal digusur pada April depan.

Rencana penggusuran menjelang berakhirnya masa jabatan Gubernur DKI Basuki 
Tjahaja Purnama atau Ahok pada Oktober mendatang itu menyasar garis sungai 
sepanjang 700 meter di kawasan Bukit Duri, mulai dari Jembatan Bukit Duri 
hingga Kompleks Perumahan Garuda Bukit Duri, Jakarta Selatan. 

Lalu, 700 meter sisi Sungai Ciliwung di kawasan Gang Arus, Cawang, Jakarta 
Timur, dan 2,5 kilometer hingga 3 kilometer sisi Sungai Sunter yang berada di 
belakang Universitas Borobudur, Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Setidaknya ada 
sekitar 5 kilometer sisi sungai yang saat ini bisa segera dimulai pengerjaannya 
pada April nanti. Proyek itu termasuk dalam upaya normalisasi sungai tersebut.

| 
Lihat juga:
Pemprov DKI Gusur Tiga Daerah Bantaran Kali Bulan Depan |

Sejauh ini berbagai persiapan sudah dilakukan secara matang untuk mengatasi 
bermacam persoalan. Mulai dari masalah pembebasan lahan, pembangunan rumah 
susun (rusun) bagi warga yang direlokasi hingga pemasangan sheet pile dan 
pembangunan parapet yaitu sejenis tembok pelindung atau pelindung jembatan. 

Bahkan, kata Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Teguh Hendrawan 
alokasi dana untuk pengerjaan proyek normalisasi sungai untuk mengatasi 
penyebab banjir di ibu kota itu sudah disiapkan. 

Tak ketinggalan sebanyak 800 unit rumah susun sudah siap untuk menampung warga 
dari tiga lokasi tadi agar April nanti bisa langsung eksekusi.

| 
Lihat juga:
Ahok Kebut Rusun untuk Tampung Warga Bantaran Kali |

"Diharapkan Maret ini sudah bisa disosialisasikan pada masyarakat (yang akan 
direlokasi). Wali kota masing-masing sudah mempersiapkan," kata Kepala Balai 
Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerja Umum Teuku 
Iskandar sendiri baru-baru ini.

| Pembuatan turap untuk normalisasi Kali Ciliwung. (CNN Indonesia/Adhi 
Wicaksono) |


Kesiapan menggusur warga di tiga daerah itu terkait pemindahan untuk tempat 
tinggal juga dikatakan Ahok. "Kami harus pindahkan 5.000-an kepala keluarga di 
bantaran Sungai Ciliwung. Tunggu penyelesaian rusun dulu," ujar Ahok saat 
ditemui di Balai Kota, pada Rabu (1/3) malam.

Warga yang tempat tinggalnya bakal digusur mengaku sampai saat ini belum 
mendapat kepastian dari pihak Pemprov DKI. "Saya belum pernah diberikan 
sosialisasi (soal relokasi)," ungkap Hasan Basri (47), warga Kelurahan Cipinang 
Melayu saat ditemui CNNIndonesia.com, Jumat (3/3). 

| 
Lihat juga:
Penggusuran Kampung Pulo, MA Menangkan Ahok |

Sedangkan warga lainnya, Ade Darwati (27), mengaku belum ada kontrak jelas dari 
Pemprov DKI  terkait bentuk ganti rugi yang akan diberikan kepada pihaknya.

Adapun Siti Rohani (54), merasa khawatir kalau dipindahkan ke rumah susun 
sederhana sewa (rusunawa) tidak akan bisa bekerja lagi sebagai penjahit 
kecil-kecilan karena kehilangan pelanggan. 

Sebagian warga di wilayah yang ditargetkan untuk digusur itu, bisa jadi tengah 
menunggu apa yang akan dilakukan pemerintah daerah pada April nanti--dan sama 
sekali bukan lelucon.

Ahok dan Penggusuran Kampung Pulo

Menyusul rencana penggusuran tiga wilayah tersebut, Mahkamah Agung dalam 
keputusannya yang termuat dalam situs MA, Senin (6/3), menolak kasasi yang 
diajukan oleh warga korban penggusuran di Kampung Pulo, Jakarta Timur, pada 
Agustus 2015. MA menganggap tak ada aturan yang dilanggar oleh Gubernur DKI 
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika merelokasi warga Kampung Pulo 
pada 2015 lalu. 

Sebelumnya Pemerintah Kota Jakarta Timur meminta warga di Kampung Pulo RT 
015/03, Kampung Melayu, untuk mengosongkan rumahnya karena di wilayah itu akan 
dijadikan daerah aliran sungai guna mengatasai banjir di Jakarta, dan tak ada 
satu bukti warga mempunyai kepemilikan atas tanah. Warga yang menolak 
dipindahkan dengan alasan telah mendiami kawasan itu turun temurun sejak 1927 
silam, melakukan perlawanan dengan menempuh jalur hukum.

| 
Lihat juga:
'Kalau Air Seleher, Kami Baru Geser' |

Pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta yang sempat ikut mendampingi warga 
dalam menolak penggusuran menyatakan kecewa dengan putusan MA tersebut. Yunita 
dari LBH Jakarta menilai relokasi warga di kawasan itu sebagai bentuk 
penggusuran paksa karena tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Kalau ada penggusuran harusnya ada prosesnya, baik sebelum mau pun setelah 
penggusuran. Seperti mesti ada musyawarah,” ujar Yunita kepada 
CNNIndonesia.com, Senin.

Menurut LBH Jakarta, dalam proses penggusuran tersebut setiap warga perlu 
mendapat kompensasi seperti ganti rugi karena sudah menempati daerah tersebut 
sejak berpuluh-puluh tahun. Hal tersebut sesuai dengan aturan 
perundang-undangan seperti UU Agraria.

| Alat berat dipakai untuk merobohkan rumah warga dalam upaya pemindahan paksa. 
(CNN Indonesia/Eky Wahyudi) |



| 
Lihat juga:
Ada 89 Warga Kampung Pulo Pertimbangkan 'Lawan' Ahok Kembali |

Kuasa hukum warga, Vera Soemarwi menyatakan pihaknya mempertimbangkan upaya 
Peninjauan Kembali terkait dengan dugaan kekhilafan hakim dalam putusan itu, 
baik di tingkat kasasi maupun Pengadilan Tinggi PTUN. Di antaranya penggunaan 
Pasal 110 dan Pasal 123 ayat 1 Undang Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang 
Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang PTUN. 

Vera mengatakan penggunaan kedua pasal itu adalah salah karena tak ditemukan 
dalam UU PTUN terbaru. “Ada kekhilafan majelis hakim dan dilanggengkan MA. Kami 
mempertimbangkan PK namun harus dibicarakan dahulu,” kata Vera ketika 
dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin.


(obs/asa)
  #yiv6688722774 #yiv6688722774 -- #yiv6688722774ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-mkp #yiv6688722774hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mkp #yiv6688722774ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mkp .yiv6688722774ad 
{padding:0 0;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mkp .yiv6688722774ad p 
{margin:0;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mkp .yiv6688722774ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-sponsor 
#yiv6688722774ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-sponsor #yiv6688722774ygrp-lc #yiv6688722774hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-sponsor #yiv6688722774ygrp-lc .yiv6688722774ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6688722774 #yiv6688722774actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6688722774
 #yiv6688722774activity span {font-weight:700;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv6688722774 #yiv6688722774activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6688722774 #yiv6688722774activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv6688722774 #yiv6688722774activity span 
.yiv6688722774underline {text-decoration:underline;}#yiv6688722774 
.yiv6688722774attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv6688722774 .yiv6688722774attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv6688722774 .yiv6688722774attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv6688722774 .yiv6688722774attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6688722774 .yiv6688722774attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv6688722774 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv6688722774 .yiv6688722774bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6688722774 
.yiv6688722774bold a {text-decoration:none;}#yiv6688722774 dd.yiv6688722774last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6688722774 dd.yiv6688722774last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6688722774 
dd.yiv6688722774last p span.yiv6688722774yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv6688722774 div.yiv6688722774attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv6688722774 div.yiv6688722774attach-table 
{width:400px;}#yiv6688722774 div.yiv6688722774file-title a, #yiv6688722774 
div.yiv6688722774file-title a:active, #yiv6688722774 
div.yiv6688722774file-title a:hover, #yiv6688722774 div.yiv6688722774file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv6688722774 div.yiv6688722774photo-title a, 
#yiv6688722774 div.yiv6688722774photo-title a:active, #yiv6688722774 
div.yiv6688722774photo-title a:hover, #yiv6688722774 
div.yiv6688722774photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv6688722774 
div#yiv6688722774ygrp-mlmsg #yiv6688722774ygrp-msg p a 
span.yiv6688722774yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv6688722774 
.yiv6688722774green {color:#628c2a;}#yiv6688722774 .yiv6688722774MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv6688722774 o {font-size:0;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774photos div {float:left;width:72px;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv6688722774
 #yiv6688722774reco-category {font-size:77%;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774reco-desc {font-size:77%;}#yiv6688722774 .yiv6688722774replbq 
{margin:4px;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-mlmsg select, #yiv6688722774 input, #yiv6688722774 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-mlmsg pre, #yiv6688722774 code {font:115% 
monospace;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-mlmsg #yiv6688722774logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-msg 
p#yiv6688722774attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-reco #yiv6688722774reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-sponsor 
#yiv6688722774ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-sponsor #yiv6688722774ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-sponsor #yiv6688722774ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv6688722774 #yiv6688722774ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv6688722774 
#yiv6688722774ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv6688722774 

   

Kirim email ke