http://www.antaranews.com/berita/619101/masyarakat-adat-di-amerika-selatan-punya-jantung-tersehat-i
<http://www.antaranews.com/berita/619101/masyarakat-adat-di-amerika-selatan-punya-jantung-tersehat-ini-sebabnya>
ni-sebabnya
<http://www.antaranews.com/berita/619101/masyarakat-adat-di-amerika-selatan-punya-jantung-tersehat-ini-sebabnya>
*Masyarakat adat di Amerika Selatan punya
*
*jantung tersehat, ini sebabnya*
Senin, 20 Maret 2017 10:17 WIB | 1.255 Views
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Masyarakat adat di Amerika Selatan punya jantung tersehat, ini sebabnya
Hari Jantung Se-Dunia 2015 Anak-anak menunjukkan poster bertema
kesehatan jantung saat peringatan Hari Jantung Se-Dunia 2015 yang
diadakan oleh Yayasan Jantung Indonesia di, Jakarta, Minggu (27/9).
Peringatan tersebut mengangkat tema "Jantung Sehat untuk Semua",
bertujuan mencegah kecenderungan penyakit Kardiovaskular (jantung) yang
mulai terjadi di usia lebih muda dibandingkan waktu sebelumnya. (ANTARA
FOTO/Yudhi Mahatma) ()
Jakarta (ANTARA News) - studi belum lama ini menyebut bahwa masyarakat
Tsimane, bagian dari populasi Amazon Bolivia, Amerika Selatan memiliki
risiko terkena aterosklerosis koroner (pengerasan pembuluh darah)
terendah dibandingkan populasi masyarakat lainnya.
Dalam studi yang dipublikasikan the Lancet itu, peneliti mengungkapkan
gaya hidup sehat masyarakat setempat menjadi salah satu alasannya.
"Gaya hidup diet rendah lemak jenuh, konsumsi karbohidrat kaya serat
yang tinggi, berbarengan dengan konsumsi ikan, tidak merokok dan aktif
sepanjang hari terbukti membantu mereka mengenyahkan pengerasan arteri
jantung," ungkap ahli antropologi dari University of New Mexico, USA,
Profesor Hillard Kaplan.
Meskipun gaya hidup Tsimane sangat berbeda dari masyarakat kontemporer,
namun gaya hidup itulah yang membantu jantung mereka tetap sehat.
Masyarakat di sana, hanya menghabiskan 10 persen waktunya bersantai
(tidak bergerak aktif). Para pria biasanya menghabiskan waktu 6-7 jam
per harinya melakukan aktivitas sementara para perempuan sekitar 4-6 jam.
Biasanya sebagian besar waktu mereka gunakan untuk berburu, bertani dan
memancing.
Masyarakat Tsimane umumnya mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat
(72 persen), termasuk makanan kaya serat seperti nasi, pisang, ubi kayu,
jagung, kacang-kacangan dan buah-buahan.
Baca juga: (*Jangan lewatkan sarapan agar jantung tetap sehat*
<http://www.antaranews.com/berita/610291/jangan-lewatkan-sarapan-agar-jantung-tetap-sehat?utm_source=fly&utm_medium=related&utm_campaign=news>)
Konsumsi protein juga merupakan bagian dari diet mereka (14 persen
diet). Umumnya masyarakat setempat mengonsumsi protein hewani, yakni 38
gram lemak setiap hari, termasuk 11 gram lemak jenuh dan samasekali tak
ada lemak trans.
Warga Tsimane bahkan jarang merokok.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan para ahli, diketahui 85 persen
masyarakat Tsimane (596 dari 705 orang) berusia 40-94 tahun tak memiliki
risiko terkena penyakit jantung. 89 orang (13 persen) memiliki risiko
rendah dan hanya 20 orang (3 persen) yang berisiko tinggi mengalami
penyakit jantung.
Bukan hanya risiko terkena penyakit jantung, kadar glukosa dalam darah,
kolesterol dan tekanan darah masyarakat Tsimane juga Para peneliti juga
mencatat bahwa risiko terkena aterosklerosis koroner tetap rendah
sekalipun sebagian dari mereka mengalami peradangan (360 dari 705 orang).
"Pemikiran konvensional adalah peradangan meningkatkan risiko penyakit
jantung. Namun, peradangan umum untuk Tsimane tidak berhubungan dengan
peningkatan risiko penyakit jantung, " kata Profesor Randall Thompson,
ahli jantung dari Saint Luke's Mid America Heart Institute, USA, seperti
dilansir alphagalileo.org <http://alphagalileo.org>.
Baca juga: (*Gerhana "cincin api" meliputi Afrika dan Amerika Selatan*
<http://www.antaranews.com/berita/614779/gerhana-cincin-api-meliputi-afrika-dan-amerika-selatan>)
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2017