Pada Selasa, 28 Maret 2017 5:04, "'Chan CT' sa...@netvigator.com 
[GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
 

     TIDAK MENGERTI apa maksudnya? Apakah pabrik semen itu sudah beroperasi 
sebelum keputusan MA itu dicabut? Padahal kenyataan gub. Ganjar memutuskan 
menunda peresmian pabrik semen Rembang itu! Lebih dahulu minta para ahli 
pro-kontra membuat KESIMPULAN ilmiahnya, ... dimana bisa dikatakan melanggar 
keputusan MA?  From: jonathango...@yahoo.com [GELORA45] Sent: Tuesday, March 
28, 2017 10:03 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com Subject: RE: [GELORA45] Medan 
Ikut Dipasung Semen!   
Kalau "Patuhi Keputusan MA" itu tidak salah, kenapa kok tidak dijalankan? 

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :

Siapa yg bilang "Patuhi Keputusan MA itu salah?Gebleknya minta ampun. Katanya 
manusia?!!Ane bilang ente sembunyi diketiak MA. Yang ente mau serang itu 
Jokowi. Ente pura2 bela petani kendeng. Orang yg bela petani kendeng, sudah 
kerja dilapangan.Mereka tujuannya bukan menunggu hasil putusan MA. Yang 
diperjuangkan mereka adalah keadilan buat rakyat kendeng.Kalau putusan MA 
dibatalkan dan dibikin putusan2 hukum lainnya, pejuang2 sejati ini akan terus 
berjuang. Bukan seperti ente yg teriak2 disini dan selesai di putusan MA saja. 
Ente ini bukan pejuang!Ente itu hanya tukang teriak2!Teriakannya ente itu pake’ 
bumbu bashing Jokowi!Ente ndak mikirn rakyat indonesia!Ente hanya mikirin diri 
sendiri dan mau jadi pahlawan HAM, demokrasi dll! Nesare  From: 
GELORA45@yahoogroups.com [mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Sunday, March 26, 2017 12:45 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: RE: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen!  Terus dimana salahnya 
"Patuhi Keputusan MA?"

kutipan:Solusi putusan MA itu adalah solusi bangsa dan negara Indonesia!

---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote :Hehehehehe. Sembunyi 
diketiak MA nih yeah! Oh ya kalau kasus kendeng ini memang putusan MA ini benar 
dan adil.Kalau misalnya kasus2 lain dimana putusan MA salah, gimana? Bukan ini 
solusinya ente! Solusi putusan MA itu adalah solusi bangsa dan negara 
Indonesia! Ente itu tidak pernah mempersoalkan solusi, tujuan ente itu kritik, 
caci maki dll. Pas disini ada solusi makanya dipake. Coba lihat kritik dan caci 
makinya ente itu ke ganjar dan Jokowi.Persoalan kendeng itu adalah masalah BUMN 
vs. rakyat.Ganjar itu pemimpin daerah mencoba menengahi.Jokowi sebagai presiden 
memonitor lebih jauh lagi dalam melihat persoalan bangsa kami. Ente itu kan mau 
bashing urusan Indonesia saja. Ini tujuan ente!Solusi tidak penting buat ente! 
Jadi jangan pake’ putusan MA dan sembunyi dibelakang putusan MA.Jadi jangan 
mengkontradiksikan antara putusan MA dengan ganjar dan Jokowi! Ini persoalan di 
Indonesia. Jangan ente2 panas2in dan kompori itu dengan membenturkan rakyat dan 
pemimpin2 indonesia.Kami rakyat Indonesia dapat mengatur negara dan bangsa 
kami.Solusi putusan MA itu adalah produk negara kami.Jangan ente klaim sebagai 
solusi ente! Ngerti juga ndak urusan kendeng ini!Hanya mau sok jadi pahlawan 
HAM, teriak2 dan maki2 ganjar dan Jokowi tanpa dasar!Perjuangan rakyat kendeng 
jangan dikerdilkan dengan menista ganjar dan Jokowi!Sekali lagi ini urusan 
dalam negerinya NKRI! Nesare  From: GELORA45@yahoogroups.com 
[mailto:GELORA45@yahoogroups.com] 
Sent: Saturday, March 25, 2017 11:24 PM
To: GELORA45@yahoogroups.com
Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! 
Pemecahannya sederhana saja, pada dasarnya telah diadili dan ditinjau Mahkamah 
Agung, patuhi Keputusan Mahkamah Agung.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :Bung Goei, ... bung TIDAK 
mengajukan jalan keluar terbaik dengan adanya kontradiksi yang saya ajukan, 
disatu pihak SEMEN dibutuhkan dan dipihak lain kehidupan RAKYAT Kendeng bisa 
lebih baik! Saya berpendapat, kita tidak usah mempersoalkan kronologi rinci 
ijin pabrik semen Rembang itu, tidak PENTING dan kita bisa terbelok oleh 
pemberitaan yang tidak akurat! Bukankah kenyataan Gub. Ganjar juga sudah 
menyatakan peresmian pabrik semen DITUNDA dahulu, sementara ahli-ahli masalah 
pencemaran lingkungan yang pro-kontra itu meneruskan perdebatannya dan bisa 
mengambil KESIMPULAN ilmiah! Bagi saya yang lebih PENTING, kesejahteraan dan 
kesehatan rakyat, khususnya disekitar pabrik semen itu bisa terangkat lebih 
baik kalau memang harus ada pabrik semen itu! Jangan sampai terjadi sebaliknya 
lebih menderita apalagi belum apa-apa sudah jatuh korban dengan lancarkan 
aksi-aksinya! Itu saja, ... Salam,ChanCT  From: Jonathan Goeij Sent: Saturday, 
March 25, 2017 11:15 PMTo: Chan CT ; GELORA45@yahoogroups.com ; Tatiana 
Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Bung Chan coba anda 
terangkan bagaimana bisa anda katakan "tentu Gub. Ganjar terakhir ini 
menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan masalah 
pencemaran yang terjadi" padahal jarak pencabutan ijin dengan dikeluarkannya 
ijin baru hanya beberapa hari. Apa yg membuat anda yakin? kutipan:Bung Chan, 
saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari timeline 
yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak akan ada 
pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.- Pertengahan 
January MA memenangkan warga Kendeng.- Pertengahan February Gubernur Jateng 
mencabut ijin pabrik semen.- Hanya berkisar beberapa hari bulan Feb ruary itu 
juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) dikeluarkan. 
On Friday, March 24, 2017 7:30 PM, Chan CT <sadar@...> wrote: Aacch, ... ini 
NAMPAK JELAS komentar orang2 yang TIDAK BERHASIL menangkap apa yang diutarakan 
orang lain, dan, ... semua dipersepsikan sesuai dengan pemikiran, perasaan dan 
kesimpulan subjektive yang sudah terlebih dahulu ada dikepalanya! Dengan 
serampangan orang dituding pembela konglomerat, ... tidak berpihak rakyat 
jelata yang berjuang untuk HIDUP dan KEADILAN! Padahal, ... saya baru saja 
tahu, ternyata pabrik Semen yang dibangun di Kendeng itu BUMN! Lalu, ... dengan 
gampang2an menuding saya hanya pembela Jokowi, dan masalah HUKUM bisa saja 
di-twist! Hehehee, ... Padahal kalau membaca dengan sedikit teliti saja apa 
yang sudah saya ajukan dengan jelas itu, anak SR juga bisa mengerti maksud saya 
sesungguhnya! Yaitu, menemukan jalan keluar yang terbaik kontradiksi yang 
dihadapi, disatu pihak SEMEN dibutuhkan untuk pembangunan dan dipihak lain 
kehidupan RAKYAT Desa Kendeng harus diperhatikan dan masalah pencemaran HARUS 
terpecahkan! Kalau saja keputusan MA tahun yl. mencabut ijin pabrik Semen di 
Rembang itu karena dianggap merusak lingkungan, .. tentu Gub. Ganjar terakhir 
ini menentukan pabrik Semen itu boleh beroperasi sudah ada jalan pemecahan 
masalah pencemaran yang terjadi. Dan, ... kalau saja penduduk Kendeng masih 
merasa BELUM terpecahkan, merasa pencemaran masih terjadi, atau BELUM ada 
jaminan apa yang dinyatakan, yaa, yang diajukan sebagai TUNTUTAN aksi mereka 
BUKTIKAN dahulu! Bukan TOLAK pabrik SEMEN! Lalu, apa yang akan terjadi kalau 
Gub Jateng Ganjar sudah kembali memulihkan ijin pabrik Semen, dengan perbaikan 
yang dilakukan, sedang Jokowi selaku Presiden secara serampangan TETAP 
menentang??? Dan begitu baru dikatakan membela dan berpihak pada RAKYAT? Kalau 
dilempar kembali pada Gub.Ganjar jadi membela konglomerat, oouh bukan, ... 
keputusan Gub. hanya membela BUMN??? Lalu, kalau kebutuhan SEMEN sudah lebih 
mendesak untuk pembangunan infrastruktur yang harus dijalankan, ... bukan 
membela kepentingan RAKYAT dan NEGARA? Lalu? Ambil saja jalan gampang, tetap 
IMPORT saja! Atau HENTIKAN saja semua program pembangunan, ... begitu jalan 
pikiran kalian! Sekarang coba perhatikan, dan bandingkan usaha kerja 
perseorangan yang selama ini dikerjakan penduduk Kendeng (kaum lelaki) dalam 
menambang gamping untuk membuat batu-bata apakah poencemaran yang terjadi lebih 
baik dari PABRIK SEMEN??? Kalau saja kenyataan pencemaran yang terjadi dengan 
pabrik semen jauh lebih baik, bukankah JUGA HARUS ditemukan jalan kaluar yang 
baik bagi kaum lelaki yang akan kehilangan mata-pencahariannya? Lalu, untuk 
kelangsungan HIDUP penduduk Kendeng lebih baik, kenapa tidak berpikir menemukan 
tanah ladang disekitar yang lebih baik sebgagai GANTI tanah-tandus yang 
dibangun pabrik atau bahkan tanah sekitar pabrik yang PASTI akan tercemar itu!  
Salam,ChanCT  From: jonathangoeij@... [GELORA45] Sent: Saturday, March 25, 2017 
8:28 AMTo: GELORA45@yahoogroups.com Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung 
Semen!   Kelihatannya beliau nderek penguasa atau dalam hal ini nderek Jokowi, 
terlihat begitu mengetahui rencananya Jokowi akan meresmikan pabrik semen itu 
bulan depan maka nada pembicaraan sudah berubah lagi.

Masalah supremasi hukum bagi beliau kelihatannya masa bodoh amat, bisa di-twist 
sedikitlah.   Btw PT Semen Indonesia tbk itu BUMN, jadi sebenarnya keputusan 
akhir ditangan Presiden melalui Menteri BUMN sebagai kuasa pemegang saham 
dominan.

---In GELORA45@yahoogroups.com, <jetaimemucho1@...> wrote :Emangnya anda baru 
tahu kalau omongan si Chan selalu KOSONG? Dan selalu menunjukkan kecongkakan!!! 
Sok tahu! Lebih tahu dari pada massa yang berjuang di lapangan kongkrit!! 
Ketika soal buruh migran juga begitu. Chan merasa lebih tahu apa yang 
SEHARUSNYA dituntut oleh buruh migran. Sekarang kembali dia menunjukkan 
kesombongannya. Dia merasa lebih tahu dari pada kaum tani dan komunitas 
Kendeng! Dia selalu merasa tuntutan massa BERLEBIHAN, TERLALU TINGGI, 
KEBABLASAN, TAK SESUAI DENGAN KEKUATANNYA. Chan tidak akan pernah mengerti 
perjuangan massa, karena dia tidak berada dipihak massa, dia selalu ada di 
pihak pengusaha, pemodal dan penguasa!!! Maka logikanyapun sudah terbalik. Dia 
tidak akan bisa mengikuti dan mengerti logika massa yang berjuang kongkrit 
memperjuangkan kelangsungan hidupnya. Bagi dia modal pertama-tama harus 
diselamatkan.....kalau bisa diperbaikilah sedikit-se dikit di sana sini untuk 
menghibur orang yang protes....tapi jangan ditolak pertambagannya dan 
pabriknya... sayang dong modal yang sudah dikeluarkan!!! Pengusaha tidak boleh 
rugi!! Itulah logikanya!!    On Thursday, March 23, 2017 4:01 PM, "Jonathan 
Goeij jonathangoeij@... [GELORA45]" <GELORA45@yahoogroups.com> wrote:    Bung 
Chan, saya rasa omongan anda itu kosong belaka hanya sekedar basa basi. Dari 
timeline yg ada juga sudah terlihat tidak ada perubahan ataupun jaminan tidak 
akan ada pencemaran lingkungan, mata-air2 itu ya tetap akan tercemar.- 
Pertengahan January MA memenangkan warga Kendeng.- Pertengahan February 
Gubernur Jateng mencabut ijin pabrik semen.- Hanya berkisar beberapa hari bulan 
Feb ruary itu juga ijin baru (yg pada dasarnya sama dengan sedikit modifikasi) 
dikeluarkan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :TIDAK BEGITU 
dalam memandang masalah, ...! Pertama, TENTU kelangsungan KEHIDUPAN PETANI 
setempat harus TETAP dijamin bahkan bisa terangkat lebih baik, artinya 
kehidupan mereka sebagai PETANI kalau perlu diberi tanah disekitar dengan 
kondisi lebih baik! Dan masalah pengairan harus diperbaiki, ... itu kekuatiran 
petani setelah bangun pabrik semen, sumber air mereka hilang!; kedua, menuntut 
adanya jaminan pabrik semen ramah lingkungan, mengatasi pencemaran yang 
terjadi, ... Inilah yang seharusnya menjadi TUNTUTAN AKSI penduduk Kendeng!    
From: Tatiana LukmanSent: Thursday, March 23, 2017 5:44 PMTo: Chan CT ; 
Yahoogroups ; DISKUSI FORUM HLD ; GELORA_InCc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; 
Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; 
Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; 
Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... ; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic 
Service Indonesia] ; C. Manuputty ; octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; 
denise_zaitun@...Subject: Re: [GELORA45] Medan Ikut Dipasung Semen! Inilah 
reaksi orang yang sudah mendarah daging terobsesi dengan "pembangunan" model 
neoliberal, pembangunan kapitalis, semuanya harus pakai semen, beton dsbnya. 
Dia tidak mengerti petani be rani mempertaruhkan nyawanya karena mereka membela 
kelangsungan kehidupannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk 
anak cucu dan hari depan rakyat dan bangsa. Dalam kamus kaum tani tidak ada 
kata "kebablasan" dalam aksi protesnya. Mereka mengerti dan tahu konsekwensi 
perjuangannya. Itulah bedanya dunianya orang pro kapitalis dan dunianya kaum 
tani, pandangan dan sikapnya pasti bertentangan 180 derajad. On Thursday, March 
23, 2017 2:21 AM, Chan CT <sadar@...> wrote: Entah bagaimana satu perjuangan 
demi KEADILAN, KEMANUSIAAN itu seharusnya dilancarkan sebaik-baiknya! Saya 
merasa aksi-aksi menentang pabrik SEMEN di Kendeng/Rembang kebablasan dan 
berakibatkan seorang Srikandi jatuh korban! Sekarang berlanjut di Medan. Apa 
sesungguhnya yang harus ditentang dengan pabrik semen itu, padahal kenyataan 
SEMEN sangat dibutuhkan untuk pembangunan, ...! Apa jadinya kalau dimana-mana 
pabrik SEMEN itu ditentang dan diboikot beroperasi diseluruh Nusantara??? 
Bagaimana bisa mem bangun gedung, jalan, jembatan dll. kalau tidak ada semen, 
kecuali teknologi baru menemukan bahan lain yang lebih baik. Atau, ... ambil 
jalan paling mudah, IMPORT saja! Biar bangsa lain saja yang menghadapi 
pencemaran, kerusakan lingkungan dari pabrik SEMEN yang terjadi? Kalau saja 
masalah kerusakan lingkungan yang jadi masalah, kenapa TIDAK MENUNTUT pengusaha 
menghilangkan atau setidaknya memperkecil pencemaran, kerusakan lingkungan yang 
terjadi dengan pabrik SEMEN itu??? Jadi, BUKAN menentang dan menuntut pabrik 
semen itu dihentikan beroperasi! Saya perhatikan didaerah Kendeng sana adalah 
gunung berbatu, ... orang lokal semula membuatnya jadi batu-bata, itulah mata 
pencaharian kaum lelaki disana. Dan, karena pembangunan gedung akhirnya lebih 
banyak harus gunakan semen, tidak lagi dengan batu-bata, yaa, adalah 
perkembangan wajar yang terjadi, daerah gunung berbatu itu dibangun pabrik 
semen! Itulah yang juga terjadi didekat Shen Zhen yang saya kebetulan ketahui, 
dimana daerah pegunungan berbatu yang semula menghasilkan batu-bata, diakhir 
tahun 80-an berubah menjadi pabrik SEMEN! Hanya saja saya tida k tahu bagaimana 
mereka mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi dengan pabrik semen 
itu, ... yang PASTI penduduk lokal hidup cukup makmur dan sehat! Jadi, mestinya 
bukan menentang dan menuntut pabrik SEMEN itu berhenti, tapi menemukan SOLUSI 
terbaik dan MENUNTUT mengatasi polusi, pencemaran lingkungan yang terjadi! Sama 
halnya dengan pencemaran SAMPAH, berbau menyengat yang sangat tidak sedap dan 
dikuatirkan merusak kesehatan itu, karena lokasi pembuangan sampai 
diperhitungkan dalam 5 tahun kedepan akan penuh, jadi pemerintah HK harus mene 
ntukan dengan cepat wilayah baru pembuangan sampah, atau kembali membangun 
tungku pembakaran sampah yang lebih 20 tahun yl. dihentikan beroperasi, karena 
dituding membuat polusi itu! Saat dirundingkan di legislatif, disini ditentang, 
disana juga ditentang, TIDAK ada wakil wilayah yang mau menerima disekitarnya 
jadi tempat pembuangan sampah! Sementara belum bisa juga diputuskan, akhirnya 
Dept. Pekerjaan-Umum memutuskan, setiap rumah HARUS mengurangi sampah sedapat 
mungkin! Caranya? Pembuangan sampah harus gunakan kantong sampah khusus yang 
didapatkan dengan membayar, sesuai besar kecil kantong sampah itu! Itulah jalan 
keluar singkat, kalau disini ditentang, disana juga ditentang, sedang SAMPAH 
tidak mungkin dihentikan, ...! Bukan menemukan solusi terbaik mengatasi polusi 
SAMPAH yang terjadi, ... karena memang SAMPAH pasti terjadi dan harus ada 
pemecahannya!Salam,ChanCT  From: Tatiana Lukman jetaimemucho1@... 
[GELORA45]Sent: Thursday, March 23, 2017 4:06 AMTo: Yahoogroups ; DISKUSI FORUM 
HLD ; GELORA_InCc: Jonathan Goeij ; Lusi.D ; Roeslan ; Rachmat Hadi-Soetjipto ; 
Daeng ; Gol ; Harry Singgih ; Mitri ; Lingkar Sitompul ; Ronggo A. ; Ajeg ; 
Farida Ishaja ; Marsiswo Dirgantoro ; Billy Gunadi ; writejohan@... ; indo1@... 
; Karma I Nengah [PT. Altus Logistic Service Indonesia] ; C. Manuputty ; 
octaviasyafarwati@... ; Oman Romana ; denise_zaitun@...Subject: [GELORA45] 
Medan Ikut Dipasung Semen!  Medan Ikut Dipasung Semen!HENTIKAN PEMBANGUNAN 
PABRIK SEMEN DI REMBANG!Permasalahan pembangunan pabrik semen di Rembang 
semakin menampakkan watak anti rakyat dari pemerintahan baik di tingkat pusat 
maupun daerah. Jokowi dan Ganjar Pranowo tidak menunjukkan itikad baiknya untuk 
menghentikan pembangunan pabrik semen tersebut yang bermasalah secara ekologis, 
hukum, ekonomi. Atas dasar itu, FMN Cabang Medan akan melaksanakan dan mengajak 
kawan-kawan dalam AKSI DIAM DAN COR KAKI sebagai bentuk dukungan terhadap 
petani-petani kendeng dan kecaman terhadap pemerintahan yang bersikeras 
melanjutkan pembang unan.Aksi dilaksanakan pada
Tempat : Bundaran SIB< br id="yui_3_16_0_ym19_1_1490199108409_51787">Waktu : 
Kamis, 23 Maret 2017
Pukul : 16.30 - selesaiSiapapun boleh terlibat, karena siapapun berhak 
melindungi ibu bumi nya , karena manusia pun masih makan nasi, tidak makan 
semen!CP : 0853-7275-8323     #yiv5822922358 #yiv5822922358 -- 
#yiv5822922358ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 
0;padding:0 10px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mkp hr {border:1px solid 
#d8d8d8;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mkp #yiv5822922358hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mkp #yiv5822922358ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mkp .yiv5822922358ad 
{padding:0 0;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mkp .yiv5822922358ad p 
{margin:0;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mkp .yiv5822922358ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-sponsor 
#yiv5822922358ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-sponsor #yiv5822922358ygrp-lc #yiv5822922358hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-sponsor #yiv5822922358ygrp-lc .yiv5822922358ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv5822922358 #yiv5822922358actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv5822922358
 #yiv5822922358activity span {font-weight:700;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv5822922358 #yiv5822922358activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv5822922358 #yiv5822922358activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv5822922358 #yiv5822922358activity span 
.yiv5822922358underline {text-decoration:underline;}#yiv5822922358 
.yiv5822922358attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv5822922358 .yiv5822922358attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv5822922358 .yiv5822922358attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv5822922358 .yiv5822922358attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv5822922358 .yiv5822922358attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv5822922358 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv5822922358 .yiv5822922358bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv5822922358 
.yiv5822922358bold a {text-decoration:none;}#yiv5822922358 dd.yiv5822922358last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5822922358 dd.yiv5822922358last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv5822922358 
dd.yiv5822922358last p span.yiv5822922358yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv5822922358 div.yiv5822922358attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv5822922358 div.yiv5822922358attach-table 
{width:400px;}#yiv5822922358 div.yiv5822922358file-title a, #yiv5822922358 
div.yiv5822922358file-title a:active, #yiv5822922358 
div.yiv5822922358file-title a:hover, #yiv5822922358 div.yiv5822922358file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv5822922358 div.yiv5822922358photo-title a, 
#yiv5822922358 div.yiv5822922358photo-title a:active, #yiv5822922358 
div.yiv5822922358photo-title a:hover, #yiv5822922358 
div.yiv5822922358photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv5822922358 
div#yiv5822922358ygrp-mlmsg #yiv5822922358ygrp-msg p a 
span.yiv5822922358yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv5822922358 
.yiv5822922358green {color:#628c2a;}#yiv5822922358 .yiv5822922358MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv5822922358 o {font-size:0;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358photos div {float:left;width:72px;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358photos div div {border:1px solid 
#666666;height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv5822922358
 #yiv5822922358reco-category {font-size:77%;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358reco-desc {font-size:77%;}#yiv5822922358 .yiv5822922358replbq 
{margin:4px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-mlmsg select, #yiv5822922358 input, #yiv5822922358 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-mlmsg pre, #yiv5822922358 code {font:115% 
monospace;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-mlmsg #yiv5822922358logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-msg 
p#yiv5822922358attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-reco #yiv5822922358reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-sponsor 
#yiv5822922358ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-sponsor #yiv5822922358ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-sponsor #yiv5822922358ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv5822922358 #yiv5822922358ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv5822922358 
#yiv5822922358ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv5822922358 

   

Kirim email ke