Ahok: KJP Plus Merusak Mental Anak 
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/28/10351801/ahok.kjp.plus.merusak.mental.anak
 
 
 Selasa, 28 Maret 2017 | 10:35 WIB

 

 

 

 Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mengunjungi 
warga di Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/3/2017).

 

 JAKARTA, KOMPAS.com
 
  - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 
http://indeks.kompas.com/tag/basuki.tjahaja.purnama atau Ahok 
http://indeks.kompas.com/tag/ahok menyebut Kartu Jakarta Pintar 
http://indeks.kompas.com/tag/kartu.jakarta.pintar (KJP) Plus yang diusung oleh 
pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor pemilihan tiga DKI Jakarta Anies 
Baswedan http://indeks.kompas.com/tag/anies.baswedan-Sandiaga Uno 
http://indeks.kompas.com/tag/sandiaga.uno dapat merusak mental warga, terutama 
anak-anak. 
 Pasalnya, dana yang terdapat dalam KJP dapat ditarik tunai. Sedangkan Pemprov 
DKI Jakarta di bawah kepeminpinan Ahok http://indeks.kompas.com/tag/ahok 
menerapkan transaksi non tunai dan KJP tak dapat ditarik tunai untuk 
menghindari penyalahgunaan.
 "KJP Plus merusak mental anak karena mau dikasih kontan, orang enggak mau 
sekolah pun dikasih KJP. KJP itu justru mendorong orang untuk mau sekolah, kami 
terbitkan KJP untuk mencegah orang putus sekolah," kata Ahok 
http://indeks.kompas.com/tag/ahok, di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Senin 
(27/3/2017) malam.
 Adapun KJP Plus juga direncanakan akan diberikan kepada peserta Paket A, dan 
lain-lain. Menurut Ahok http://indeks.kompas.com/tag/ahok, Pemprov DKI Jakarta 
lebih memilih memberi usaha kepada peserta paket dengan pembagian untung 80:20.
 Baca: Ahok: Saya Enggak Ngerti KJP Plus, Plusnya Apa ya? 
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/11/25/14002821/ahok.saya.enggak.ngerti.kjp.plus.plusnya.apa.ya.
 Selain itu, ia menegaskan tak akan memberi uang tunai kepada anak-anak. Sebab, 
uang itu kerap disalahgunakan untuk membeli rokok, handphone, atau 
disalahgunakan pihak lainnya. Sebab, dana KJP seharusnya digunakan untuk 
keperluan sekolah dan membeli bahan pokok.
 "Kalau belanja pakai KJP harus digesek (debet), supaya kami tahu datanya. Ini 
harus mendidik," kata Ahok http://indeks.kompas.com/tag/ahok.
 Ahok http://indeks.kompas.com/tag/ahok memastikan pengubahan aturan mengenai 
penggunaan KJP akan menguntungkan dirinya pada kontestasi Pilkada DKI 
http://indeks.kompas.com/tag/pilkada.dki.jakarta.2017 Jakarta 2017. Terlebih 
jika ia membuat aturan bahwa KJP dapat ditarik tunai. Hanya saja, Ahok 
http://indeks.kompas.com/tag/ahok memastikan tak akan mengubah aturan 
penggunaan KJP.
 Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, KJP seperti tabungan. Jika 
peserta didik hemat menggunakan dana KJP, maka dia akan dapat membeli sepeda 
atau barang lainnya di akhir tahun. Namun dengan syarat, pembelian menggunakan 
debet atau non tunai.
 "Ini juga mendidik anak-anak untuk menabung, bukan untuk foya-foya. Kalau saya 
ubah pergub KJP, semua balik lagi ke tunai, apa saya enggak ngerusak mental 
orang?" kata Ahok http://indeks.kompas.com/tag/ahok.
 Baca:  Kalau Bisa Ditarik Tunai, Pak Sandiaga Tak Takut KJP Plus 
Disalahgunakan? 
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/11/22/21291731/.kalau.bisa.ditarik.tunai.pak.sandiaga.tak.takut.kjp.plus.disalahgunakan.
 Anies sebelumnya menjelaskan, perbedaan KJP yang ada saat ini dengan KJP Plus. 
Adapun KJP Plus juga dapat digunakan oleh siswa sekolah maupun anak putus 
sekolah. Ia berharap, KJP Plus bisa digunakan untuk membiayai kursus keahlian.
 Anies berharap, meski pendidikan formal tak lagi dilanjutkan, anak-anak putus 
sekolah bisa mendapatkan pelatihan guna mencari pekerjaan.
 "Mereka bisa gunakan data dari KJP Plus untuk ikut kursus pelatihan dan 
mengambil paket A,B,C sehingga mereka memiliki pendidikan setara formal," ujar 
Anies, saat menemui warga di Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa 
(13/12/2016).
 Baca: Anies Janjikan KJP Plus Mengakomodasi Anak Berkebutuhan Khusus 
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/06/18570641/anies.janjikan.kjp.plus.mengakomodasi.anak.berkebutuhan.khusus
 Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, pendataan penerima 
KJP Plus bagi anak putus sekolah akan dilakukan RT/RW setempat.
 Adapun jumlah dana yang didapatkan sebesar Rp 450.000 untuk anak putus sekolah 
jenjang SD, Rp 750.000 jenjang SMP, dan Rp 1 juta untuk SMA per tahun.
 "Kami akan kombinasikan dengan KIP (Kartu Indonesia Pintar), KJP Plus. 
Bentuknya barang dan tunai," ujar Anies.
 Kompas TVAnies Janjikan Kartu Jakarta Pintar Plus
 



 
 Penulis : Kurnia Sari Aziza Editor : Dian Maharani
 

Kirim email ke