Situasi yang sangat-sangat sulit bagi semua pihak, tetapi euthanasia... ?Berat 
sekali untuk menerima permohonan seperti itu.

Ada 2 kasus euthanasia yang dramatis menurut saya. Pertama, seputar 
kontroversi dr. Kevorkian yang mengaku (dan ada bukti video) membantu 
130 pasien untuk bunuhdiri, tetapi dipenjara karena mengijinkan sebuah 
stasiun televisi menyiarkan salahsatu video bunuhdiri seorang pasienyang 
direkamnya. Ini di AS. 

Kedua, ini di Indonesia, seorang suami dengan persetujuan keluarga 
besarmengajukan permohonan euthanasia untuk istrinya yang sekian lama koma 
akibat malpraktek sebuah rumahsakit. Selagi perdebatan panjang berlangsung, 
tiba-tiba terjadi keajaiban, sang pasien siuman.
Sekalipun Indonesia tidak menerapkan euthanasia dalam penanganan pasien,tetapi 
permohonan untuk "jalan terakhir" itu masih bermunculan.
Kebetulan saya tidak mengalami persoalan pelik ini, semoga begitu juga 
Anda sekalian, tetapi apa yang bisa dilakukan pemerintah, dunia kesehatan, 
serta kalangan agama, untuk menangani masalah di masyarakat ini?

Ada ide?   
--- j.gedearka@... wrote:
 
https://nasional.tempo.co/read/news/2017/03/29/078860642/istri-mati-suri-7-tahun-menyalakan-harapan-4
  
 Istri Mati Suri 7 Tahun, Menyalakan Harapan (4)
  Rabu, 29 Maret 2017 | 17:33 WIB      Abdul Mutholib mendampingi istrinya , 
Humaida, yang mati suri setelah menjalani operasi sterilisasi di sebuah klinik 
di Paser, Kaltim. Foto diambil Minggu, 30 Oktober 2016. (Dok. Keluarga)
  TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat sempat dihebohkan Siti Humaida yang mengalami 
mati suri pasca operasi sterilisasi tujuh tahun silam. Lalu, Majelis Kehormatan 
IDI Kalimantan Timur menggelar sidang etik yang putusannya menyebut pihak rumah 
sakit sudah menjalankan sesuai prosedur medis. 
 
 Kisahnya bermula dari Siti Humaida melahirkan anak kelimanya secara normal 
RSUD Panglima Sebaya. Pihak rumah sakit merujuk klinik Muhammadiyah yang 
menangani proses kelahiran. Ketika itu, kelahiran berjalan normal hingga 
dilanjutkan operasi sterilisasi pasien. Pasca operasi, Siti Humaida mendadak 
kejang kejang hingga terhentinya detak jantungnya. 
 
 Baca juga:
 Istri Mati Suri 7 Tahun (1), Ujian Cinta Tholib dan Humaida
 Istri Mati Suri 7 Tahun (2), Terpisah 600 Kilometer
 
 Keluarga menyebut, klinik Muhammadiyah tidak memberikan penanganan medis 
selama 30 menit kejadian ini. Tidak ada satupun dokter jaga yang bertugas 
mengantisipasi kondisi  pasien. "Kejadian terjadi pukul 02.00 Wita, tidak ada 
dokter sama sekali. Perawat kebingungan  mencari dokter bisa bertugas,” kata 
Abdul Tholib, suami Siti Humaida.
  
 Dokter memang akhirnya menyelamatkan nyawa Siti Humaida. Namun pasien ini 
terlanjur mengalami kerusakan saraf otak akibat terhentinya pasokan oksigen 
dari jantung. "Informasinya, kondisi pasien sudah tidak bisa disembuhkan lagi. 
Akibat keterlambatan penanganan ini,” ujar Eben. 
 
 Baca pula: 
 Istri Mati Suri 7 Tahun (3), Kuasa Hukum LBH Angkat Bicara
 
 Keluarga kerap berkonsultasi pada pakar medis yang berkesimpulan pasien 
mengalami kerusakan saraf saat berhentinya detak jantung. Pasien ini diduga 
alergi salah satu obat yang berujung kegagalan jantung. Selama bertahun-tahun, 
pasien Siti Humaida akhirnya mendiami salah satu bangsal di RSUD Panglima 
Sebaya Paser. Lima bulan terakhir, Pemprov Kalimantan Timur memindahkan 
perawatan pasien tersebut ke RS AW Sjahranie Samarinda. 
 
 Pemprov Kaltim menjamin biaya penanganan medis pasien agar memperoleh 
kesembuhan di Samarinda. Gubernur Awang Faroek Ishak meminta rumah sakit 
mendatangkan ahli medis terbaiknya dalam penyembuhan pasien.
 
 Silakan baca: 
 Mati Suri 6 Tahun, Keluarga Pertimbangkan Eutanasia
  
 Sebelumnya, tepatnya setahun lalu, keluarga sempat  putus asa dan mengajukan 
permohonan eutanasia atau suntik mati terhadap Siti Humaida. Namun, IDI Kaltim 
menolaknya. Pasien ini dianggap tergantung penuh bantuan orang lain dalam 
menjalani aktivitas kesehariannya.
 
 Tholib hanya bisa memandang Humaida yang tergeletak dan diam. Harapannya masih 
tinggi, meski kadang berselang-seling dengan  putus asa karena segala cara 
sudah rasanya ia tempuh. Tujuh tahun Humaida mati suri, Tholib si suami 
menemani. Bukti cinta dalam diam. 
 
 SG WIBISONO  I  S. DIAN ANDRYANTO
  
   

Kirim email ke